“Daging, setelah kita terima memang penyimpanannya harus di suhu dingin atau di bawah 5 derajat. Kalau mau diakali, salah satunya beli stirofoam,” kata Stefu Santoso saat dijumpai di Jakarta, Kamis malam (15/6).
Sebelum meletakkan ke dalam stirofoam, bungkus daging dengan rapat menggunakan plastik agar tidak ada udara yang masuk. Setelah itu, masukkan daging ke dalam stirofoam lalu kubur dengan es batu.
Metode itu bisa membuat daging bertahan paling tidak selama 1 x 24 jam.
“Stirofoam adalah satu-satunya alat yang bisa menjaga suhu di dalam tapi dalam kondisi tertutup,” kata Stefu menjelaskan.
Baca juga: Cara memotong bisa pengaruhi empuknya daging kambing
Jika daging sudah terkubur dengan es batu, taburkanlah garam ke dalam stirofoam supaya suhu dingin di dalamnya bisa bertahan agak lama. Berkat garam, es batu tidak mudah mencair menjadi air.
Ketika ingin memasak daging tersebut, Stefu mengimbau agar memeriksa kondisi daging untuk memastikan masih layak konsumsi atau tidak.
Salah satu cara untuk menilai apakah daging masih layak konsumsi adalah dari aroma. Daging yang membusuk akan mengeluarkan bau tidak sedap.
Warna daging yang sudah tidak baik biasanya berubah membiru atau kehijauan.
“Kalau ada warna kayak transparan, selama nggak berbau, nggak apa-apa. Tapi, kalau sudah berwarna biru, kehijauan, sebaiknya jangan dikonsumsi,” kata Stefu.
Kendati demikian, Stefu tetap menyarankan daging untuk disimpan di dalam kulkas dengan suhu di bawah 5 derajat celcius, lebih baik jika diletakkan di dalam freezer.
"Kalau di dalam freezer, biasanya daging bisa bertahan selama setahun tapi tergantung ya. Dengan syarat kulkas tersebut tidak pernah mengalami perubahan suhu yang signifikan," tutupnya.
Baca juga: Ini cara bedakan daging sapi dan kambing
Baca juga: Membuat daging kurban jadi empuk ala chef
Baca juga: Kesalahan yang sering dilakukan saat memasak satai daging