Sukamara (ANTARA) -
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukamara, Agus Mulyanto mengatakan, berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa khusus Kabupaten Sukamara dan sekitarnya dari Januari hingga Juli 2023 masih berpotensi hujan.
“Wilayah kita masih berpotensi hujan sedang dan lebat disertai angin kencang dan petir. Karena itu, Pemerintah Sukamara melalui Kalaksa BPBD terus melakukan pengawasan dan peninjauan terkait dengan kondisi saat ini,” ucapnya, Jumat.
Menurutnya, meski dari hasil prakiraan untuk banjir terjadi kembali di wilayah Kabupaten Sukamara potensinya masih sangat kecil. Tetapi, pihaknya tidak ingin lengah dan akan terus melakukan pengawasan secara seksama mengingat wilayah setempat pernah mengalami banjir yang cukup parah pada tahun lalu.
“Kita selalu memberikan imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat terutama yang berada pada dataran rendah dan sering mengalami banjir akibat genangan hujan lebat, agar selalu waspada dan memperhatikan situasi kondisi sekitar,” harapnya.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau dan memberikan arahan kepada para nelayan, khususnya di daerah pesisir pantai untuk selalu mewaspadai cuaca ekstrem. Nelayan juga diimbau tidak berangkat melaut apabila situasi cuaca sangat tidak mendukung karena akan sangat berbahaya.
Baca juga: Petenis Sukamara adu kemampuan di ajang Bupati Cup
“Nelayan yang biasanya melaut untuk mencari ikan, sebaiknya tetap waspada dengan cuaca ekstrim yang terkadang datang secara tiba-tiba. Apalagi apabila terjadi angina kencang akan sangat berbahaya bagi nelayan karena dapat menyebabkan ketinggian gelombang yang ekstrem,” jelasnya.
Kemudian, bagi masyarakat di daerah pesisir pantai juga harus terus waspada terhadap ancaman bahaya banjir rob yang disebabkan oleh gelombang pasang akibat naiknya permukaan air laut yang disertai angina kencang dan hujan.
“Banjir rob di wilayah pesisir pantai pernah terjadi di wilayah ini, dan sempat menenggelamkan beberapa rumah. Karena itu, kami selalu memberikan himbauan dan peringatan sejak dini, sehingga dapat segera dapat diantisipasi oleh masyarakat,” imbuhnya.
Agus menerangkan, meskipun dari prakiraan BMKG di wilayah setempat mengalami kondisi cuaca ekstrem, tetapi juga diperkirakan tetap akan terjadi musim kemarau di wilayah setempat dan berpotensi seperti pada 2019 lalu.
“Pada 2019 lalu kemarau juga sempat terjadi di wilayah ini dan menimbulkan sejumlah titik hot spot di beberapa wilayah. Makanya, kami harapkan kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar,” demikian Agus Mulyanto.
Baca juga: Pemprov Kalteng dorong optimalisasi sektor budpar tingkatkan PAD
Baca juga: Bupati Sukamara ingin pengembangan sektor pariwisata semakin optimal
Baca juga: Dukung seniman terus berkarya, Pemkab Sukamara bangun sanggar seni budaya