Warga Gumas berhasil tambah penghasilan dari limbah koran bekas

id Warga Gumas, limbah koran bekas,Gumas,Kalteng,Dekranasda Gunung Mas,Gunung Mas,kuala kurun,kurun,Tumbang anjir,Mimie Mariatie Jaya S Monong ,Yaniez Cr

Warga Gumas berhasil tambah penghasilan dari limbah koran bekas

Ketua Dekranasda Gunung Mas, Mimie Mariatie (kiri) dan pemilik Yaniez Craft, Hetty Muliyanie menunjukkan berbagai produk kerajinan anyaman berbahan limbah koran, saat bazar UMKM Bhayangkari Cabang Gunung Mas, di Taman Kota Kuala Kurun, Jumat (9/12/2022). ANTARA/Chandra

Kuala Kurun (ANTARA) - Sejumlah perempuan di Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, berhasil menambah pundi-pundi uang dari berbagai jenis kerajinan anyaman berbahan limbah koran bekas.

Salah satunya adalah Hetty Muliyanie, pemilik Yaniez Craft. Dia mengaku baru menggeluti usaha kerajinan anyaman berbahan limbah koran, setelah mengikuti pelatihan pada November 2021 lalu.

“Awalnya saya mengikuti pelatihan membuat kerajinan anyaman berbahan limbah koran, yang diselenggarakan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Gunung Mas (Gumas) pada tahun 2021 lalu,” ucapnya di Kuala Kurun, Jumat.

Dalam pelatihan tersebut, dirinya bersama beberapa peserta pelatihan lain mendapat ilmu untuk membuat tempat tisu berbahan limbah koran. Saat itu tempat tisu yang dihasilkan juga masih belum sempurna.

Setelah mengikuti pelatihan, Hetty dan beberapa peserta lain terus berupaya meningkatkan kemampuan, serta berkreasi membuat berbagai jenis anyaman, seperti tempat permen, tatakan, tudung saji, dan lainnya.

Dia dan beberapa peserta pelatihan saat itu merupakan perwakilan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kecamatan Kurun, yang tergabung dalam Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) Kelompok Evlogi Kelurahan Tampang Tumbang Anjir.

Karena tergabung dalam UP2K Kelompok Evlogi Kelurahan Tampang Tumbang Anjir, mereka bisa saling memotivasi serta berbagi ilmu, pengetahuan, dan pengalaman, dalam membuat berbagai jenis kerajinan anyaman berbahan limbah koran.

Dia kemudian mencoba memasarkan berbagai hasil kerajinan anyaman miliknya, melalui media sosial. Tak disangka, produk yang dijual di media sosial lumayan diminati oleh warganet dan masyarakat umum.

Baca juga: Kemensos beri bantuan ke ahli waris korban kebakaran di Gumas

Dari situ, dia diminta oleh Ketua TP PKK Kecamatan Kurun dan Ketua Dekranasda Gumas, untuk menitipkan hasil kerajinan anyaman berbahan limbah koran di showroom Dekranasda setempat.

“Saat akan menitipkan produk kerajinan anyaman berbahan limbah koran di showroom Dekranasda Gunung Mas, baru muncul ide merek Yaniez Craft bagi produk yang saya buat,” paparnya.

Sejauh ini produk Yaniez Craft mampu terjual minimal lima buah per bulan. Yang membanggakan, produknya tidak hanya dibeli oleh masyarakat umum, namun juga salah satu instansi pemerintahan.

Menurut dia, salah satu instansi pemerintahan yang dimaksud tadi membeli sejumlah produk kerajinan anyaman berbahan limbah koran miliknya, untuk dijadikan cindera mata dalam suatu kegiatan.

Baca juga: Bazar UMKM Bhayangkari Gumas jadi wadah promosikan produk daerah

Saat ini Yaniez Craft mampu menghasilkan beragam jenis produk kerajinan anyaman berbahan limbah koran, mulai dari yang paling murah senilai Rp25 ribu yakni tempat permen, hingga travel box senilai Rp400 ribu.

Dari usaha ini, Hetty mendapat tambahan penghasilan pundi-pundi uang yang terbilang lumayan, sekaligus memanfaatkan waktu luang yang dimiliki untuk melakukan hal yang positif.

Perempuan lain, yang juga berhasil menambah pundi-pundi penghasilan dari kerajinan anyaman berbahan limbah koran, adalah Daris. Dia merupakan pemilik Sesel Craf.

Daris yang merupakan Sekretaris UP2K Kelompok Evlogi Kelurahan Tampang Tumbang Anjir menyebut, Sesel Craf digagas pada tahun 2019 lalu. Saat itu dia membuat bros berbahan pita serta bunga dada.

Baca juga: Wabup serahkan DIPA 2023 ke sembilan satker di Gunung Mas

Pada November 2021, dia juga mengikuti pelatihan membuat kerajinan anyaman berbahan limbah koran, yang diselenggarakan Dekranasda Gumas. Dari situ, kerajinan yang dihasilkan Sesel Craf semakin beragam.

“Jadi sekarang Sesel Craf tidak hanya menerima pesanan bros berbahan pita atau bunga dada, namun juga berbagai kerajinan anyaman berbahan limbah koran,” kata dia.

