Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Kalimantan Tengah (BPJN Kalteng), Hardy P Siahaan melalui Kepala Satuan Kerja PJN Wilayah III Kalteng, Hanyi Ether Binti mengatakan secara konstruksi jalan layang (pile slab) Bukit Rawi per 18 Agustus 2022 sudah selesai.
"Rencananya pile slab Bukit Rawi akan diresmikan Presiden Jokowi pada 28 Agustus 2022. Jika terlaksana maka setelah acara peresmian berakhir dan lokasi peresmian sudah dibersihkan, maka akan dibuka untuk umum," kata Ether di Palangka Raya, Senin.
Namun sambungnya, jika peresmian tertunda maka pihaknya akan mendiskusikan dengan pimpinan terkhusus Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terkait jadwal peresmiannya dan apakah bisa dibuka untuk umum setelah 28 Agustus 2022.
Dia menyampaikan agar para pengguna jalan baik roda dua, empat dan lebih khususnya masyarakat yang berada di Gunung Mas dan wilayah Barito untuk bersabar menanti dibukanya jalan layang itu.
"Harapan kami secepatnya diresmikan supaya secepatnya juga bisa digunakan. Mudah-mudahan di akhir Agustus 2022 bisa digunakan," ucapnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan jalan lama (jalan eksisting) yang berada di bawah pile slab, kondisinya tidak dilakukan pengaspalan atau pengembalian kondisi tapi akan dibuat fungsional.
Jalan lama akan ditutup dan tidak bisa dilewati oleh pengguna jalan dari arah Gunung Mas atau Barito, meski demikian jalan lama dari arah Palangka Raya masih tetap dibuka. Hal itu dimaksudkan untuk akses aktivitas masyarakat yang ada di pinggir Sungai Kahayan khususnya masyarakat Desa Penda Barania Pulang Pisau.
"Jika nantinya jalan layang tersebut sudah dibuka, kami mohon partisipasi masyarakat untuk sama-sama menjaga dan memeliharanya atau tidak melakukan perusakan serta menaati rambu-rambu yang ada," tutur Ether.
Sementara itu Pejabat Pembuat Komitmen 3.5 Satuan Kerja BPJN Wilayah III Kalteng, Panuluh menjelaskan, lokasi pembangunan konstruksi pile slab Bukit Rawi berada pada kawasan rawa dan tanah gambut berupa cekungan dengan jarak kurang lebih 1 km dari Sungai Kahayan.
Dengan kondisi seperti itu, kawasan tersebut sering terjadi genangan air dan banjir pada saat curah hujan tinggi seiring meningkatnya debit Sungai Kahayan. Kejadian banjir di kawasan itu selalu berulang antara tiga sampai lima kali dalam setahun.
Ketinggian banjir sampai dengan 1,4 meter di atas permukaan jalan lama (eksisting). Hal tersebut mengakibatkan terhambatnya arus lalu lintas transportasi barang dan jasa.
"Pembangunan konstruksi pile slab Bukit Rawi bertujuan untuk mengatasi permasalahan terhambatnya arus lalu lintas akibat banjir kawasan," demikian Panuluh.