Gagal di O2SN Kalteng, Gresia Nataka bangkit di Popprov
Kuala KurunĀ (ANTARA) - Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Kalimat motivasi tersebut cocok untuk menggambarkan Gresia Nataka, atlet pelajar dari Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, yang berhasil meraih dua medali emas di ajang Pekan Olahraga Pelajar Provinsi (Popprov) 2022.
Sebelum berhasil di ajang Popprov dia sempat merasakan kegagalan saat membela Gunung Mas di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Kalteng yang diselenggarakan di Palangka Raya pada tahun 2019 lalu.
“Pada tahun 2019, saya mewakili Gunung Mas untuk tampil pada cabang olahraga atletik di ajang O2SN Kalteng. Saat itu saya gagal dan tidak meraih medali apapun,” ucap Gresia di Kuala Kurun, Selasa.
Remaja putri kelahiran Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalteng, pada 5 Juli 2006 ini menyebut, saat tampil di ajang O2SN dirinya masih tercatat sebagai peserta didik kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kurun.
Pertama kali tampil di tingkat provinsi, alumni Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Kurun itu mengaku tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik karena gugup, ditambah lagi mentalnya ciut melihat fisik para pesaing.
Secara fisik alumni Taman Kanak-kanak (TK) Cahaya Kasih Desa Hulu Tampang, Kecamatan Dusun Utara, Kabupaten Barito Selatan, Kalteng ini sudah merasa kalah karena perwakilan dari daerah lain memiliki postur tubuh yang lebih tinggi dari dirinya.
Di ajang O2SN Kalteng 2019, dia turun pada cabang olahraga atletik nomor lari 100 meter, tolak peluru, dan lompat jauh. Saat bertanding di nomor lari 100 meter, dia memperoleh hasil buruk.
Menurutnya, kegagalan pada nomor lari 100 meter berimbas saat menjalani nomor selanjutnya. Dia kehilangan semangat dan kepercayaan diri saat menjalani tolak peluru dan lompat jauh.
“Saat itu saya merasa sedih dan tidak enak terhadap dua orang pelatih yang sekaligus guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) di SMPN 1 Kurun, yakni Pak Yonas Indrawan dan Pak Ronald,” bebernya.
Seiring berjalannya waktu, pandemi COVID-19 melanda dunia, termasuk Gunung Mas. Gresia turut merasakan dampak dari pandemi COVID-19, karena kegiatan belajar mengajar lebih banyak dilakukan secara dalam jaringan (daring).
Baca juga: Pemkab Gumas berupaya fasilitasi pertemuan AMGM dan PBS
Dia berhasil lulus pada tahun pelajaran 2020/2021 dan melanjutkan pendidikan ke SMAN 1 Kurun. Saat itu pandemi COVID-19 belum berakhir sehingga kegiatan belajar mengajar secara daring tetap berjalan.
Selama pandemi COVID-19, berbagai kejuaraan olahraga juga terhenti karena pemerintah mengeluarkan kebijakan pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), termasuk kejuaraan olahraga untuk pelajar.
Kondisi mulai membaik pada awal tahun 2022 ini, di mana pandemi COVID-19 cenderung menurun sehingga berbagai kegiatan olahraga mulai bisa dilakukan, walau dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Pemerintah Kabupaten Gunung Mas melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga melaksanakan Pekan Olahraga Pelajar Kabupaten yang dipusatkan di Kuala Kurun, 23 – 25 Mei 2022.
“Sekolah saya ingin berpartisipasi mengirimkan perwakilan untuk mengikuti Popkab. Saya mengajukan diri kepada guru PJOK yakni Pak Margono untuk mengikuti nomor lompat jauh dan tolak peluru,” paparnya.
Pada ajang Popkab Gunung Mas, Gresia berhasil menjadi juara 1 pada nomor tolak peluru dan juara 2 pada nomor lompat jauh. Prestasi tersebut membuat dia menjadi perwakilan Gunung Mas di ajang Popprov.
