Tak kalah dengan bank umum, kinerja BPR di Kalteng mampu bertumbuh signifikan

id ojk kalteng, otoritas jasa keuangan, bpr, bpr syariah, pertumbuhan ekonomi, kalimantan tengah

Tak kalah dengan bank umum, kinerja BPR di Kalteng mampu bertumbuh signifikan

ILUSTRASI - Transaksi keuangan. (ANTARA/Didik Suhartono/aww)

Palangka Raya (ANTARA) -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyatakan kinerja Bank Perekonomian Rakyat (BPR) di wilayah setempat mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan pada posisi April 2024 berdasarkan tahun ke tahun atau year on year (yoy).
 
"Kinerja BPR yang pertumbuhannya cukup signifikan ini, mampu ditunjukkan baik oleh BPR yang konvensional maupun syariah," kata Kepala OJK Kalteng Primandanu Febriyan Aziz di Palangka Raya, Kamis.
 
Pertumbuhan cukup signifikan ini dapat dilihat dari aset yang meningkat sebesar Rp0,41triliun atau 11,78 persen yoy, yakni dari sebesar Rp3,44 triliun menjadi sebesar Rp3,85 triliun.
 
"Kemudian dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh, yakni sebesar Rp0,18 triliun atau 16,08 persen yoy, dari sebesar Rp1,15 triliun menjadi sebesar Rp1,33 triliun," jelasnya.
 
Sedangkan dari sisi kredit/pembiayaan meningkat sebesar Rp0,17 triliun atau 9,81 persen yoy, yakno dari sebesar Rp1,70 triliun menjadi sebesar Rp1,87 triliun.
 
OJK menyatakan, kinerja sektor perbankan secara keseluruhan di Kalimantan Tengah pada posisi April 2024 yoy dalam kondisi baik, yaitu berbagai indikator, baik aset, DPK, maupun kredit semua bertumbuh.

Baca juga: Kredit konsumsi di Kalteng mendominasi, berikut jabarannya
 
Hal ini, lantaran selain kondisi BPR maupun BPR Syariah tersebut, untuk kinerja bank umum konvensional maupun syariah juga mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.
 
Sama halnya dengan kondisi BPR-BPR Syariah, bank umum di Kalteng, untuk aset juga meningkat sebesar Rp10,39 triliun atau 15,34 persen yoy, atau dari sebesar Rp67,70 triliun menjadi sebesar Rp78,09 triliun.
 
DPK tumbuh sebesar Rp6,56 triliun atau 17,98 persen yoy, dari sebesar Rp36,47 triliun menjadi sebesar Rp43,03 triliun, hingga kredit/pembiayaan meningkat sebesar Rp3,26 triliun atau 7,58 persen yoy, dari sebesar Rp43 triliun menjadi sebesar Rp46,26 triliun.

Baca juga: Kinerja bank umum di Kalimantan Tengah tumbuh cukup signifikan

Baca juga: OJK Kalteng: Tujuh program kerja TPAKD wilayah barat percepat akses keuangan masyarakat

Baca juga: OJK cabut izin usaha Kresna Life, ini penyebabnya