PLN ULP Pangkalan Bun belum bisa pastikan pasokan listrik normal

id PLN ULP Pangkalan Bun,Pangkalan Bun,Kobar,Kalteng,listrik padam,polres Kobar

PLN ULP Pangkalan Bun belum bisa pastikan pasokan listrik normal

Kapolres Kobar AKBP Bayu Wicaksono (kiri) bersama Kepala Kantor PLN ULP Pangkalan Bun Raditya Fahmi saat memberikan press rilis. Rabu (12/10) ANTARA/M Husein Asyari

Pangkalan Bun (ANTARA) - Kepala Kantor PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Raditya Fahmi mengatakan belum bisa memastikan kapan akan kembali normalnya pasokan listrik ke pelanggan di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). 

"Kami dari PLN ULP Pangkalan Bun belum bisa memastikan, masih terus berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kalsel-teng di Banjarbaru, Kalimantan Selatan," ujarnya saat memberikan press release di Mapolres Kobar, Rabu. 

Dijalaskannya, pada Selasa (11/10) sekira pukul 22.30 WIB, terjadi gangguan sistem kelistrikan pada saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kV di jalur transmisi daerah Kasongan, Parenggean, dan Sudan Kabupaten Kotawaringin Timur. 

"Malam waktu kejadian memang kondisi cuaca disana hujan dan angin kencang. Dan dengan adanya gangguan tersebut, membuat terjadinya interkoneksi suplay listri di wilayah Kobar dan sekitarnya," ujarnya. 

Dengan adanya gangguan ini, UPL Pangkalan Bun akan mencoba menggunakan PLTD Pakunegara yang berada di Kecamatan Kumai, untuk membantu pasokan listrik di wilayah Kobar untuk sementara. 

"Kemungkinan nanti akan bergantian atau bergilir untuk pasokan listrik dari PLTD Kumai tersebut. Kami berharap masyarakat bisa memaklumi apa yang terjadi," ujarnya. 

Sementara itu, Kapolres Kobar, AKBP Bayu Wicaksono mengimbau kepada masyarakat agak berhati-hati selama terjadinya pemadaman listrik ini, khususnya bagi pengguna lilin untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. 

Terlihat pada Rabu (12/10) beberapa fasilitas pelayanan di Kabupaten Kobar tutup, salah satunya di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Rahimah warga Madurejo Kecamatan Arut Selatan, ia harus menunda mengurus administrasi kependudukannya. 

"Iya kata penjaga disana, sementara pendaftaran tutup karena pemadaman listrik," ucapnya.