Jakarta (ANTARA) - Mercedes-Benz siap menginvestasikan miliaran euro yang akan digunakan untuk membangun 10 ribu titik pengisian daya cepat (fast-charging) mobil di Amerika, Eropa, dan China, pada tahun 2030.
"Kami akan memulai konstruksi di Amerika Utara tahun ini, menargetkan 2.500 titik pengisian daya di 400 lokasi di sebagian besar negara bagian AS dan Kanada pada 2027," kata perusahaan pada pameran CES di Las Vegas, sebagaimana yang disiarkan Reuters, Jumat.
Chief Executive MN8 Jon Yoder mengatakan perusahaan berharap mendapat untung dalam lima hingga tujuh tahun, bahkan mungkin lebih awal jika menerima subsidi atau jika tingkat pemanfaatan lebih tinggi dari yang diharapkan.
Sementara itu, untuk pembangun di Eropa dan China, perusahaan sedang berdiskusi dengan mitra yang potensial.
Diketahui, survei menunjukkan bahwa konsumen di seluruh dunia enggan membeli mobil listrik karena kelangkaan infrastruktur pengisian daya.
Menurut data dari National Renewable Energy Laboratory pada Juli 2022, Amerika Serikat memiliki sekitar 140 ribu pengisi daya mobil listrik publik.
Sedangkan di Eropa, di mana Mercedes-Benz menjadi bagian dari usaha patungan pengisian daya dengan Volkswagen, BW, Ford, dan Hyundai, memiliki 375 ribu titik pengisian daya pada akhir 2021, menurut Studi MicKinsey.
"Namun, wilayah tersebut membutuhkan setidaknya 3,4 juta titik pengisian pada tahun 2030 untuk memenuhi perkiraan kenaikan permintaan," kata studi tersebut.