Wakili Kotim ke provinsi, Kelurahan Pasir Putih hilangkan pandangan negatif lokalisasi
Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yang mewakili Kabupaten Kotawaringin Timur dalam lomba kelurahan tingkat Provinsi Kalimantan Tengah bekerja keras membangun wilayah mereka, sekaligus menghilangkan pandangan negatif sebagai bekas lokalisasi.
"Dulu kalau orang mendengar nama Kelurahan Pasir Putih, imejnya selalu dikaitkan dengan lokalisasi Pal 12 dan sengketa lahan. Tapi itu dulu. Sekarang Kelurahan Pasir Putih adalah kelurahan yang sangat maju, bahkan menjadi juara di tingkat kabupaten," kata Camat Mentawa Baru Ketapang Eddy Hidayat Setiadi di Sampit, Kamis.
Cerita itu disampaikan Eddy di hadapan tim penilaian lomba kelurahan tingkat Provinsi Kalimantan Tengah yang datang untuk melakukan penilaian di Kelurahan Pasir Putih. Bupati Halikinnor dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Sutimin juga hadir dalam acara tersebut.
Dulunya di Kelurahan Pasir Putih memang terdapat lokalisasi yang sering disebut Pak 12 karena lokasinya berada di km 12 Jalan Jenderal Sudirman. Lokalisasi ini merupakan terbesar dari tiga lokalisasi yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Ketiga lokalisasi tersebut telah resmi ditutup pada 5 Desember 2017. Sebagian besar pekerja seks komersial di lokalisasi itu sudah dipulangkan ke daerah asal, sedangkan sebagian kecil bertahan di bawah pembinaan untuk mengubah nasib dengan memulai berwirausaha.
Seiring berjalannya waktu, wilayah yang dipimpin Lurah Rudi Setiawan itu terus berbenah dengan mengoptimalkan semua potensi yang ada, khususnya bidang pertanian dan perikanan. Optimalisasi yang melibatkan banyak pihak ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Kini masyarakat setempat semakin bersemangat mengelola pertanian dan perikanan. Bahkan kini bermunculan kelompok-kelompok petani milenial yang terjun berwirausaha dan mulai menikmati hasilnya.
"Saya melihat sendiri dan ikut panen raya, salah satunya tomat. Bayangkan, dengan modal Rp96 juta bisa menghasilkan lebih dari Rp400 juta. Ini potensi yang sangat luar biasa," ujar Bupati Halikinnor.
Menurut Halikinnor, tidak salah Kelurahan Pasir Putih menjadi mewakili ke tingkat provinsi. Kemajuan di kelurahan yang wilayahnya cukup luas ini memang sangat terlihat dan dirasakan masyarakat.
Baca juga: 3.500 tenaga kontrak diseleksi ulang, Bupati Kotim targetkan pengurangan 1.000 orang
Dia mempersilahkan tim penilai turun langsung ke lapangan untuk membuktikan kemajuan yang dicapai Kelurahan Pasir Putih. Dia yakin profil kelurahan yang disampaikan kepada panitia lomba memang sesuai dengan kondisi kemajuan dan perkembangan di lapangan.
"Mudah-mudahan Kelurahan Pasir Putih menjadi juara di tingkat provinsi. Kita memang serius dalam pengembangan, apalagi ini bagian dari upaya pemilihan ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19 yang masih terjadi," ujar Halikinnor.
Lurah Pasir Putih Rudi Setiawan berkesempatan memaparkan profil kelurahan di depan tim penilai yang beranggotakan 10 orang. Dia juga menunjukkan langsung fakta kemajuan di lapangan sesuai realitas yang sebenarnya.
"Dulunya banyak lahan telantar, termasuk di sekitar eks lokalisasi. Sekarang kita manfaatkan untuk pertanian sehingga ini membawa manfaat besar bagi perekonomian masyarakat kami," ujar Rudi.
Sementara itu Bernie Saputra yang memimpin tim penilai lomba kelurahan dan desa tingkat Provinsi Kalimantan Tengah mengaku senang bisa datang ke Kelurahan Pasir Putih. Kotawaringin Timur ini merupakan tujuan terakhir yang didatangi tim penilai dalam menilai lomba kelurahan/desa yang diikuti delapan kabupaten.
"Penilaiannya pada profil dan evaluasi perkembangannya. Semua sudah masuk di aplikasi sehingga akan kelihatan perbandingannya dengan kondisi di lapangan," kata Bernie.
Bernie menjelaskan, lomba desa/kelurahan tahun ini mengangkat tema "Desa dan kelurahan tangguh, ekonomi masyarakat tumbuh". Masalah ekonomi juga menjadi perhatian karena berkaitan dengan pemulihan ekonomi.
Menurutnya, banyak pelaku ekonomi yang terdampak pandemi COVID-19. Tim penilai ingin melihat capaian untuk menumbuhkan perekonomian dan pemerintahannya.
"Tahun lalu Kelurahan Sawahan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yang menjadi juara di tingkat provinsi. Mudah-mudahan tahun ini Kelurahan Pasir Putih juga meraih prestasi ini. Penilaian ini bentuk pembinaan," demikian Bernie.
