Washington (ANTARA) - Banyak warga Amerika yang lanjut usia dan kaya mendapat manfaat dari Medicaid, sebuah program kesehatan yang ditujukan bagi warga miskin, menurut sebuah opini di The Hill.
Medicaid, pembayar utama untuk perawatan kesehatan jangka panjang di Amerika Serikat yang didanai oleh pemerintah federal dan negara bagian, mencakup hampir setengah dari semua pengeluaran perawatan jangka panjang, yang saat ini hampir mencapai 500 miliar dolar AS (Rp7,42 kuadriliun) per tahun, sebut artikel itu yang dimuat pada Senin (29/8).
"Menurut perkiraan saya, setiap tahun hampir 6 miliar dolar (Rp89,1 triliun) dana Medicaid digunakan secara tidak tepat untuk perawatan jangka panjang individu dengan kepemilikan aset yang signifikan," tulis Mark Warshawsky, rekan Searle di American Enterprise Institute sekaligus wakil ketua Komisi Federal 2013 tentang Perawatan Jangka Panjang, dalam artikel tersebut.
Menurut Warshawsky, aturan dan administrasi dari program tersebut di banyak negara bagian AS sangat longgar dan rapuh, serta sebagian besar negara bagian melakukan sedikit atau tidak ada upaya untuk memulihkan aset dari penerima manfaat Medicaid yang telah meninggal, meskipun adanya persyaratan hukum federal.
Sumber: Xinhua
Berita Terkait
Pasien anak rawat inap akibat vape melonjak hingga 733 persen
Selasa, 23 April 2024 15:57 Wib
PM Israel tolak panggilan telepon pemimpin Barat terkait serangan balasan
Selasa, 16 April 2024 17:30 Wib
Ratusan warga protes pemberlakuan kembali larangan aborsi 1864 di Arizona
Selasa, 16 April 2024 11:34 Wib
Konflik Sudan tewaskan lebih dari 13.000 orang
Senin, 15 April 2024 18:28 Wib
Israel sebut serangan ke negaranya bukti Iran ancam perdamaian
Senin, 15 April 2024 18:24 Wib
Elon Musk sebut ada penyalahgunaan hukum di tengah konflik sensor Brasil
Jumat, 12 April 2024 5:58 Wib
Pria yang berupaya habisi Presiden Argentina berhasil ditahan
Jumat, 5 April 2024 12:00 Wib
Seorang laki-laki meninggal dunia akibat serangan panas di Malaysia
Kamis, 28 Maret 2024 8:43 Wib