Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah didorong untuk mulai mengembangkan perpustakaan digital agar lebih efektif seiring kemajuan teknologi informasi yang terus terjadi.
"Disamping berbiaya murah, tren generasi saat ini yang gandrung terhadap gadget
dapat menjadi alternatif. Ini harus direspons dengan baik," kata Anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Riskon Fabian di Sampit, Sabtu.
Politisi Partai Golkar ini mengaku prihatin karena Indonesia termasuk negara dengan minat baca masyarakatnya masih rendah. Hal itu juga menjadi gambaran kondisi secara umum terjadi di daerah-daerah, tidak menutup kemungkinan juga di Kotawaringin Timur.
Berdasarkan data, jumlah pengunjung perpustakaan daerah Kabupaten Kotawaringin Timur pada 2021 sebanyak 1.520 pengunjung, sedangkan pada 2022 sampai dengan bulan Maret lalu sebanyak 352 pengunjung. Rendahnya pengunjung ini diduga juga dipengaruhi pandemi COVID-19 yang masih terjadi.
Menurut Riskon, meningkatkan minat baca ini menjadi tantangan bagi pemerintah daerah melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah untuk membuat terobosan-terobosan dalam menggelorakan minat baca masyarakat.
Baca juga: Legislator Kotim dorong pemkab lebih serius selamatkan hutan
Selain jemput bola melalui mobil perpustakaan keliling, pemanfaatan teknologi informasi juga bisa menjadi solusi. Kemudahan itu diharapkan menjadi daya tarik bagi generasi muda datang ke perpustakaan untuk membaca.
Perpustakaan digital juga akan menjadi model perpustakaan masa depan. Perpustakaan digital akan memberi banyak kemudahan kepada masyarakat sehingga diharapkan mampu meningkatkan minat baca.
Untuk itulah Riskon berharap rancangan peraturan daerah tentang Penyelenggaraan Perpustakaan yang saat ini dibahas di DPRD, juga dapat mengantisipasi mulai saat ini. Untuk adaptif terhadap perkembangan teknologi, dalam peraturan daerah nanti perlu juga diatur tentang perpustakaan digital.
"Disamping itu juga pemerintah perlu menstimulasi minat baca masyarakat dengan berbagai macam penghargaan kepada masyarakat yang berjasa atau berprestasi dalam pengembangan literasi di Kotim," demikian Riskon.
Sementara itu Bupati Halikinnor sebelumnya juga menyinggung masalah perpustakaan digital. Masalah ini memang menjadi perhatian pihaknya, namun realisasinya dilaksanakan bertahap menyesuaikan kemampuan anggaran daerah.
Baca juga: Pemilihan produk unggulan daerah Kotim harus tepat
Baca juga: Legislator Kotim dorong optimalisasi penggunaan alat berat bantuan pemerintah
Baca juga: Pasar tradisional potensial bantu tingkatkan PAD Kotim
Berita Terkait
Sukacita Natal 2024 warnai Lapas Sampit
Kamis, 19 Desember 2024 7:08 Wib
Legislator Kotim harap Dekopinda bantu koperasi lebih maju
Kamis, 19 Desember 2024 6:56 Wib
DLH Kotim bersihkan tumpukan di depo sampah
Rabu, 18 Desember 2024 23:29 Wib
Proyek Seribu Pintu wujud kepedulian Minamas terhadap kesejahteraan karyawan
Rabu, 18 Desember 2024 22:03 Wib
Bupati Kotim instruksikan permudah perizinan investasi
Rabu, 18 Desember 2024 21:47 Wib
Pemkab Kotim minta seluruh aparatur desa didaftarkan jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan
Rabu, 18 Desember 2024 13:30 Wib
Komisi III sebut perlunya terobosan untuk atasi kekurangan dokter di Kotim
Selasa, 17 Desember 2024 21:26 Wib
Pemkab Kotim uji coba Swalayan UMKM Sampit
Selasa, 17 Desember 2024 21:08 Wib