Buntok, Kalteng (ANTARA) - Anggota DPRD Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Tamarzam meyakini bahwa solusi mengatasi gagal panen di sejumlah desa di Kecamatan Gunung Bintang Awai dapat dilakukan melalui pendalaman sungai di wilayah sekitar.
"Solusi gagal tanam padi di Desa Tabak Kanilan, Kayumban, Mukahaji dan sekitarnya dengan melakukan pendalaman sungai Bulung Ulak," katanya, di Buntok, Kamis.
Menurut legislator Barsel itu, apabila sungai tersebut tidak dilakukan pendalaman, sejumlah persawahan pada sejumlah desa itu akan terendam banjir ketika curah hujan mengalami sedikit peningkatan, sehingga bukan lagi disebut gagal panen, akan tetapi gagal tanam.
"Pendalaman sungai tersebut dilakukan untuk mengalirkan air kalau dipersawahan terjadi banjir," ucap politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Barito Selatan ini.
Ia menyampaikan, berdasarkan informasi dari masyarakat pada waktu dirinya reses beberapa waktu lalu, anggota DPRD provinsi Kalimantan Tengah rencananya akan turun ke lapangan untuk melihat kondisi persawahan di kecamatan Gunung Bintang Awai (GBA) ini.
Akan tetapi, kata Tamarzam, anggota DPRD provinsi Kalimantan Tengah yang berjanji kepada masyarakat akan turun ke lapangan itu hingga kini masih belum juga datang.
"Masyarakat mengharapkan kepada pemerintah kabupaten (Pemkab) Barito Selatan agar memperhatikan keluhan para petani disejumlah desa di wilayah Kecamatan Gunung Bintang Awai (GBA) ini," ucap Tamarzam.
Baca juga: Pemkab Barsel laksanakan gerakan penanaman bawang merah kendalikan inflasi
Dia menyebut Pemkab Barito Selatan hanya menganggarkan Rp100 juta untuk rekonstruksi saluran tersiernya saja, dan hal itu tentunya masih belum mampu mengatasi apabila dipersawahan milik petani di sejumlah desa ini terendam banjir.
Untuk itu, dirinya berharap agar sebelum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 disyahkan, supaya pendalaman sungai Bulung Ulak ini dapat dianggarkan. Sebab, untuk solusi mengatasi permasalahan gagal tanam pada persawahan di sejumlah desa di Kecamatan Gunung Bintang Awai ini hanya dengan melakukan pendalaman sungai Bulung Ulak.
"Jika itu dilakukan, kami yakin air yang ke lahan persawahan dapat dicegah dan tidak menimbulkan banjir," demikian Tamarzam.
Baca juga: Pemkab Barito Selatan sampaikan lima raperda ke DPRD
Baca juga: DPRD apresiasi Pemkab Barsel telah lakukan penanggulangan inflasi
Berita Terkait
Delapan Fraksi DPRD Palangka Raya setuju raperda penyelenggaraan ketenagakerjaan dibahas
Selasa, 3 Desember 2024 5:30 Wib
DPRD Kota Palangka Raya usulkan empat raperda
Senin, 2 Desember 2024 20:52 Wib
Pemerintah diminta segera bantu warga terdampak banjir
Senin, 2 Desember 2024 20:45 Wib
Teras Narang: Ini momen baik mempertimbangkan pilkada dikembalikan ke DPRD
Senin, 2 Desember 2024 16:48 Wib
Legislator Gumas berharap hibah ambulans bermanfaat bagi orang banyak
Senin, 2 Desember 2024 16:21 Wib
DPRD dorong Pemkab Gumas tingkatkan infrastruktur Kuala Kurun
Senin, 2 Desember 2024 16:13 Wib
Tekan konflik di keluarga, pemerintah diminta perbanyak membuka lapangan kerja
Senin, 2 Desember 2024 15:29 Wib
DPRD dan Pemkab Seruyan setujui Raperda APBD 2025
Senin, 2 Desember 2024 14:54 Wib