Optimalkan pengendalian inflasi, Pemprov Kalteng perhatikan fluktuasi harga
Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus berupaya melakukan pengendalian inflasi melalui berbagai program dan kegiatan, termasuk memperhatikan fluktuasi harga komoditas barang kebutuhan pokok di pasaran.
"Saat ini sudah memasuki minggu kedua Januari, pemantauan harga maupun ketersediaan bapok di kabupaten dan kota terus kami lakukan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalteng Riza Rahmadi di Palangka Raya, Kamis.
Berdasarkan perkembangan harga berbagai komoditas bapok pada 10-11 Januari kemarin, terjadi fluktuasi harga sejumlah komoditas pada berbagai daerah, ada yang mengalami kenaikan dan ada pula penurunan.
Riza menjabarkan, untuk Kobar daging ayam naik Rp3.000, ikan kembung naik Rp2.000 dan ikan bandeng turun Rp2.000, Kapuas ikan kembung turun Rp5.000, Seruyan ikan kembung naik Rp5.000, serta Pulpis ikan kembung turun Rp15.000, ikan bandeng turun Rp2.000, cabai rawit turun Rp10.000, bawang merah naik Rp2.000, minyak goreng curah naik Rp1.000 dan ikan tongkol turun Rp10.000.
Selanjutnya Bartim minyak goreng kemasan naik Rp2.000, cabai keriting turun Rp5.000, Lamandau cabai rawit naik Rp10.000, serta Mura cabai rawit turun Rp15.000, cabai keriting turun Rp10.000, bawang putih turun Rp2.000.
"Fluktuasi harga berbagai komoditas di berbagai daerah ini sesuai instruksi Gubernur Sugianto Sabran hendaknya terus diperhatikan oleh masing-masing kabupaten dan kota, guna mencegah terjadinya lonjakan harga," jelasnya.
Menurutnya meski hingga saat ini fluktuasi harga yang terjadi di pasaran pada berbagai daerah masih dalam batas wajar, namun masing-masing pemerintah daerah diminta tak lengah, termasuk memperhatikan kelancaran pasokan maupun ketersediaan komoditas.
"Berdasarkan pantauan dan informasi yang tim kami himpun, di kondisi di pasaran saat ini tidak ada kendala seperti kekurangan, karena pasokan lancar dan ketersediaan masih aman," ucapnya.
Dia menegaskan, pihaknya bersama perangkat daerah terkait lainnya juga siap menekan laju inflasi melalui gelaran operasi pasar atau pasar penyeimbang hingga pasar murah apabila memang diperlukan, seperti yang pernah dilakukan dalam beberapa bulan terakhir.
"Saat ini sudah memasuki minggu kedua Januari, pemantauan harga maupun ketersediaan bapok di kabupaten dan kota terus kami lakukan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalteng Riza Rahmadi di Palangka Raya, Kamis.
Berdasarkan perkembangan harga berbagai komoditas bapok pada 10-11 Januari kemarin, terjadi fluktuasi harga sejumlah komoditas pada berbagai daerah, ada yang mengalami kenaikan dan ada pula penurunan.
Riza menjabarkan, untuk Kobar daging ayam naik Rp3.000, ikan kembung naik Rp2.000 dan ikan bandeng turun Rp2.000, Kapuas ikan kembung turun Rp5.000, Seruyan ikan kembung naik Rp5.000, serta Pulpis ikan kembung turun Rp15.000, ikan bandeng turun Rp2.000, cabai rawit turun Rp10.000, bawang merah naik Rp2.000, minyak goreng curah naik Rp1.000 dan ikan tongkol turun Rp10.000.
Selanjutnya Bartim minyak goreng kemasan naik Rp2.000, cabai keriting turun Rp5.000, Lamandau cabai rawit naik Rp10.000, serta Mura cabai rawit turun Rp15.000, cabai keriting turun Rp10.000, bawang putih turun Rp2.000.
"Fluktuasi harga berbagai komoditas di berbagai daerah ini sesuai instruksi Gubernur Sugianto Sabran hendaknya terus diperhatikan oleh masing-masing kabupaten dan kota, guna mencegah terjadinya lonjakan harga," jelasnya.
Menurutnya meski hingga saat ini fluktuasi harga yang terjadi di pasaran pada berbagai daerah masih dalam batas wajar, namun masing-masing pemerintah daerah diminta tak lengah, termasuk memperhatikan kelancaran pasokan maupun ketersediaan komoditas.
"Berdasarkan pantauan dan informasi yang tim kami himpun, di kondisi di pasaran saat ini tidak ada kendala seperti kekurangan, karena pasokan lancar dan ketersediaan masih aman," ucapnya.
Dia menegaskan, pihaknya bersama perangkat daerah terkait lainnya juga siap menekan laju inflasi melalui gelaran operasi pasar atau pasar penyeimbang hingga pasar murah apabila memang diperlukan, seperti yang pernah dilakukan dalam beberapa bulan terakhir.