Seruyan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, membantu perluasan pasar beras lokal petani hingga ke luar daerah bahkan masuk supermarket melalui pelatihan pengemasan yang menarik.
Wakil Bupati Seruyan, Iswanti di Kuala Pembuang Jumat mengatakan, salah satu upaya untuk mendukung perluasan pasar tersebut adalah dengan memperbaiki pengemasan beras dan meningkatkan kualitas beras mulai dari proses penggilingan.
Iswanti mengungkapkan, dia telah meminta kepada Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) setempat, untuk memberikan pelatihan kepada para petani mengenai cara pengemasan dan proses penggilingan beras lokal tersebut.
Baca juga: Diskoperindag jaga pasokan sembako di Seruyan
"Kita harap Dikoperindag bisa memberikan pelatihan kepada petani tentang bagaimana caranya mengemas beras yang baik dan menarik, karena dalam pemasaran produk, kemasan juga salah satu daya tarik konsumen,” kata Iswanti di Kuala Pembuang, Jumat.
Dia mengatakan, secara kualitas beras lokal Seruyan tidak kalah dengan beras dari beberapa daerah, bahkan dari pulau Jawa.
Hanya saja, kata dia, pengemasan pascapanen, yang hingga kini belum bisa dilakukan dengan baik oleh para petani, sehingga pemasarannya masih sangat terbatas.
Baca juga: Wabup sambut kunjungan kerja Kajati Kalteng
"Beras kita hanya kalah bersaing dari kemasannya saja, namun untuk masalah kualitas kita tidak kalah, maka dari itu perlu dilakukan pelatihan untuk bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan petani kita," katanya.
Jangan sampai, kata dia, ke depan, tengkulak membeli beras petani dengan harga murah, kemudian mereka kemas dan dipasarkan dengan harga yang lebih mahal dengan merk yang berbeda atau dari daerah lain.
Baca juga: Wabup Seruyan imbau masyarakat beli produk lokal
Hal tersebut, kata dia, akan menghilangkan kesempatan petani untuk bisa mendapatkan nilai tambah dari produk yang mereka hasilkan.
Wabup berharap, padi lokal Seruyan bisa digiling dan dikemas di Bumi Gawi Hantantiring serta di pasarkan dengan membawa nama Kabupaten Seruyan.
Selama ini, kebanyakan petani lokal Seruyan, langsung menjual gabah tanpa memproses menjadi beras terlebih dahulu, sehingga relatif lebih murah, dan keuntungan yang didapatkan jauh lebih kecil.
Sehingga, kata dia, pelatihan tentang proses pengelolaan padi menjadi beras dengan kualitas tinggi, hingga proses pengemasan dan pemasaran, penting dilakukan secara terus menerus.
Baca juga: Wabup Seruyan minta Disperindagkop optimalkan pemberdayaan pelaku UMKM
Baca juga: Wabup sebut investasi penting dalam pertumbuhan ekonomi Seruyan
Baca juga: Wabup Seruyan harapkan program plasma PBS tepat sasaran