Palangka Raya (ANTARA) - Desa Suka Makmur yang berada di Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat berhasil menjadi desa dengan nol kasus stunting di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.
Keberhasilan Desa Suka Makmur sebagai desa dengan prestasi nol stunting tak lepas dari dukungan penuh semua warga dalam menjalankan program yang telah ditetapkan pemerintah pusat dalam upaya mengatasi stunting, kata Kepala Desa Suka Makmur Muhammad Toha dalam keterangan yang diterima di Palangka Raya, Rabu.
"Program dimaksud, di antaranya adalah lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)," terangnya.
Lima pilar tersebut meliputi stop buang air besar sembarangan, mencuci tangan memakai sabun, pengolahan air minum dan makanan dengan benar, hingga pengelolaan sampah rumah tangga.
"Terakhir adalah pengelolaan limbah cair rumah tangga agar tidak mencemari lingkungan," jelas Muhammad Toha.
Baca juga: BKKBN Kalteng optimalkan peran Satgas Stunting intervensi seluruh kabupaten/kota
Selain itu faktor lain yang menjadi keberhasilan Suka Makmur menjadi desa nol stunting adalah memberikan pemahaman kepada para ibu hamil dan keluarga secara menyeluruh, berkaitan pencegahan stunting.
Dalam hal ini, dia mengatakan, para tenaga kesehatan mengedukasi terkait hal apa saja yang harus dihindari dan dilakukan oleh ibu hamil atau masyarakat.
"Di sisi lain, pemerintah desa secara berkelanjutan juga turut mengedukasi masyarakat tentang bahaya stunting," ujarnya
Adapun untuk pemenuhan gizi kepada ibu hamil dan anak berisiko stunting, pemerintah desa setempat juga telah menganggarkan dari Pendapatan Asli Desa (PAD), maupun iuran dari guru hingga wali murid dari sekolah PAUD sehingga tidak hanya bergantung dari Dana Desa atau Anggaran Dana Desa.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Tengah Dadi Ahmad Roswandi mengatakan, strategi yang dilakukan Desa Suka Makmur untuk menjadi desa nol stunting harus diapresiasi dan dipertahankan.
"Ini bisa menjadi bahan pembelajaran bagi desa-desa lainnya di Kalimantan Tengah. Dan jika ini bisa dilakukan secara konsisten, maka target penurunan stunting di Kalimantan Tengah akan bisa dan mudah dicapai," tegasnya.
Baca juga: BKKBN Kalteng lakukan langkah intervensi dengan 'Gerebek Stunting'