Dirinya lalu mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh guru PJOK SMAN 1 Kurun Margono dan pembina dari Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Gunung Mas yakni I Gede Made Widyana.
Pelatihan dilakukan secara intensif, hampir setiap hari. Itu semua agar dirinya bisa mengeluarkan kemampuan terbaik dan meraih prestasi saat bertanding di ajang Popprov Kalteng yang dipusatkan di Palangka Raya, 27 Juni-3 Juli 2022.
Untuk diketahui, kontingen kabupaten/kota diperkenankan mengirimkan lebih dari satu atlet pelajar untuk mengikuti lebih dari satu nomor pada cabang olahraga atletik di Popprov Kalteng 2022.
Anak dari pasangan Heriswanto dan Ernilia ini dipercaya Gunung Mas turun di dua nomor yakni lempar cakram dan tolak peluru, yang dipusatkan di Lapangan Sanaman Mantikei Palangka Raya, 28 dan 29 Juni 2022.
Baca juga: Pemkab Gumas berupaya sinkronkan kebijakan dengan pemerintah pusat
“Nomor pertama yang saya jalani adalah lempar cakram di Lapangan Sanaman Mantikei, Kamis (28/7). Saat itu saya tidak lagi merasa gugup seperti saat tampil di O2SN Kalteng 2019,” kata dia.
Menurutnya, pengalaman bertanding di ajang O2SN Kalteng 2019 menjadi pelajaran berharga baginya dalam menghadapi Popprov 2022. Selain itu, dia juga beberapa kali tampil di kejuaraan lain di tingkat provinsi.
Dia menjelaskan, selain atletik dirinya juga aktif dalam cabang olahraga basket dan sempat tampil mewakili tim basket putri Gunung Mas pada ajang Central Borneo Bawi Basketball Tournament di Palangka Raya, pertengahan Mei 2022.
Kedua pengalaman tadi membuat Gresia mampu mengatasi tekanan saat tampil pada nomor lempar cakram di ajang Popprov Kalteng 2022. Saat itu atlet pelajar yang tampil diberi kesempatan melakukan satu kali percobaan dan enam kali lemparan.
Dari enam kali lemparan, anak pertama dari dua bersaudara ini berhasil mencatatkan lemparan terbaik dibandingkan perwakilan dari daerah lain yakni sejauh 19,50 meter. Medali emas berhasil diraih dari nomor ini.
Keesokan harinya, Jumat (29/7), masih di Lapangan Sanaman Mantikei, dia turun pada nomor tolak peluru. Dari enam kali tolakan, Gresia berhasil mencatatkan tolakan terbaik sejauh 7,20 meter.
Tolakan sejauh 7,20 meter tadi menjadi yang terbaik jika dibandingkan lemparan atlet pelajar dari daerah lain, sehingga kakak dari Noventina Natali ini kembali meraih medali emas.
“Rasanya puas bisa meraih dua medali emas di ajang Popprov. Ini sekaligus menebus kegagalan saya di ajang O2SN Kalteng 2019,” ujar remaja putri yang mengidolakan atlet bulutangkis Greysia Polii ini.
Dari sini dia belajar dan yakin bahwa kegagalan merupakan keberhasilan yang tertunda. Asalkan tidak larut dalam suatu kegagalan dan mau terus berusaha dan mencoba, maka niscaya keberhasilan akan dicapai.
Lebih lanjut, walau merasa puas atas capaian dua medali emas, Gresia mengaku tidak lantas menjadi tinggi hati dan tetap menjalani latihan seperti biasa di bawah bimbingan guru PJOK dan pembina dari PASI Gunung Mas.
Baca juga: Masyarakat Gumas berhak merasa aman gunakan jalan umum
Terlebih kemungkinan besar dia akan mewakili Kalteng di ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) pada tahun 2023 mendatang. Dia akan berupaya memberikan penampilan terbaik, walau persaingan akan semakin ketat.
Diapun memohon dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Gunung Mas dan Kalteng agar nantinya bisa meraih prestasi serta mengharumkan nama daerah di ajang Popnas 2023.
