Puruk Cahu, Kalteng (ANTARA) - Bupati Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, Perdie M Yoseph terus melaksanakan pembangunan infrastruktur sampai akhir masa jabatannya di tahun 2023 nanti, satu diantaranya Taman Sapan yang berlokasi disamping kiri dan kanan Jembatan Merdeka tepi Sungai Barito.
Taman Sapan yang anggarannya pada tahun 2022 dan 2023 ini dibuat sebagai pusat rekreasi maupun edukasi, kata Perdie saat acara prosesi pemancangan tiang pertama di Puruk Cahu Kamis.
"Ditargetkan taman ini sudah selesai dan diresmikan tepat pada 1 Agustus tahun 2023 mendatang berbarengan dengan hari ulang tahun Kabupaten Murung Raya ke-21," ungkap Perdie, Kamis.
Menurut Perdie, maksud pembangunan Taman Sapan ini tidak lain untuk menciptakan ikon baru Kabupaten Murung Raya dan juga lokasi alternatif berwisata bagi warga Murung Raya juga tamu dari luar daerah.
"Ada dibuat nanti lokasi bermain anak, tempat nongkrong anak muda, tempat berusaha bagi UKM, panggung seni atau hiburan serta lain sebagainya," tambah Perdie.
Dijelaskan Perdie juga lokasi Kabupaten Murung Raya yang berada di ujung utara Provinsi Kalimantan Tengah harus memiliki daya tarik yang bisa menarik wisatawan sehingga makin betah saat berada di Kabupaten Murung Raya.
Baca juga: Bupati Mura dukung tim futsal uji kemampuan melawan tim luar
Sementara itu dalam laporannya, Kepada Dinas PUPR Kabupaten Murung Raya, Paulus Manginte mengatakan nilai anggaran untuk pembangunan Taman Sapan tersebut sebanyak Rp48,5 miliar dan untuk tahun 2022 ini diharapkan terserap dana Rp24 miliar lebih.
"Untuk sisanya digunakan pada tahun 2023 nanti. Di taman ini nanti juga akan dipasang patung ikan Sapan yang berdiameter 3 x 8 meter," sebut Paulus lagi.
Menurut Paulus lagi pengerjaan Taman Sapan ini sebenarnya sudah dimulai pada Agustus 2022 lalu dengan terlebih dahulu melakukan penggarapan serta pembersihan lahan, dan baru hari ini dipasang tiang pancang.
Baca juga: Dana bantuan parpol di Murung Raya bakal naik pada 2023
Baca juga: BPBD Murung Raya latih warga Karang Taruna sigap tanggulangi bencana