Sampit (ANTARA) - Seorang pelajar berusia 15 tahun yang tenggelam di Sungai Mentaya kawasan Desa Bagendang Hulu Kecamatan Mentaya Hilir Utara Kabupaten Kotawaringin Timur pada Jumat (25/2) sore, telah ditemukan meninggal dunia pada Minggu pagi.
"Jenazahnya ditemukan pagi tadi. Tadi sekitar pukul 10.30 WIB, jenazah sudah dimakamkan di desa tempat almarhum tinggal," kata Camat Mentaya Hilir Utara, Muslih di Sampit, Minggu.
Musibah tersebut terjadi Jumat (25/2) sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu korban bersama seorang rekannya yang berusia 18 tahun, sedang mencoba sampan bermesin, atau oleh oleh warga setempat sering disebut perahu ketinting.
Selain merupakan moda transportasi, ketinting juga sering digunakan untuk hiburan yaitu balapan. Ajang balap ketinting sedang tren di daerah ini.
Saat mencoba menjalankan ketinting hingga ke tengah sungai, korban dan rekannya kaget karena mesin tiba-tiba mati. Parahnya, ketinting tersebut kemudian karam dan tenggelam.
Korban dan rekannya berusaha menyelamatkan diri dengan berenang menuju pinggir sungai. Nahas, korban diduga kelelahan dan tenggelam.
Rekan korban berusaha menolong korban namun tidak membuahkan hasil. Rekan korban yang sempat berenang hingga ke tepi sungai juga langsung ditolong warga dan membawanya ke puskesmas untuk mendapatkan pertolongan karena kelelahan.
Baca juga: PT Globalindo Alam Perkasa kembali gelar pasar murah minyak goreng di Sampit
Usai kejadian, petugas gabungan Polair Polres Kotawaringin Timur dan SAR Pos Sampit bersama warga mencari korban siang dan malam. Hari pertama penyisiran di sekitar lokasi kejadian tidak membuahkan hasil.
Pencarian kemudian diperluas dengan menyisir perairan setempat. Minggu sekitar pukul 07.30 WIB, jenazah korban akhirnya ditemukan di kawasan Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, sekitar 10 kilometer dari lokasi kejadian.
Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka, selanjutnya dimakamkan. Sementara itu rekan korban masih syok karena tidak menyangka musibah itu merenggut rekannya.
"Kami turut berduka atas kejadian. Semoga pihak keluarga diberi ketabahan. Kami juga mengimbau seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di sungai agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," demikian Muslih yang juga ikut saat pencarian korban.
Baca juga: Ditpolairud tangkap dua tersangka peredaran narkotika di Kotim
Baca juga: Peluang pasar tanaman hortikultura di Kotim sangat terbuka
Baca juga: Ditpolairud Polda Kalteng ungkap kepemilikan ratusan potong kayu ilegal
Berita Terkait
Seorang anak tenggelam di Ujung Pandaran, BPBD minta wisatawan tingkatkan kewaspadaan
Kamis, 11 April 2024 16:08 Wib
Enam jenazah WNI korban kapal tenggelam di Jepang dipulangkan ke Indonesia
Sabtu, 6 April 2024 15:31 Wib
RI pastikan pulangkan 6 ABK WNI yang tenggelam di Jepang
Kamis, 28 Maret 2024 16:10 Wib
Tujuh hari tak ditemukan, pencarian korban tenggelam dihentikan
Sabtu, 16 Maret 2024 19:19 Wib
Tiga pelajar meninggal tenggelam di area banjir
Jumat, 15 Maret 2024 16:23 Wib
Diduga kram, seorang remaja tenggelam di Sungai Kahayan
Selasa, 12 Maret 2024 6:48 Wib
Tim gabungan evakuasi jasad warga tenggelam di Sungai Kahayan
Selasa, 12 Maret 2024 5:47 Wib
Korban tenggelam ditemukan, Wabup Kotim ingatkan hati-hati beraktivitas di sungai
Senin, 11 Maret 2024 19:35 Wib