"Kami akan terus melakukan pengawasan sesuai dengan fungsi kami. Apabila ada yang tidak sesuai dengan kegiatannya, tentunya kami akan tegur program yang telah dibuat pemkot," katanya di Palangka Raya.
Menurut Sigit, selama ini program pro rakyat sudah cukup baik dilakukan oleh pemkot setempat. Baik itu dari bidang kesehatan, pendidikan serta pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan.
Namun pihaknya diminta jangan puas dengan hasil yang telah dicapai saat ini. Meskipun sudah cukup baik, masih banyak kekurangan-kekurangan yang selama ini tidak disampaikan masyarakat.
"Maka dari itu kami melalui reses ke daerah pemilihan (dapil) masing-masing, tentunya banyak mendapatkan masukan dari masyarakat. Keluhan masyarakat saya sampaikan ke pemkot, sehingga program-program reses bisa dikolaborasikan dengan program-program pemkot sehingga program yang dikucurkan ke masyarakat merata," katanya.
Dijelaskan Sigit yang juga Ketua Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia (Adeksi) menambahkan, selama ini dirinya banyak mendapatkan masukan dari warga yang jauh dari perkotaan.
Terutama terkait pembangunan infrastruktur yang masih minim disentuh oleh pemkot setempat, terutama akses jalan yang saat ini belum ditingkatkan. Kemudian terkait fasilitas pelayanan kesehatan yang posisinya sangat jauh dijangkau oleh masyarakat.
"Ini pekerjaan rumah (PR) Pemkot Palangka Raya untuk membenahi persoalan tersebut. Semoga tahun ini, apa yang sudah disampaikan melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan dapat diakomodir sehingga masyarakat senang karena usulannya didengar," ungkapnya.
Dari pantauan di lapangan, pada 2022 lalu pemkot Palangka Raya juga fokus melakukan peningkatan infrastruktur di sejumlah titik yang berada di perkotaan, termasuk pemukiman warga.
Tidak hanya itu, sejumlah drainase yang mengalami penurunan fungsi dan jalan yang mengalami kerusakan juga sudah dilakukan peningkatan. Bahkan pada tahun ini pemkot juga masih fokus ke pembangunan infrastruktur di sejumlah titik.