Terpisah, guru PJOK SMPN 1 Kurun, Yonas Indrawan mengaku bangga Gresia mampu meraih prestasi di ajang Popprov, meski sebelumnya sempat gagal di ajang O2SN Kalteng 2019.
Menurut dia, sebenarnya saat tampil di ajang O2SN Kalteng 2019 Gresia tidak kalah bersaing dengan atlet pelajar dari daerah lain. Hanya saja saat itu Gresia mengalami demam panggung.
Oleh sebab itu, dia bersyukur Gresia mampu bangkit dan meraih prestasi di ajang Popprov Kalteng 2022. Bagi dia, menjadi suatu kebanggaan alumni dari sekolah itu bisa meraih prestasi di ajang Popprov.
Lainnya, Kepala SMAN 1 Kurun, Batuah turut merasa bangga Gresia bisa meraih prestasi di ajang Popprov Kalteng 2022, yang menandakan perwakilan Gunung Mas bisa bersaing dengan perwakilan dari daerah lain.
“Saya harap Gresia bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi ajang-ajang berikutnya, dan kembali meraih prestasi yang membanggakan,” kata mantan Kepala SMAN 1 Sepang ini.
Sementara itu, Pembina dari PASI Gunung Mas I Gede Made Widyana mengaku dari awal sudah yakin Gresia mampu bersaing di Popprov Kalteng 2022, dan terbukti dua emas berhasil disumbangkan bagi kabupaten setempat.
Made menyebut, kabupaten akan tetap membina Gresia dan atlet pelajar lainnya untuk menghadapi ajang Popnas 2023, sebelum pada saatnya nanti pembinaan lebih lanjut diserahkan ke provinsi.
“Untuk di ajang Popnas 2023 kami memang belum bisa menentukan target medali yang diraih Gresia. Yang utama nantinya harapan kami Gresia bisa tampil sebaik mungkin,” demikian Gede.
Baca juga: Legislator berharap semakin banyak wadah pemuda Gumas salurkan bakat
Baca juga: Legislator Gumas ingatkan pengendara perhatikan berat muatan saat lintasi jembatan semi permanen
Baca juga: DPRD Gumas setujui Raperda Pertanggungjawaban APBD 2021
Sebelum berhasil di ajang Popprov dia sempat merasakan kegagalan saat membela Gunung Mas di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Kalteng yang diselenggarakan di Palangka Raya pada tahun 2019 lalu.
“Pada tahun 2019, saya mewakili Gunung Mas untuk tampil pada cabang olahraga atletik di ajang O2SN Kalteng. Saat itu saya gagal dan tidak meraih medali apapun,” ucap Gresia di Kuala Kurun, Selasa.
Remaja putri kelahiran Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalteng, pada 5 Juli 2006 ini menyebut, saat tampil di ajang O2SN dirinya masih tercatat sebagai peserta didik kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kurun.
Pertama kali tampil di tingkat provinsi, alumni Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Kurun itu mengaku tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik karena gugup, ditambah lagi mentalnya ciut melihat fisik para pesaing.
Secara fisik alumni Taman Kanak-kanak (TK) Cahaya Kasih Desa Hulu Tampang, Kecamatan Dusun Utara, Kabupaten Barito Selatan, Kalteng ini sudah merasa kalah karena perwakilan dari daerah lain memiliki postur tubuh yang lebih tinggi dari dirinya.
Di ajang O2SN Kalteng 2019, dia turun pada cabang olahraga atletik nomor lari 100 meter, tolak peluru, dan lompat jauh. Saat bertanding di nomor lari 100 meter, dia memperoleh hasil buruk.
Menurutnya, kegagalan pada nomor lari 100 meter berimbas saat menjalani nomor selanjutnya. Dia kehilangan semangat dan kepercayaan diri saat menjalani tolak peluru dan lompat jauh.
“Saat itu saya merasa sedih dan tidak enak terhadap dua orang pelatih yang sekaligus guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) di SMPN 1 Kurun, yakni Pak Yonas Indrawan dan Pak Ronald,” bebernya.
