BPBD Palangka Raya pantau lahan rawan terbakar di tiga kecamatan
Palangka Raya (ANTARA) - Tim reaksi cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, terus melakukan pemantauan terhadap lokasi rawan terbakar di tiga kecamatan di kota setempat.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan di BPBD Kota Palangka Raya Heri Fauzi di Palangka Raya, Selasa, mengatakan pantauan di ketiga kecamatan yang lawannya rawan terbakar yakni Kecamatan Jekan Raya, Sabangau dan Pahandut yang juga banyak jumlah penduduknya.
"Hal ini kami lakukan bertujuan untuk mengantisipasi adanya warga yang melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar," katanya.
Dia menuturkan, dari beberapa pantauan TRC BPBD Kota Palangka Raya saat melaksanakan patroli ke sejumlah titik ada menemukan lahan yang cukup luas di bersihkan oleh seseorang.
Lahan yang sudah dibersihkan tersebut tentunya juga sangat rawan terbakar, karena ranting dan semak belukar yang sudah dipotong menumpuk sehingga rawan terbakar atau dibakar oleh oknum warga yang memiliki kepentingan pribadi.
"Lahan tersebut kami temukan di kawasan Kelurahan Bukit Tunggal Jalan DA Tawa dan di kawasan Jalan Anggrek dekat kampus 2 Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR)," ucapnya.
Heri mengungkapkan, agar di lahan yang sudah dipantau tidak terjadi karhutla TRC BPBD Kota Palangka Raya akan terus memantau setiap harinya. Kemudian tim juga akan menanyakan siapa pemilik lahan kosong yang sudah dibersihkan tersebut.
"Ketika ada terjadi karhutla, tentunya pemilik lahan bisa dimintai keterangan siapa yang membakar karena sudah ada aturan larangan untuk membakar lahan dalam kondisi saat ini," ungkapnya.
Ditambahkan mantan Lurah Bukit Tunggal tersebut, meskipun dalam beberapa hari ini cuaca 'Kota Cantik' julukan Palangka Raya diguyur hujan namun tim tidak akan surut dalam melaksanakan patroli dan memantau kondisi lahan di sejumlah tempat yang ada di lima kecamatan di ibu kota provinsi setempat.
"Sesuai dengan tupoksi dan tugas kami akan terus melakukan patroli ke sejumlah titik, dengan tujuan mencegah terjadinya karhutla dengan tujuan agar daerah terbebas dari asap akibat karhutla yang bisa merusak kesehatan warga," tegasnya.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan di BPBD Kota Palangka Raya Heri Fauzi di Palangka Raya, Selasa, mengatakan pantauan di ketiga kecamatan yang lawannya rawan terbakar yakni Kecamatan Jekan Raya, Sabangau dan Pahandut yang juga banyak jumlah penduduknya.
"Hal ini kami lakukan bertujuan untuk mengantisipasi adanya warga yang melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar," katanya.
Dia menuturkan, dari beberapa pantauan TRC BPBD Kota Palangka Raya saat melaksanakan patroli ke sejumlah titik ada menemukan lahan yang cukup luas di bersihkan oleh seseorang.
Lahan yang sudah dibersihkan tersebut tentunya juga sangat rawan terbakar, karena ranting dan semak belukar yang sudah dipotong menumpuk sehingga rawan terbakar atau dibakar oleh oknum warga yang memiliki kepentingan pribadi.
"Lahan tersebut kami temukan di kawasan Kelurahan Bukit Tunggal Jalan DA Tawa dan di kawasan Jalan Anggrek dekat kampus 2 Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR)," ucapnya.
Heri mengungkapkan, agar di lahan yang sudah dipantau tidak terjadi karhutla TRC BPBD Kota Palangka Raya akan terus memantau setiap harinya. Kemudian tim juga akan menanyakan siapa pemilik lahan kosong yang sudah dibersihkan tersebut.
"Ketika ada terjadi karhutla, tentunya pemilik lahan bisa dimintai keterangan siapa yang membakar karena sudah ada aturan larangan untuk membakar lahan dalam kondisi saat ini," ungkapnya.
Ditambahkan mantan Lurah Bukit Tunggal tersebut, meskipun dalam beberapa hari ini cuaca 'Kota Cantik' julukan Palangka Raya diguyur hujan namun tim tidak akan surut dalam melaksanakan patroli dan memantau kondisi lahan di sejumlah tempat yang ada di lima kecamatan di ibu kota provinsi setempat.
"Sesuai dengan tupoksi dan tugas kami akan terus melakukan patroli ke sejumlah titik, dengan tujuan mencegah terjadinya karhutla dengan tujuan agar daerah terbebas dari asap akibat karhutla yang bisa merusak kesehatan warga," tegasnya.