Palangka Raya (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengharapkan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) yang baru saja diluncurkan, menjadi pemacu perkembangan ekonomi kreatif di wilayah setempat.
"Kami harap FBIM mampu menjadi media bagi para pelaku seni dan pelaku ekonomi kreatif untuk terus berinovasi mengembangkan karya-karyanya," kata Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo di Palangka Raya, Selasa.
Hingga pada akhirnya melalui berbagai karya yang dimiliki, bisa dikenal dan diterima masyarakat luas sekaligus sebagai salah satu daya tarik bagi wisatawan nusantara bahkan mancanegara untuk datang ke Kalteng.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kalteng Adiah Chandra menambahkan, agenda ini diikuti 13 kabupaten dan 1 kota, serta tercatat dan masuk dalam 110 agenda terpilih nasional atau yang dikenal dengan nama Kharisma Event Nusantara 2022.
"FBIM tahun ini yang akan dilaksanakan pada 17 sampai dengan 22 Mei 2022 mendatang," terangnya.
Dia menyampaikan, ada sebanyak 17 cabang yang dilombakan, yakni maneweng, manetek, dan manyila kayu, habayang, jukung tradisional, besei kambe, sepak sawut, mangenta, karungut, balogo dan tari.
Kemudian lomba malamang, lawang sakepeng, lagu daerah, Jagau dan Bawi Nyai Pariwisata, manyipet, mangaruhi, vlog, serta karnaval budaya.
Selain berbagai lomba tersebut, saat penutupan akan dilaksanakan festival Mangenta yaitu salah satu tradisi khas suku Dayak Kalteng yang rencananya akan dicatat oleh Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI).
Kegiatan ini dalam rangka melestarikan tradisi leluhur dan juga memperkenalkan kepada seluruh masyarakat baik lokal,nasional maupun mancanegara tentang tradisi Kalteng.
"Memang yang kami laporkan ke MURI ada sekitar 500 peserta yang akan berpartisipasi, namun kami berharap ini bisa mencapai 1.000 peserta dan pelaksanaan nanti pagi hari saat Car Free Day," ucapnya.