Pembagian 10.000 bendera dan pawai pembangunan semarakkan HUT RI di Kotim

id Pembagian 10.000 bendera dan pawai pembangunan semarakkan HUT RI di Kotim, kalteng, Sampit, kotim, bupati kotim, Halikinnor, HUT ri, pawai pembangunan

Pembagian 10.000 bendera dan pawai pembangunan semarakkan HUT RI di Kotim

Bupati Halikinnor saat memimpin upacara peringatan detik-detik Proklamasi pada 17 Agustus 2021 lalu. ANTARA/HO-Prokopim Kotim

Sampit (ANTARA) - Peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah akan digelar meriah, di antaranya diisi pembagian 10.000 bendera merah putih dan pawai pembangunan berskala besar. 

"Mulai 1 Agustus, semua kantor, rumah, toko agar memasang bendera dan umbul-umbul. Pawai pembangunan juga akan kita gelar dengan meriah. Saya minta perusahaan perkebunan kelapa sawit juga ikut serta," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Rabu. 

Halikinnor meminta peringatan HUT RI tahun ini dirayakan dengan semeriah mungkin. Perkantoran diminta memasang bendera, umbul-umbul, poster, spanduk dan lampion bertema kemerdekaan. 

Untuk menyemarakkan bulan peringatan kemerdekaan ini, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur akan membagikan 10.000 lembar bendera merah putih secara gratis kepada masyarakat. Seremonial pembagian bendera akan dilaksanakan pada Jumat (5/8) pagi di Taman Kota Sampit. 

"Jangan hanya melihat benderanya. Ini kita maknai sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan kita yang telah berjuang mempertaruhkan nyawa untuk meraih kemerdekaan ini. Jiwa patriotisme kita harus bangkit untuk mengisi kemerdekaan ini," ujar Halikinnor. 

Seperti biasa, upacara detik-detik proklamasi akan digelar pada 17 Agustus pagi. Namun jika biasanya upacara ini digelar di Stadion 29 November Sampit, tahun ini pelaksanaannya dipindah ke halaman kantor bupati lantaran stadion sedang dalam tahap perbaikan. 

Selanjutnya, kemeriahan perayaan HUT RI akan dilanjutkan dengan pawai pembangunan yang akan dilaksanakan Minggu (21/8) pagi. Halikinnor meminta pawai pembangunan yang perdana setelah pandemi COVID-19 melanda ini dilaksanakan semeriah mungkin. 

Baca juga: Pemkab Kotim targetkan penurunan stunting menjadi 14 persen pada 2024

Halikinnor memerintahkan seluruh satuan organisasi perangkat daerah untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Dia juga secara khusus meminta perusahaan besar swasta seperti perkebunan kelapa sawit, pertambangan, kehutanan, perbankan dan lainnya untuk berpartisipasi. 

Perusahaan juga diminta memfasilitasi karyawannya yang ingin pergi ke Sampit untuk ikut menjadi peserta maupun menyaksikan pawai pembangunan. Kehadiran mereka diharapkan membuat pawai pembangunan menjadi lebih semarak dan meriah. 

Secara khusus Halikinnor mengingatkan agar kelompok peserta tampil dengan semenarik mungkin. Setiap kelompok peserta diminta menampilkan hiasan maupun produk sesuai dengan bidang masing-masing. 

Selain agar terlihat menarik, kehadiran peserta juga bisa menjadi sarana promosi bidang kerja masing-masing. Pawai pembangunan ini juga bisa menjadi media sosialisasi program kepada masyarakat. 

Peserta juga diminta menampilkan mobil hias dengan kreasi terbaiknya. Ragam penampilan peserta diharapkan juga menjadi suguhan yang menghibur bagi masyarakat. 

"Saya tidak ingin lagi melihat peserta yang cuma sekadar ikut. Cuma pakai seragam olahraga dan berjalan kali. Buat apa itu? Apa yang ingin ditampilkan dan ditonton warga? Saya tidak mau lagi melihat seperti itu. Setiap peserta harus tampil semenarik mungkin sesuai bidang masing-masing. Makanya saya minta dipersiapkan semaksimal mungkin," ujar Halikinnor. 

Halikinnor menambahkan, pawai pembangunan sengaja dilaksanakan hari Minggu. Tujuannya agar masyarakat, termasuk karyawan di perusahaan-perusahaan seperti perkebunan kelapa sawit juga bisa datang ke Sampit untuk menyaksikannya. 

"Selain untuk menyemarakkan Hari Kemerdekaan, pawai pembangunan ini juga akan membangkitkan ekonomi masyarakat. Hotel, losmen, rumah makan, angkutan, suvenir dan berbagai jasa akan mendapatkan keuntungan dari banyaknya peserta dan pengunjung selama pawai pembangunan tersebut," demikian Halikinnor. 

Baca juga: Pusat diminta isi kekosongan aturan terkait pengelolaan plasma sawit

Baca juga: DPRD Kotim tunggu ketegasan Dishub melarang truk masuk kota

Baca juga: Pemkab Kotim tingkatkan koordinasi optimalisasi penanganan stunting