Legislator Kalteng: Jalan Lingkar Selatan Sampit mendesak diperbaiki

id Anggota DPRD Kalimantan Tengah, Sudarsono, DPRD Kalimantan Tengah, DPRD Kalteng, Kalteng, Kalimantan Tengah, Jalan Lingkar Selatan Sampit, Jalan Lingk

Legislator Kalteng: Jalan Lingkar Selatan Sampit mendesak diperbaiki

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Tengah Sudarsono. ANTARA/Jaya WM.

Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kalimantan Tengah Sudarsono membenarkan bahwa kondisi infrastruktur Jalan Mohammad Hatta atau biasa dikenal lingkar selatan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, sekarang ini dalam kondisi rusak parah serta mendesak untuk segera diperbaiki oleh pemerintah provinsi.

Perbaikan jalan lingkar selatan Sampit itu akan disampaikan dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kalteng dengan tim anggaran pemprov, kata Sudarsono saat dihubungi dari Palangka Raya, Kamis.

"Kami akan upayakan secara maksimal agar tersedia anggaran yang cukup untuk menyelesaikan jalan lingkar luar tersebut," tambahnya.

Menurut wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan II meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan itu, keberadaan jalan lingkar selatan Sampit sangat penting bagi masyarakat. Sebab, aktivitas kendaraan masyarakat yang melintas di jalur yang merupakan jalan provinsi itu, sangat tinggi setiap harinya.

"Kalau bicara urgensi, sudah pasti jalan tersebut sangat vital bagi kebutuhan masyarakat Kotim dan sekitarnya. Termasuk untuk menggerakkan roda perekonomian. Itulah kenapa kami pasti akan terus menyuarakannya, agar segera diperbaiki oleh pemerintah provinsi," kata Sudarsono.

Baca juga: Pemkab Kotim manfaatkan tanah kerukan drainase ratakan jalan lingkar selatan

Sebelumnya, Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor menyampaikan bahwa pihaknya melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kotim, sedang membuat parit di sisi jalan lingkar selatan. Hal itu bertujuan agar jalan di bawah kewenangan pemerintah provinsi itu, tidak tergenang saat hujan deras, sehingga tidak cepat mengalami kerusakan. Tanah hasil kerukan pembuatan drainase itu pun, diangkat dan digunakan untuk meratakan kubangan-kubangan di jalan tersebut. 

Dia mengatakan pengerukan itu sebagai upaya darurat dengan memanfaatkan bahan yang ada tanpa harus membelinya. 
Sebab, berdasarkan pengecekan Dinas (PUPR) Kotim, kerusakan jalan tersebut mencapai sekitar 1.825 meter. Dibutuhkan sekitar Rp4,7 miliar untuk memperbaikinya dengan material agregat B.

"Perbaikan jalan khusus angkutan berat itu seyogyanya ditangani menggunakan dana setoran dari perusahaan besar bidang perkebunan kelapa sawit, transportir dan lainnya, yang telah berkomitmen membantu," kata Halikinnor.

Baca juga: Pemprov Kalteng diminta datangkan tenaga ahli pertanian dan perkebunan

Baca juga: Anggota DPRD Kalteng siap perjuangkan usulan petani di Seruyan

Baca juga: Komisi I DPRD: Optimalkan UCI MTB mengenalkan produk UMKM dan pariwisata Kalteng