Sampit (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Bunyamin menilai, meningkatnya intensitas dan dampak banjir di daerah ini bisa menjadi gambaran kerusakan lingkungan.
"Daerah serapan air terus berkurang karena hutan juga berkurang. Makanya sekarang banjir mudah terjadi saat curah hujan meningkat, ditambah kondisi pasang sungai," kata Bunyamin di Sampit, Selasa.
Pendapat ini disampaikan politisi senior ini menanggapi banjir yang terjadi di beberapa desa di Kecamatan Mentaya Hilir Utara. Sepekan terakhir, banjir melanda wilayah itu, khususnya Desa Natai Baru, Sumber Makmur dan Bagendang Tengah atau Ramban.
Bunyamin merupakan wakil rakyat dari daerah pemilihan 3 yakni wilayah selatan yang meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut.
Dia menyoroti banjir yang terjadi saat ini, terlebih desa-desa tersebut termasuk wilayah di daerah pemilihan yang diwakilinya.
Menurutnya, pembukaan untuk berbagai kepentingan seperti perkebunan, lahan, pertanian, pertambangan, maupun penebangan liar, tidak dipungkiri membawa dampak terhadap lingkungan.
Baca juga: Fasilitas pemadam kebakaran Kotim harus dilengkapi antisipasi karhutla
Berkurangnya hutan akibat pohon-pohon besar ditebang maka secara otomatis membuat daerah serapan air juga terus berkurang. Jika ini tidak dikendalikan, dikhawatirkan akan membawa dampak yang semakin parah terhadap lingkungan.
Dia berharap upaya penghijauan semakin ditingkatkan, setidaknya untuk mengimbangi laju kerusakan hutan. Diperlukan aksi nyata yang lebih serius dengan menanami kembali hutan-hutan yang gundul sehingga fungsinya menyerap air kembali optimal.
"Harus ada upaya yang lebih serius dalam merehabilitasi lingkungan kita supaya banjir seperti sekarang ini bisa berkurang. Mudah-mudahan saja kita bisa melakukan itu," ujar Bunyamin.
Untuk penanganan banjir saat ini, Bunyamin mengapresiasi pemerintah daerah yang telah menyalurkan bantuan untuk korban banjir. Dia berharap kondisi korban banjir terus dipantau, termasuk kesehatan mereka hingga banjir benar-benar surut.
Baca juga: Petani Kotim perlu kemudahan mendapatkan pupuk bersubsidi
Baca juga: Perlu dukungan masyarakat Kotim untuk mengatasi kenakalan remaja
Baca juga: Legislator Kotim minta pemerintah pusat dukung kebangkitan sektor rotan
Berita Terkait
DPRD Kotim dorong pemda buat regulasi perlindungan guru
Kamis, 14 November 2024 18:17 Wib
Bulog Sampit pastikan stok beras di Kotim aman jelang pergantian tahun
Kamis, 14 November 2024 18:06 Wib
DPRD Kotim telusuri dugaan oknum pegawai sewakan lapak Pasar Parenggean
Kamis, 14 November 2024 14:37 Wib
Fraksi PAN DPRD Kotim tegaskan RAPBD 2025 harus lebih baik
Rabu, 13 November 2024 23:09 Wib
Lapas Sampit tingkatkan kemampuan penyelamatan antisipasi kebakaran
Rabu, 13 November 2024 21:27 Wib
BKPSDM Kotim sayangkan 133 pelamar CPNS lewatkan tes SKD
Rabu, 13 November 2024 19:45 Wib
Dugaan korupsi Gedung Expo Sampit rugikan negara sebesar Rp3,5 miliar
Rabu, 13 November 2024 19:28 Wib
6.000 paket sembako murah digelontorkan tekan inflasi di Kotim
Rabu, 13 November 2024 17:14 Wib