Baca juga: Peringati BBGRM, Bupati Kotim ajak galakkan gotong royong percepat pembangunan
Baca juga: Legislator Kotim berharap ada solusi bagi tenaga kontrak
Baca juga: Pemkab Kotim jelaskan penyebab besarnya sisa anggaran 2021
"Dulu kalau orang mendengar nama Kelurahan Pasir Putih, imejnya selalu dikaitkan dengan lokalisasi Pal 12 dan sengketa lahan. Tapi itu dulu. Sekarang Kelurahan Pasir Putih adalah kelurahan yang sangat maju, bahkan menjadi juara di tingkat kabupaten," kata Camat Mentawa Baru Ketapang Eddy Hidayat Setiadi di Sampit, Kamis.
Cerita itu disampaikan Eddy di hadapan tim penilaian lomba kelurahan tingkat Provinsi Kalimantan Tengah yang datang untuk melakukan penilaian di Kelurahan Pasir Putih. Bupati Halikinnor dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Sutimin juga hadir dalam acara tersebut.
Dulunya di Kelurahan Pasir Putih memang terdapat lokalisasi yang sering disebut Pak 12 karena lokasinya berada di km 12 Jalan Jenderal Sudirman. Lokalisasi ini merupakan terbesar dari tiga lokalisasi yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Ketiga lokalisasi tersebut telah resmi ditutup pada 5 Desember 2017. Sebagian besar pekerja seks komersial di lokalisasi itu sudah dipulangkan ke daerah asal, sedangkan sebagian kecil bertahan di bawah pembinaan untuk mengubah nasib dengan memulai berwirausaha.
Seiring berjalannya waktu, wilayah yang dipimpin Lurah Rudi Setiawan itu terus berbenah dengan mengoptimalkan semua potensi yang ada, khususnya bidang pertanian dan perikanan. Optimalisasi yang melibatkan banyak pihak ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Kini masyarakat setempat semakin bersemangat mengelola pertanian dan perikanan. Bahkan kini bermunculan kelompok-kelompok petani milenial yang terjun berwirausaha dan mulai menikmati hasilnya.
"Saya melihat sendiri dan ikut panen raya, salah satunya tomat. Bayangkan, dengan modal Rp96 juta bisa menghasilkan lebih dari Rp400 juta. Ini potensi yang sangat luar biasa," ujar Bupati Halikinnor.
Menurut Halikinnor, tidak salah Kelurahan Pasir Putih menjadi mewakili ke tingkat provinsi. Kemajuan di kelurahan yang wilayahnya cukup luas ini memang sangat terlihat dan dirasakan masyarakat.
Baca juga: 3.500 tenaga kontrak diseleksi ulang, Bupati Kotim targetkan pengurangan 1.000 orang
Dia mempersilahkan tim penilai turun langsung ke lapangan untuk membuktikan kemajuan yang dicapai Kelurahan Pasir Putih. Dia yakin profil kelurahan yang disampaikan kepada panitia lomba memang sesuai dengan kondisi kemajuan dan perkembangan di lapangan.
"Mudah-mudahan Kelurahan Pasir Putih menjadi juara di tingkat provinsi. Kita memang serius dalam pengembangan, apalagi ini bagian dari upaya pemilihan ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19 yang masih terjadi," ujar Halikinnor.
Lurah Pasir Putih Rudi Setiawan berkesempatan memaparkan profil kelurahan di depan tim penilai yang beranggotakan 10 orang. Dia juga menunjukkan langsung fakta kemajuan di lapangan sesuai realitas yang sebenarnya.
"Dulunya banyak lahan telantar, termasuk di sekitar eks lokalisasi. Sekarang kita manfaatkan untuk pertanian sehingga ini membawa manfaat besar bagi perekonomian masyarakat kami," ujar Rudi.
Sementara itu Bernie Saputra yang memimpin tim penilai lomba kelurahan dan desa tingkat Provinsi Kalimantan Tengah mengaku senang bisa datang ke Kelurahan Pasir Putih. Kotawaringin Timur ini merupakan tujuan terakhir yang didatangi tim penilai dalam menilai lomba kelurahan/desa yang diikuti delapan kabupaten.
"Penilaiannya pada profil dan evaluasi perkembangannya. Semua sudah masuk di aplikasi sehingga akan kelihatan perbandingannya dengan kondisi di lapangan," kata Bernie.
Bernie menjelaskan, lomba desa/kelurahan tahun ini mengangkat tema "Desa dan kelurahan tangguh, ekonomi masyarakat tumbuh". Masalah ekonomi juga menjadi perhatian karena berkaitan dengan pemulihan ekonomi.
Menurutnya, banyak pelaku ekonomi yang terdampak pandemi COVID-19. Tim penilai ingin melihat capaian untuk menumbuhkan perekonomian dan pemerintahannya.
"Tahun lalu Kelurahan Sawahan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yang menjadi juara di tingkat provinsi. Mudah-mudahan tahun ini Kelurahan Pasir Putih juga meraih prestasi ini. Penilaian ini bentuk pembinaan," demikian Bernie.
Baca juga: Peringati BBGRM, Bupati Kotim ajak galakkan gotong royong percepat pembangunan
Baca juga: Legislator Kotim berharap ada solusi bagi tenaga kontrak
Baca juga: Pemkab Kotim jelaskan penyebab besarnya sisa anggaran 2021