Cegah abrasi di Seruyan, Pemkab dan Rimba Raya tanam mangrove

id Pemkab seruyan, dlh seruyan, penanaman mangrove, rimba raya conservation, abrasi seruyan, pesisir seruyan, pantai seruyan, kalteng

Cegah abrasi di Seruyan, Pemkab dan Rimba Raya tanam mangrove

Rimba Raya Conservation bersama Pemkab Seruyan dan masyarakat desa melaksanakan penanaman mangrove di Desa Sungai Bakau, Kamis, (17/3/2022). (ANTARA/Radianor)

Kuala Pembuang (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah Adhian Noor mengatakan, pihaknya bersinergi bersama Rimba Raya Conservation dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, seperti penanaman mangrove.

“Penanaman mangrove sebagai langkah menjaga kelestarian lingkungan, salah satunya mencegah abrasi pantai yang diakibatkan tingginya air laut dan ombak,” kata Adhian di Kuala Pembuang, Kamis.

Dia mengatakan, komunikasi dan koordinasi yang baik antara pemkab Seruyan dan Rimba Raya serta masyarakat sudah lama terjalin. Pemkab juga terus mendukung setiap program untuk menjaga kelestarian lingkungan.

“Kalau program itu baik untuk lingkungan, seperti penanaman mangrove pastinya kita sangat mendukung,” jelasnya.

Direktur Eksekutif RRC Sylviana Andhella menyampaikan, pihaknya bersinergi dengan pemkab dan masyarakat desa untuk menyukseskan program penanaman mangrove pada 2022, dengan target 110 ribu mangrove tepatnya di Desa Sungai Undang dan Sungai Bakau.

“Sekarang untuk Desa Sungai Bakau sudah kita tanam sebelumnya sebanyak tujuh ribu, dan hari ini sedikitnya lima ratus yang ditanam. Target kita 110 ribu mangrove untuk 2022,” ungkapnya.

Lanjut dia menyampaikan, untuk bibit serta pemeliharaan, bekerja sama dengan masyarakat desa dan apabila sudah masa tanam baru dilakukan penanaman bersama.

Dia menambahkan, penanaman untuk melindungi pesisir Seruyan dari abrasi, karena berdasarkan riset laju abrasi bermacam-macam, contohnya penelitian pihaknya bisa mencapai 100-200 meter.

“Kalau riset kami laju abrasi itu sekarang terjadi sekitar 100-200 meter, tapi tidak konstan, ada yang menjorok maju dan ada juga yang kembali, itu rata-rata terjadi di seluruh tempat yang daerah pantai,” tutupnya.