Seiring berjalannya waktu, pandemi COVID-19 melanda dunia, termasuk Gunung Mas. Gresia turut merasakan dampak dari pandemi COVID-19, karena kegiatan belajar mengajar lebih banyak dilakukan secara dalam jaringan (daring).
Baca juga: Pemkab Gumas berupaya fasilitasi pertemuan AMGM dan PBS
Dia berhasil lulus pada tahun pelajaran 2020/2021 dan melanjutkan pendidikan ke SMAN 1 Kurun. Saat itu pandemi COVID-19 belum berakhir sehingga kegiatan belajar mengajar secara daring tetap berjalan.
Selama pandemi COVID-19, berbagai kejuaraan olahraga juga terhenti karena pemerintah mengeluarkan kebijakan pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), termasuk kejuaraan olahraga untuk pelajar.
Kondisi mulai membaik pada awal tahun 2022 ini, di mana pandemi COVID-19 cenderung menurun sehingga berbagai kegiatan olahraga mulai bisa dilakukan, walau dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Pemerintah Kabupaten Gunung Mas melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga melaksanakan Pekan Olahraga Pelajar Kabupaten yang dipusatkan di Kuala Kurun, 23 – 25 Mei 2022.
“Sekolah saya ingin berpartisipasi mengirimkan perwakilan untuk mengikuti Popkab. Saya mengajukan diri kepada guru PJOK yakni Pak Margono untuk mengikuti nomor lompat jauh dan tolak peluru,” paparnya.
Pada ajang Popkab Gunung Mas, Gresia berhasil menjadi juara 1 pada nomor tolak peluru dan juara 2 pada nomor lompat jauh. Prestasi tersebut membuat dia menjadi perwakilan Gunung Mas di ajang Popprov.
Dirinya lalu mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh guru PJOK SMAN 1 Kurun Margono dan pembina dari Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Gunung Mas yakni I Gede Made Widyana.
Pelatihan dilakukan secara intensif, hampir setiap hari. Itu semua agar dirinya bisa mengeluarkan kemampuan terbaik dan meraih prestasi saat bertanding di ajang Popprov Kalteng yang dipusatkan di Palangka Raya, 27 Juni-3 Juli 2022.
Untuk diketahui, kontingen kabupaten/kota diperkenankan mengirimkan lebih dari satu atlet pelajar untuk mengikuti lebih dari satu nomor pada cabang olahraga atletik di Popprov Kalteng 2022.
Anak dari pasangan Heriswanto dan Ernilia ini dipercaya Gunung Mas turun di dua nomor yakni lempar cakram dan tolak peluru, yang dipusatkan di Lapangan Sanaman Mantikei Palangka Raya, 28 dan 29 Juni 2022.
Baca juga: Pemkab Gumas berupaya sinkronkan kebijakan dengan pemerintah pusat
“Nomor pertama yang saya jalani adalah lempar cakram di Lapangan Sanaman Mantikei, Kamis (28/7). Saat itu saya tidak lagi merasa gugup seperti saat tampil di O2SN Kalteng 2019,” kata dia.
Menurutnya, pengalaman bertanding di ajang O2SN Kalteng 2019 menjadi pelajaran berharga baginya dalam menghadapi Popprov 2022. Selain itu, dia juga beberapa kali tampil di kejuaraan lain di tingkat provinsi.
Dia menjelaskan, selain atletik dirinya juga aktif dalam cabang olahraga basket dan sempat tampil mewakili tim basket putri Gunung Mas pada ajang Central Borneo Bawi Basketball Tournament di Palangka Raya, pertengahan Mei 2022.
Kedua pengalaman tadi membuat Gresia mampu mengatasi tekanan saat tampil pada nomor lempar cakram di ajang Popprov Kalteng 2022. Saat itu atlet pelajar yang tampil diberi kesempatan melakukan satu kali percobaan dan enam kali lemparan.
Dari enam kali lemparan, anak pertama dari dua bersaudara ini berhasil mencatatkan lemparan terbaik dibandingkan perwakilan dari daerah lain yakni sejauh 19,50 meter. Medali emas berhasil diraih dari nomor ini.
