Bupati Kotim: Relokasi puskesmas agar pelayanan tidak lagi terganggu banjir
Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Halikinnor meresmikan bangunan baru Puskesmas Tumbang Penyahuan Kecamatan Bukit Santuai seraya berharap pelayanan kesehatan setempat bisa lebih optimal meski saat sebagian wilayah terjadi banjir.
"Puskesmas ini saat banjir selalu tenggelam, bahkan di dalam puskesmas itu airnya sampai dada sehingga tidak memungkinkan memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat, makanya kita dirikan bangunan baru di atas bukit," kata Halikinnor di Tumbang Penyahuan, Rabu.
Peresmian bangunan baru Puskesmas Tumbang Penyahuan dihadiri Ketua DPRD Rinie, Sekretaris Daerah Fajrurrahman dan pejabat lainnya. Kegiatan ini disambut antusias masyarakat yang juga memadati lokasi.
Menurut Halikinnor, keberadaan puskesmas di setiap kecamatan mutlak diperlukan, sebagai bentuk dukungan pembentukan kecamatan dan pendekatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Bahkan, pada kecamatan dengan penduduk yang padat, dikembangkan beberapa puskesmas sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Untuk di desa, disediakan puskesmas pembantu dan poskesdes dengan tenaga perawat dan atau bidan, sesuai dengan formasi yang ada dan ketersediaan tenaga.
Pemerintah daerah terus berupaya memeratakan pelayanan kesehatan dan sektor lainnya ke semua kecamatan dan desa. Langkah ini bagian upaya mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat.
Semua upaya ini dilakukan secara bertahap menyesuaikan dengan kemampuan pemerintah termasuk Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur.
"Ini sebagai komitmen Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesehatan adalah dengan relokasi Puskesmas Tumbang Penyahuan, agar ke depannya pelayanan kesehatan di Kecamatan Bukit Santuai ini dapat diberikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tidak ada kendala," tambah Halikinnor.
Untuk tenaga kesehatannya, termasuk dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan masyarakatnya, Halikinnor mengupayakan semua akan dilengkapi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Diakuinya, kendala geografis dan kondisi alam seperti di Kecamatan Bukit Santuai memang sering kali menghambat tugas. Namun semua itu harus dijalani sebagai komitmen kita menjadi abdi negara dan abdi masyarakat.
Dia meminta kepada tenaga kesehatan di puskesmas induk maupun puskesmas pembantu dan poskesdes agar tetap bersemangat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
Baca juga: Olahraga rekreasi dukung sektor pariwisata Kotim
Tenaga kesehatan diminta menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab serta dengan keikhlasan dan senang hati, karena dengan hal tersebut, kualitas pelayanan akan dapat ditingkatkan.
"Yakinlah, tanggung jawab yang kita lakukan dengan baik dalam pelaksanaan tugas akan menjadi amal shaleh dan memperoleh balasan yang terbaik pada waktunya," demikian Halikinnor.
Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur Umar Kaderi menjelaskan, Puskesmas Tumbang Penyahuan merupakan salah satu puskesmas dari 21 puskesmas di 17 kecamatan se-Kabupaten Kotawaringin Timur.
Puskesmas ini dibangun pada 2008 dan mulai dioperasionalkan tahun 2009 sebagai salah satu kelengkapan dari terbentuknya Kecamatan Bukit Santuai. Wilayah kerja puskesmas ini mencakup 14 desa di Kecamatan Bukit Santuai.
"Namun di tengah perjalanan, ternyata gedung Puskesmas Tumbang Penyahuan yang selama ini digunakan, hampir setiap tahun terendam banjir, bahkan terkadang tiga sampai empat kali dalam setahun. Kondisi ini mengganggu pelayanan kesehatan di Kecamatan Bukit Santuai, terutama di Desa Tumbang Penyahuan dan sekitarnya," ujar Umar.
Dengan berbagai pertimbangan dan dukungan pihak Kecamatan Bukit Santuai dan kepala Desa Tumbang Penyahuan serta persetujuan bupati, maka pada 2022 lalu gedung Puskesmas Tumbang Penyahuan direlokasi.
Puskesmas Tumbang Penyahuan juga merupakan puskesmas non perawatan, namun tetap menyediakan layanan "one day care" atau layanan perawatan satu hari, terutama untuk ibu bersalin.
"Hal ini mutlak dilaksanakan di setiap puskesmas, sebagai antisipasi untuk kasus yang memerlukan perawatan sementara, sebelum dirujuk atau diperbolehkan pulang," demikian Umar Kaderi.
