Pemkab Kobar alokasikan Rp2,8 miliar untuk penanganan korban banjir

id Pemkab kotawaringin barat, banjir kotawaringin barat, 2,8 miliar kobar, pangkalan bun, kotawaringin barat, kobar, penjabat bupati, anang dirjo

Pemkab Kobar alokasikan Rp2,8 miliar untuk penanganan korban banjir

Pj Bupati Kobar, Anang Dirjo. (ANTARA/M Husein Asyari)

Pangkalan Bun (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah mengalokasikan dana untuk korban banjir di wilayah setempat sebesar Rp2,8 miliar.
 
"Dana yang tersisa saat ini yakni Rp2,8 miliar yang akan digunakan untuk bantuan korban banjir seperti sembako dan kebutuhan lainnya," kata Penjabat Bupati Kobar, Anang Dirjo di Pangkalan Bun, Senin. 
 
Dalam Penanggulangan bencana banjir yang terjadi di empat kecamatan yakni Arut Selatan, Kumai, Arut Utara, dan Kotawaringin Lama, Pj Bupati juga sudah menginstruksikan kepada Dinas Sosial segera melakukan pendataan korban banjir dan memberikan bantuan. 
 
"Tidak hanya bantuan sembako saja, tapi kita juga akan memberikan bantuan dalam bentuk medis seperti obat-obatan," terangnya.

Baca juga: BMKG perkirakan curah hujan di Kobar tertinggi pada November 2022
 
Selain bantuan sembako dan obat-obatan, dia juga mengarahkan PDAM Tirta Arut untuk selalu siap dalam menyalurkan air bersih kepada korban banjir yang terisolir. 
 
"Kita imbau untuk para korban banjir, apabila air semakin tinggi, jangan dipaksakan untuk tetap tinggal di rumah. Silakan untuk cari tempat pengungsian yang sudah disiapkan," jelasnya.
 
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar, Syahruni mengatakan, saat ini pihaknya sudah menyiapkan posko induk penanggulangan bencana banjir yang berlokasi di markas BPBD Kobar. 
 
"Sementara untuk tiap kecamatan yang terdampak banjir juga kita siapkan posko di masing-masing kecamatan dan kelurahan, dan untuk perkembangan data korban banjir, kita tunggu dari Dinas Sosial saja," ujarnya. 
 
Sementara itu BMKG Pangkalan Bun mencatat intensitas curah hujan sedang hingga lebat akan terjadi pada Oktober hingga November.
 
"Mengingat saat ini masih musim hujan dan masih berpotensi banjir, dan untuk puncak musim hujan pada November dan Desember untuk Kotawaringin Barat dan daerah sekitar seperti Kabupaten Sukamara, " kata Kepala Stasiun Meteorologi kelas III Iskandar Pangkalan Bun, Aqil Ihsan. 

Baca juga: DPD Partai Golkar Kobar siap dukung Abdul Razak maju pada Pilgub 2024

Baca juga: Tiga KWT di Kobar ikuti pelatihan budi daya tanaman anggur

Baca juga: BKSDA Pangkalan Bun selamatkan orang utan di tubuhnya bersarang tiga peluru