Keesokan harinya, Jumat (29/7), masih di Lapangan Sanaman Mantikei, dia turun pada nomor tolak peluru. Dari enam kali tolakan, Gresia berhasil mencatatkan tolakan terbaik sejauh 7,20 meter.
Tolakan sejauh 7,20 meter tadi menjadi yang terbaik jika dibandingkan lemparan atlet pelajar dari daerah lain, sehingga kakak dari Noventina Natali ini kembali meraih medali emas.
“Rasanya puas bisa meraih dua medali emas di ajang Popprov. Ini sekaligus menebus kegagalan saya di ajang O2SN Kalteng 2019,” ujar remaja putri yang mengidolakan atlet bulutangkis Greysia Polii ini.
Dari sini dia belajar dan yakin bahwa kegagalan merupakan keberhasilan yang tertunda. Asalkan tidak larut dalam suatu kegagalan dan mau terus berusaha dan mencoba, maka niscaya keberhasilan akan dicapai.
Lebih lanjut, walau merasa puas atas capaian dua medali emas, Gresia mengaku tidak lantas menjadi tinggi hati dan tetap menjalani latihan seperti biasa di bawah bimbingan guru PJOK dan pembina dari PASI Gunung Mas.
Baca juga: Masyarakat Gumas berhak merasa aman gunakan jalan umum
Terlebih kemungkinan besar dia akan mewakili Kalteng di ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) pada tahun 2023 mendatang. Dia akan berupaya memberikan penampilan terbaik, walau persaingan akan semakin ketat.
Diapun memohon dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Gunung Mas dan Kalteng agar nantinya bisa meraih prestasi serta mengharumkan nama daerah di ajang Popnas 2023.
Terpisah, guru PJOK SMPN 1 Kurun, Yonas Indrawan mengaku bangga Gresia mampu meraih prestasi di ajang Popprov, meski sebelumnya sempat gagal di ajang O2SN Kalteng 2019.
Menurut dia, sebenarnya saat tampil di ajang O2SN Kalteng 2019 Gresia tidak kalah bersaing dengan atlet pelajar dari daerah lain. Hanya saja saat itu Gresia mengalami demam panggung.
Oleh sebab itu, dia bersyukur Gresia mampu bangkit dan meraih prestasi di ajang Popprov Kalteng 2022. Bagi dia, menjadi suatu kebanggaan alumni dari sekolah itu bisa meraih prestasi di ajang Popprov.
Lainnya, Kepala SMAN 1 Kurun, Batuah turut merasa bangga Gresia bisa meraih prestasi di ajang Popprov Kalteng 2022, yang menandakan perwakilan Gunung Mas bisa bersaing dengan perwakilan dari daerah lain.
“Saya harap Gresia bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi ajang-ajang berikutnya, dan kembali meraih prestasi yang membanggakan,” kata mantan Kepala SMAN 1 Sepang ini.
Sementara itu, Pembina dari PASI Gunung Mas I Gede Made Widyana mengaku dari awal sudah yakin Gresia mampu bersaing di Popprov Kalteng 2022, dan terbukti dua emas berhasil disumbangkan bagi kabupaten setempat.
Made menyebut, kabupaten akan tetap membina Gresia dan atlet pelajar lainnya untuk menghadapi ajang Popnas 2023, sebelum pada saatnya nanti pembinaan lebih lanjut diserahkan ke provinsi.
“Untuk di ajang Popnas 2023 kami memang belum bisa menentukan target medali yang diraih Gresia. Yang utama nantinya harapan kami Gresia bisa tampil sebaik mungkin,” demikian Gede.
Baca juga: Legislator berharap semakin banyak wadah pemuda Gumas salurkan bakat
Baca juga: Legislator Gumas ingatkan pengendara perhatikan berat muatan saat lintasi jembatan semi permanen
Baca juga: DPRD Gumas setujui Raperda Pertanggungjawaban APBD 2021