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi olahraga otomotif promosikan pariwisata
Baca juga: Umat Hindu terharu perhatian Bupati Kotim
Baca juga: Peserta luar daerah ramaikan Time Rally Bupati Kotim
"Puskesmas ini saat banjir selalu tenggelam, bahkan di dalam puskesmas itu airnya sampai dada sehingga tidak memungkinkan memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat, makanya kita dirikan bangunan baru di atas bukit," kata Halikinnor di Tumbang Penyahuan, Rabu.
Peresmian bangunan baru Puskesmas Tumbang Penyahuan dihadiri Ketua DPRD Rinie, Sekretaris Daerah Fajrurrahman dan pejabat lainnya. Kegiatan ini disambut antusias masyarakat yang juga memadati lokasi.
Menurut Halikinnor, keberadaan puskesmas di setiap kecamatan mutlak diperlukan, sebagai bentuk dukungan pembentukan kecamatan dan pendekatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Bahkan, pada kecamatan dengan penduduk yang padat, dikembangkan beberapa puskesmas sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Untuk di desa, disediakan puskesmas pembantu dan poskesdes dengan tenaga perawat dan atau bidan, sesuai dengan formasi yang ada dan ketersediaan tenaga.
Pemerintah daerah terus berupaya memeratakan pelayanan kesehatan dan sektor lainnya ke semua kecamatan dan desa. Langkah ini bagian upaya mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat.
Semua upaya ini dilakukan secara bertahap menyesuaikan dengan kemampuan pemerintah termasuk Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur.
"Ini sebagai komitmen Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesehatan adalah dengan relokasi Puskesmas Tumbang Penyahuan, agar ke depannya pelayanan kesehatan di Kecamatan Bukit Santuai ini dapat diberikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tidak ada kendala," tambah Halikinnor.
Untuk tenaga kesehatannya, termasuk dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan masyarakatnya, Halikinnor mengupayakan semua akan dilengkapi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Diakuinya, kendala geografis dan kondisi alam seperti di Kecamatan Bukit Santuai memang sering kali menghambat tugas. Namun semua itu harus dijalani sebagai komitmen kita menjadi abdi negara dan abdi masyarakat.
Dia meminta kepada tenaga kesehatan di puskesmas induk maupun puskesmas pembantu dan poskesdes agar tetap bersemangat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
Baca juga: Olahraga rekreasi dukung sektor pariwisata Kotim
Tenaga kesehatan diminta menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab serta dengan keikhlasan dan senang hati, karena dengan hal tersebut, kualitas pelayanan akan dapat ditingkatkan.
"Yakinlah, tanggung jawab yang kita lakukan dengan baik dalam pelaksanaan tugas akan menjadi amal shaleh dan memperoleh balasan yang terbaik pada waktunya," demikian Halikinnor.
Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur Umar Kaderi menjelaskan, Puskesmas Tumbang Penyahuan merupakan salah satu puskesmas dari 21 puskesmas di 17 kecamatan se-Kabupaten Kotawaringin Timur.
Puskesmas ini dibangun pada 2008 dan mulai dioperasionalkan tahun 2009 sebagai salah satu kelengkapan dari terbentuknya Kecamatan Bukit Santuai. Wilayah kerja puskesmas ini mencakup 14 desa di Kecamatan Bukit Santuai.
"Namun di tengah perjalanan, ternyata gedung Puskesmas Tumbang Penyahuan yang selama ini digunakan, hampir setiap tahun terendam banjir, bahkan terkadang tiga sampai empat kali dalam setahun. Kondisi ini mengganggu pelayanan kesehatan di Kecamatan Bukit Santuai, terutama di Desa Tumbang Penyahuan dan sekitarnya," ujar Umar.
Dengan berbagai pertimbangan dan dukungan pihak Kecamatan Bukit Santuai dan kepala Desa Tumbang Penyahuan serta persetujuan bupati, maka pada 2022 lalu gedung Puskesmas Tumbang Penyahuan direlokasi.
Puskesmas Tumbang Penyahuan juga merupakan puskesmas non perawatan, namun tetap menyediakan layanan "one day care" atau layanan perawatan satu hari, terutama untuk ibu bersalin.
"Hal ini mutlak dilaksanakan di setiap puskesmas, sebagai antisipasi untuk kasus yang memerlukan perawatan sementara, sebelum dirujuk atau diperbolehkan pulang," demikian Umar Kaderi.
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi olahraga otomotif promosikan pariwisata
Baca juga: Umat Hindu terharu perhatian Bupati Kotim
Baca juga: Peserta luar daerah ramaikan Time Rally Bupati Kotim