Megawati: Tak masalah ketua umum parpol bicara soal makanan

id Megawati Soekarnoputri,PDI Perjuangan,minyak goreng,makanan direbus,Megawati: Tak masalah ketua umum parpol bicara soal makanan

Megawati: Tak masalah ketua umum parpol bicara soal makanan

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat memberikan sambutan pada Peringatan Harlah NU ke-96 yang digelar oleh PDIP secara hibrid, di Jakarta, Sabtu (12/2/2022). ANTARA/HO-PDIP/am.

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan tidak masalah apabila ketua umum partai politik berbicara soal makanan, karena politik juga merupakan bagian dari kehidupan masyarakat.

"Saya mengatakan bahwa politik bukan politik, politic is not only politic, tapi politik itu sebetulnya adalah bagian dari kehidupan," kata Megawati saat menyampaikan pidato kunci di demonstrasi Pameran dan Demo Masak Tanpa Minyak Goreng secara virtual dari kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Senin.

Dia mengatakan berpolitik sebenarnya adalah berbicara soal kehidupan, termasuk soal makanan. Artinya, tidak salah jika ketua umum parpol seperti dirinya juga bicara soal bahan pangan, tambahnya.

Dia menyampaikan hal itu setelah terjadi polemik di media sosial atas pernyataannya yang mengomentari kenaikan harga minyak goreng. Megawati menyarankan agar hal itu disikapi dengan mengubah pola memasak, dari menggoreng menjadi merebus dan membakar.

Megawati mengaku dirinya sampai disebut aneh karena dianggap seharusnya mengurusi politik, bukan soal makanan.

Selain itu, Megawati juga mengingatkan soal isu kekerdilan pada anak atau stunting dan pemberian asupan makanan bergizi untuk anak. Dia berharap anak-anak Indonesia tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan ringan kemasan atau makanan olahan instan lain yang disebutnya "chiki-chiki".

"Jadi, saya lalu prihatinnya makin menjadi-jadi. Ternyata, stunting itu adalah masalah asupan, asupan yang bukan hanya sembarangan, asupan yang harus diketahui oleh masyarakat," jelasnya di acara yang diselenggarakan PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Belajar dari Bung Karno, dia mengatakan memastikan perut rakyat kenyang adalah sebuah prinsip. Untuk menjadikan rakyat kenyang, maka asupan sehat harus dipastikan tersedia.

Baca juga: Ini penjelasan Megawati terkait pernyataannya soal polemik minyak goreng

Ketika polemik pernyataannya soal minyak goreng sawit muncul, Megawati berdiskusi dengan banyak ahli, baik Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto maupun Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, yang bertugas sebagai koordinator penanganan stunting di Indonesia.

"Saya membantu memberikan sebuah pengetahuan bagi ibu-ibu yang mau melihat, mendengar, menambah pengetahuannya dalam hal asupan yang disebut makanan ini," tambahnya.

Dalam konteks itu, dia mengingatkan para ibu agar anak-anaknya mendapat asupan makanan yang benar-benar bergizi.

"Jadi anak-anak ini jangan diberi chiki-chiki terus. Pasti kenyang. Tapi pertanyaannya adalah menjadi sehat apa tidak? Nah, seperti inilah yang ingin sebetulnya saya sharing," ujarnya.

Megawati juga berharap ada manfaat dari perdebatan soal harga minyak goreng. Ke depan, menurutnya, yang harus dipikirkan adalah bagaimana menjadikan anak-anak Indonesia menjadi generasi lebih sehat, lebih pintar, lebih cerdas lahir dan batin daripada generasi sebelumnya.

Baca juga: Kabar hoaks Megawati meninggal, PDIP siapkan langkah hukum

Baca juga: Megawati-Prabowo sepakat usung Ganjar hoaks

Baca juga: PDIP usul tutup semua pesantren seluruh Indonesia hoaks