Ada berbagai jenis kerajinan anyaman berbahan limbah koran yang bisa dihasilkan, di antaranya tatakan piring, tempat permen, tempat tisu, pot bunga, dan lainnya. Untuk harga berkisar antara Rp25 ribu hingga Rp50 ribu.

Lebih lanjut, kemampuan Daris dan Hetty dalam membuat kerajinan anyaman berbahan limbah koran juga ditularkan kepada siswa dan siswi, di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kuala Kurun, Agustus 2022 lalu.

Baca juga: Pemkab Gumas bantuan korban kebakaran di Tumbang Miwan

Saat itu mereka bersama Midayenita, yang juga merupakan anggota UP2K Kelompok Evlogi Kelurahan Tampang Tumbang Anjir, diminta menjadi narasumber untuk pelatihan sejenis kepada siswa SMP. Ketiganya mengajarkan siswa membuat pot bunga berbahan limbah koran.

“Rasanya senang dan bangga bisa berbagi ilmu untuk siswa dan siswi tersebut. Semoga mereka juga bisa berkreasi, membuat berbagai kerajinan anyaman berbahan limbah koran,” kata Daris.

Dia mengaku tidak khawatir akan muncul pesaing-pesaing lain dalam bidang kerajinan anyaman berbahan koran bekas, karena Tuhan pasti sudah mengatur rezeki masing-masing.

Baca juga: Kartu Gunung Mas Pintar mulai disalurkan ke peserta didik
 
Wakil Bupati Gunung Mas, Efrensia LP Umbing (lima kanan), Ketua Dekranasda Gunung Mas, Mimie Mariatie (emapk kanan), Ketua Bhayangkari Cabang Gunung Mas, Dewi Ayu Irwansah (kiri ketiga), pemilik Yaniez Craft, Hetty Muliyanie (kanan keempat) dan lainnya, berfoto bersama di bazar UMKM Bhayangkari Cabang Gunung Mas di Taman Kota Kuala Kurun, Jumat (9/12/2022). ANTARA/Chandra

Kerajinan anyaman berbahan limbah koran tadi menarik perhatian Ketua Bhayangkari Cabang Gumas, Dewi Ayu Irwansah. Dia membawa produk tersebut untuk mengikuti kegiatan internal Bhayangkari Daerah Kalteng, baru-baru ini.

Saat itu, sambung dia, kerajinan anyaman berbahan limbah koran dari Gumas, yang dinilai unik dan menarik, mendapat tanggapan positif dari Ketua Bhayangkari Daerah Kalteng.  

“Rencananya mereka para pelaku usaha kerajinan tersebut, akan kami minta melatih ibu-ibu Bhayangkari cabang Gumas, untuk membuat kerajinan anyaman berbahan limbah koran,” tutur Dewi.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Gumas, Mimie Mariatie Jaya S Monong mengaku bangga dan bersyukur, kaum perempuan yang menjadi peserta pelatihan membuat kerajinan anyaman berbahan limbah koran, sudah bisa menghasilkan pundi-pundi uang dari karya yang mereka produksi.

Baca juga: Bupati berharap seluruh gereja di Gunung Mas selalu melangkah bersama pemkab

Bahkan dari informasi yang didapat, ada juga peserta pelatihan dari kecamatan lain, yang berhasil menambah pundi-pundi uang dari membuat kerajinan anyaman berbahan limbah koran. Artinya, pelatihan tersebut tidak sia-sia.

Rencananya Dekranasda Gumas, dengan didukung pemerintah kabupaten, akan kembali melaksanakan pelatihan kepada para perajin pada tahun 2023 mendatang.  Pelatihan yang dimaksud adalah menganyam kombinasi dan menjahit.

Lebih lanjut, dia juga mendorong para perajin untuk memanfaatkan keberadaan showroom Dekranasda Gumas, guna membantu mempromosikan serta memasarkan produk-produk yang mereka hasilkan.

Baca juga: Natal diharapkan jadi momentum tingkatkan kerukunan di Gunung Mas

"Showroom Dekranasda Gumas merupakan pusat cindera mata. Perajin atau pelaku usaha lainnya bisa menitipkan produk yang dihasilkan di gedung tersebut, tanpa dipungut biaya sepeserpun," kata Mimie.

Lainnya, Wakil Bupati Gumas, Efrensia LP Umbing menjelaskan, pemkab melalui perangkat daerah terkait terus berupaya meningkatkan keterampilan masyarakat di berbagai bidang usaha.

Dia merasa bangga peserta pelatihan kerajinan anyaman berbahan limbah koran, yang diselenggarakan Dekranasda Gumas dan didukung pemkab pada tahun 2021 lalu, bisa menindaklanjuti ilmu yang didapat untuk meningkatkan penghasilan.

“Pemkab berharap seperti ini, dari pelatihan bisa berlanjut, peserta pelatihan bisa menghasilkan produk-produk yang bermanfaat, dan menambah penghasilan bagi mereka,” demikian Efrensia.

Baca juga: Bupati berharap Dusmala Gunung Mas terus dukung pembangunan

Baca juga: Parade Natal di Gunung Mas gambarkan kerukunan antar umat beragama