Kobar mampu produksi 154 ton cabai rawit

id Kobar mampu produksi 154 ton cabai rawit, kalteng, kobar, Kotawaringin Barat

Kobar mampu produksi 154 ton cabai rawit

Panen cabai rawit oleh jajaran Pemkab Kobar di Kecamatan Pangkalan Lada. ANTARA/Dokumen

Pangkalan Bun (ANTARA) - Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah berhasil mengalami surplus dengan neraca produksi 154 ton cabai rawit.

"Tentu kita bersyukur dengan capaian tersebut, ini merupakan upaya pemda untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri, serta dalam rangka mewujudkan Kobar mandiri pangan," ujar Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kotawaringin Barat, Juni Gultom di Pangkalan Bun, Senin. 

Hal tersebut menurut data neraca suprlus produksi cabai rawit berdasarkan early warning sistem (EWS) ketahanan pangan pada Maret 2023.

Dijelaskan Juni Gultom, dengan capaian tersebut, Kotawaringin Barat suprlus produksi cabai rawit dengan posisi urutan  56 di antara kabupaten/kota tingkat nasional. Maka dengan itu, pemerintah kabupaten mengapresiasi atas keberhasilan ini bagi seluruh pihak terkait dan para petani. 

"Kami mengapresiasi petani yang telah produktif, sehingga produksi mereka cukup tinggi, sehingga Kobar mampu surplus produksi cabai rawi," ucap Juni Gultom. 

Pemkab Kobar mendorong pelaksanaan program menanam cabai, baik yang dilakukan di pekarangan rumah maupun pengembangan hortikultura, sebagai upaya mengendalikan inflasi

Baca juga: Pemkab Kobar berupaya tekan harga daging yang masih tinggi

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat terus berupaya meningkatkan produksi cabai rawit dengan menambah luas pertanian cabai menjadi 52 hektare pada 2023 yang lokasinya berada di tiga kecamatan.

"Pada 2022, kita memiliki lahan pertanian untuk cabai rawit yakni sekitar 48 hektare dan pada 2023 ini kita targetkan luas sekitar 52 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian Kobar, Kris Budi Hastuti.

Dijelaskannya, lokasi pengembangan pertanian cabai seluas 52 hektare pada tahun tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Pangkalan Banteng, Pangkalan Lada, dan Kumai.

"Tentu kami berharap dengan adanya penambahan luas lahan pertanian cabai rawit tersebut, produksi cabai rawit di Kobar semakin tinggi dan bisa menekan inflasi daerah, karena kita tau cabai rawit merupakan salah satu komoditi penyumbang inflasi," demikian Kris Budi Hastuti.

Baca juga: Dinas Pertanian Kobar antisipasi ancaman LSD pada sapi

Baca juga: Penjabat Bupati Kobar ingatkan SOPD capai target pembangunan

Baca juga: Demokrat Kobar dan Sukamara datangi PN Pangkalan Bun