Sekda Katingan berharap program Smart City jangan tinggalkan kearifan lokal
Kasongan (ANTARA) - Bupati Katingan Kalimantan Tengah Sakariyas melalui Sekretaris Daerah Pransang mengatakan program Smart City atau Kota Cerdas merupakan konsep pengembangan daerah melalui penerapan dan pengimplementasian teknologi informasi dan komunikasi secara inovatif, efektif dan efisien.
"Saya berharap pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi terintegrasi pada berbagai sektor tidak meninggalkan kearifan lokal yang kita miliki selama ini," kata Pransang di Kasongan, Senin.
Hal tersebut dikatakannya saat membuka kegiatan bimbingan teknis tahap II Penyusunan Master Plan Smart City Katingan 2022 di aula Bappelitbang setempat.
Dia menjelaskan program Smart City selaras dengan visi pembangunan Katingan 2018-2023 yakni 'Bermartabat untuk Mewujudkan Masyarakat yang Sejahtera' melalui penerapan dan pengimplementasian teknologi informasi dan komunikasi.
Program Smart City selaras juga dengan misi pertama dan kelima pembangunan daerah Katingan 2018-2023. Misi pertama yakni menciptakan pemerintahan yang bersih, berwibawa dan inovatif serta mewujudkan supremasi hukum. Misi kelima yaitu peningkatan infrastruktur fisik jalan dan jembatan, jaringan air bersih, dan komunikasi.
Selain itu program tersebut tersirat dalam misi kedua dan ketiga. Misi kedua berbunyi peningkatan perekonomian yang berdaya saing dan kemandirian pangan. Misi ketiga yakni memantapkan pembangunan perdesaan.
"Untuk mewujudkannya maka penerapan dan pengimplementasiannya dilakukan secara terintegrasi dengan menghubungkan infrastruktur fisik, ekonomi dalam sosial dalam sebuah kawasan," terangnya.
Baca juga: Kejari Katingan musnahkan 321 gram lebih sabu-sabu
Program Smart City diharapkan mampu meningkatkan pelayanan sekaligus mewujudkan kualitas hidup masyarakat Katingan yang lebih baik dan sejahtera.
Dia menegaskan misi-misi tersebut merupakan tujuan pembangunan Katingan yang harus diwujudkan melalui program-program dan kegiatan. Tujuannya untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik yang lebih baik.
Dia membeberkan, pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis tahap II selama dua hari mulai 11 sampai 12 Juli itu bertujuan untuk menganalisa hasil analisa SWOT 6 pilar Smart City yang dihasilkan pada bimbingan teknis tahap I pada 6-7 Juni lalu.
"Kemudian hasil analisa pada kegiatan bimbingan teknis tahap II akan digunakan untuk menganalisa masa depan, daya saing, kesiapan dan tingkat kematangan Katingan menuju Smart City," ucapnya.
Orang nomor satu di Sekretariat Daerah Katingan itu menambahkan pada bimbingan teknis tahap II itu juga akan dibahas rencana aksi dalam mewujudkan enam pilar Smart City melalui setiap program dan kegiatan setiap perangkat daerah.
"Semoga upaya-upaya inovatif dalam menyusun master plan Smart City ini mampu mengevaluasi prioritas sumber daya serta menyiapkan strategi dan pondasi pembangunan yang berkelanjutan," demikian Pransang.
Baca juga: Katingan terima 15 ekor sapi kurban dari pemprov
Baca juga: Bank Kalteng Cabang Kasongan serahkan lima sapi kurban
Baca juga: Pemkab Katingan utamakan penggunaan produk UKM
"Saya berharap pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi terintegrasi pada berbagai sektor tidak meninggalkan kearifan lokal yang kita miliki selama ini," kata Pransang di Kasongan, Senin.
Hal tersebut dikatakannya saat membuka kegiatan bimbingan teknis tahap II Penyusunan Master Plan Smart City Katingan 2022 di aula Bappelitbang setempat.
Dia menjelaskan program Smart City selaras dengan visi pembangunan Katingan 2018-2023 yakni 'Bermartabat untuk Mewujudkan Masyarakat yang Sejahtera' melalui penerapan dan pengimplementasian teknologi informasi dan komunikasi.
Program Smart City selaras juga dengan misi pertama dan kelima pembangunan daerah Katingan 2018-2023. Misi pertama yakni menciptakan pemerintahan yang bersih, berwibawa dan inovatif serta mewujudkan supremasi hukum. Misi kelima yaitu peningkatan infrastruktur fisik jalan dan jembatan, jaringan air bersih, dan komunikasi.
Selain itu program tersebut tersirat dalam misi kedua dan ketiga. Misi kedua berbunyi peningkatan perekonomian yang berdaya saing dan kemandirian pangan. Misi ketiga yakni memantapkan pembangunan perdesaan.
"Untuk mewujudkannya maka penerapan dan pengimplementasiannya dilakukan secara terintegrasi dengan menghubungkan infrastruktur fisik, ekonomi dalam sosial dalam sebuah kawasan," terangnya.
Baca juga: Kejari Katingan musnahkan 321 gram lebih sabu-sabu
Program Smart City diharapkan mampu meningkatkan pelayanan sekaligus mewujudkan kualitas hidup masyarakat Katingan yang lebih baik dan sejahtera.
Dia menegaskan misi-misi tersebut merupakan tujuan pembangunan Katingan yang harus diwujudkan melalui program-program dan kegiatan. Tujuannya untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik yang lebih baik.
Dia membeberkan, pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis tahap II selama dua hari mulai 11 sampai 12 Juli itu bertujuan untuk menganalisa hasil analisa SWOT 6 pilar Smart City yang dihasilkan pada bimbingan teknis tahap I pada 6-7 Juni lalu.
"Kemudian hasil analisa pada kegiatan bimbingan teknis tahap II akan digunakan untuk menganalisa masa depan, daya saing, kesiapan dan tingkat kematangan Katingan menuju Smart City," ucapnya.
Orang nomor satu di Sekretariat Daerah Katingan itu menambahkan pada bimbingan teknis tahap II itu juga akan dibahas rencana aksi dalam mewujudkan enam pilar Smart City melalui setiap program dan kegiatan setiap perangkat daerah.
"Semoga upaya-upaya inovatif dalam menyusun master plan Smart City ini mampu mengevaluasi prioritas sumber daya serta menyiapkan strategi dan pondasi pembangunan yang berkelanjutan," demikian Pransang.
Baca juga: Katingan terima 15 ekor sapi kurban dari pemprov
Baca juga: Bank Kalteng Cabang Kasongan serahkan lima sapi kurban
Baca juga: Pemkab Katingan utamakan penggunaan produk UKM