Palangka Raya (ANTARA) -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Tengah (Kalteng) menyatakan perbankan syariah di provinsi setempat terus bertumbuh dan mengalami perkembangan yang sangat baik.
Kepala OJK Kalteng Otto Fitriandy di Palangka Raya, Rabu, mengatakan kinerja pada sektor perbankan syariah mengalami pertumbuhan yang tercermin dari total aset yang tercatat sebesar Rp1,77 triliun atau meningkat sebesar 2,54 persen pada posisi Juni 2022.
"Hal ini dipengaruhi aktivitas penghimpunan dana pihak ketiga perbankan syariah yang tercatat sebesar Rp1,22 triliun atau meningkat sebesar 10,21 persen," terangnya.
Selain itu, lanjutnya, juga didorong oleh aktivitas penyaluran pembiayaan yang tercatat sebesar Rp1,56 triliun atau tumbuh 5,42 persen dengan Rasio NPF Gross sebesar 1,33 persen.
Otto menjelaskan perkembangan perbankan syariah ini sudah sesuai dengan peta jalan 2020-2025 oleh OJK. "OJK telah memiliki
roadmap pengembangan perbankan syariah, yang diharapkan bisa menjadi katalisator dalam mengakselerasi pertumbuhan perbankan syariah tersebut," katanya.
Baca juga: Wagub Kalteng: Penyediaan Bosda bantu tingkatkan mutu pendidikan
Dia mengatakan dalam peta jalan tersebut diatur tiga arah pengembangan perbankan syariah, meliputi penguatan identitas perbankan syariah, sinergi ekosistem ekonomi syariah, serta penguatan perizinan, pengaturan dan pengawasan.
"Ini merupakan langkah-langkah strategis OJK dalam mendorong pengembangan perbankan syariah, termasuk di Kalimantan Tengah," terang Otto.
Adapun sebagai wujud nyata implementasi peta jalan tersebut untuk wilayah Kalteng, OJK dalam berbagai kesempatan secara aktif berkolaborasi dan bersinergi dengan para pemangku kepentingan, baik Bank Indonesia, berbagai perguruan tinggi serta lainnya.
"Kegiatannya mulai dari sosialisasi dan edukasi tentang ekonomi syariah, serta ragam kegiatan lainnya berkaitan dengan syariah," ucapnya.