DPRD Kotim tegaskan tidak alergi kritik
Sampit (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menegaskan tidak alergi terhadap kritik dari pihak manapun, termasuk dari kalangan mahasiswa, demi kebaikan bersama.
"Saya apresiasi mahasiswa mengkritisi kinerja DPRD. Itu tentu jadi bahan introspeksi bagi kami masing-masing secara individu maupun kelembagaan," kata Ketua Komisi I DPRD, Rimbun di Sampit, Sabtu.
Sepekan terakhir, DPRD Kotawaringin Timur dua kali didatangi kelompok mahasiswa yang melakukan audiensi maupun demonstrasi. Kelompok yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kotim datang melakukan audiensi pada Senin (11/4), kemudian esok harinya didampingi oleh Komisi I menyampaikan aspirasi ke DPRD Provinsi Kalimantan Tengah.
Selanjutnya, DPRD menjadi lokasi demonstrasi oleh sekitar 50 mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Kotim pada Rabu (13/4).
Dalam dua aksi itu, berbagai aspirasi disampaikan para aktivis seperti masalah infrastruktur, kebaikan harga BBM, elpiji, minyak goreng, ibu kota negara dan isu lainnya.
Selain itu, mereka juga mengkritisi kinerja DPRD yang dinilai perlu ditingkatkan dalam mengawasi pelaksanaan pembangunan oleh pihak eksekutif.
Pengawasan optimal dari DPRD sangat penting untuk mengawal agar pembangunan berjalan sesuai aspirasi masyarakat dan sesuai rencana sehingga menghasilkan manfaat yang besar bagi masyarakat.
Baca juga: Legislator Kotim khawatir dampak buruk imbas truk dibiarkan masuk kota
Rimbun mengakui, salah satu tugas dan fungsi DPRD adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan. Namun di sisi lain, sangat wajar jika kinerja DPRD atau anggotanya juga diawasi oleh elemen masyarakat, termasuk dari kalangan mahasiswa.
"Silakan kritisi kinerja lembaga DPRD maupun kinerja anggotanya. Sebutkan saja kekurangannya, supaya beban moral bagi kami. Jangan sampai ada yang santai-santai, sementara anggota lainnya bekerja keras memperjuangkan aspirasi masyarakat," tegas Rimbun.
Politisi PDIP itu menilai sangat wajar masyarakat menyoroti kinerja DPRD maupun anggotanya. Masyarakat berhak tahu sejauh mana kinerja wakil rakyat yang mereka pilih dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Ini tentu akan menjadi penilaian bagi masyarakat terhadap kinerja masing-masing legislator di daerah pemilihan yang diwakili.
Baca juga: Anggota GOW Kotim turun ke jalan bagikan 1.500 takjil
Baca juga: DPRD Kotim sebut gejolak minyak goreng akibat lemahnya pengawasan
Baca juga: Umat Kristen di Sampit terharu peringatan Jumat Agung lebih meriah
"Saya apresiasi mahasiswa mengkritisi kinerja DPRD. Itu tentu jadi bahan introspeksi bagi kami masing-masing secara individu maupun kelembagaan," kata Ketua Komisi I DPRD, Rimbun di Sampit, Sabtu.
Sepekan terakhir, DPRD Kotawaringin Timur dua kali didatangi kelompok mahasiswa yang melakukan audiensi maupun demonstrasi. Kelompok yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kotim datang melakukan audiensi pada Senin (11/4), kemudian esok harinya didampingi oleh Komisi I menyampaikan aspirasi ke DPRD Provinsi Kalimantan Tengah.
Selanjutnya, DPRD menjadi lokasi demonstrasi oleh sekitar 50 mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Kotim pada Rabu (13/4).
Dalam dua aksi itu, berbagai aspirasi disampaikan para aktivis seperti masalah infrastruktur, kebaikan harga BBM, elpiji, minyak goreng, ibu kota negara dan isu lainnya.
Selain itu, mereka juga mengkritisi kinerja DPRD yang dinilai perlu ditingkatkan dalam mengawasi pelaksanaan pembangunan oleh pihak eksekutif.
Pengawasan optimal dari DPRD sangat penting untuk mengawal agar pembangunan berjalan sesuai aspirasi masyarakat dan sesuai rencana sehingga menghasilkan manfaat yang besar bagi masyarakat.
Baca juga: Legislator Kotim khawatir dampak buruk imbas truk dibiarkan masuk kota
Rimbun mengakui, salah satu tugas dan fungsi DPRD adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan. Namun di sisi lain, sangat wajar jika kinerja DPRD atau anggotanya juga diawasi oleh elemen masyarakat, termasuk dari kalangan mahasiswa.
"Silakan kritisi kinerja lembaga DPRD maupun kinerja anggotanya. Sebutkan saja kekurangannya, supaya beban moral bagi kami. Jangan sampai ada yang santai-santai, sementara anggota lainnya bekerja keras memperjuangkan aspirasi masyarakat," tegas Rimbun.
Politisi PDIP itu menilai sangat wajar masyarakat menyoroti kinerja DPRD maupun anggotanya. Masyarakat berhak tahu sejauh mana kinerja wakil rakyat yang mereka pilih dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Ini tentu akan menjadi penilaian bagi masyarakat terhadap kinerja masing-masing legislator di daerah pemilihan yang diwakili.
Baca juga: Anggota GOW Kotim turun ke jalan bagikan 1.500 takjil
Baca juga: DPRD Kotim sebut gejolak minyak goreng akibat lemahnya pengawasan
Baca juga: Umat Kristen di Sampit terharu peringatan Jumat Agung lebih meriah