Ketika hampir setiap pembuat mobil lain hanya berfokus pada kendaraan listrik baterai, Sato memiliki keyakinan yang berbeda, dia menganggap hidrogen akan menjadi tulang punggung masa depan jenama asal Jepang tersebut.
"Kami ingin memastikan bahwa hidrogen tetap menjadi pilihan yang layak. Kami membutuhkan rantai pasokan produksi dan transportasi. Kecuali kami melihat evolusi di sana, kami tidak dapat mengharapkan peningkatan volume dalam penggunaan energi," kata Sato seperti yang disiarkan oleh laman InsideEv pada Senin.
Sato mengatakan hal tersebut pada ajang endurance race, dia memberikan garis besar tentang apa yang ingin dia lakukan ketika dia mengambil alih posisi sebagai CEO Toyota dan akan banyak mengeksplorasi solusi non-BEV.
Meski begitu, dia akan tetap ikut mengikuti garis yang sedang ramai di lalui oleh para produsen otomotif untuk mencapai netralitas karbon pada saat ini, yakni melalui garis elektrifikasi.
"Kami melakukan upaya penuh dalam segala hal. Penting untuk tetap fleksibel guna menyesuaikan produk dan energi dengan kebutuhan netral karbon yang berbeda di pasar yang berbedam," kata Sato.
Satu-satunya penawaran mobil hidrogen dari Toyota adalah Mirai, sejauh ini produk tersebut telah sukses. Di Amerika Serikat (AS), Mirai dijual secara eksklusif di California karena tidak ada negara bagian lain yang memiliki infrastruktur bahan bakar yang diperlukan.
Toyota hanya memiliki satu kendaraan listrik baterai yang dijual di Amerika, yaitu bZ4X.
Baca juga: All New Agya 2023 resmi diluncurkan, siap bersaing di Kalteng
Baca juga: Toyota All New Agya dan GR Sport resmi dijual, ini harganya
Baca juga: TAF luncurkan fitur baru untuk tingkatkan pelayanan konsumen