Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor menyoroti insiden sebuah truk ambles di Jalan S Parman pada Jumat (21/7) dini hari karena menimbulkan dampak bagi masyarakat.
"Truk ambles menghancurkan pipa PDAM
Siapa yang bertanggung jawab? Dampaknya luas karena tidak hanya jalan rusak, tetapi juga banyak warga kita yang tidak teraliri," ujar Halikinnor saat "coffee morning" dengan pelaku usaha di aula rumah jabatan bupati, Sabtu (22/7).
Sebuah truk fuso yang diketahui bermuatan kayu itu ambles di sisi Jalan S Parman. Roda kiri belakang truk ambles dan membuat truk tidak bisa dijalankan.
Amblesnya truk tersebut menimbulkan dampak bagi masyarakat. Selain membuat aspal rusak, roda truk yang ambles juga mengenai instalasi pipa air bersih milik PDAM setempat.
Akibat kejadian itu, air meluber dari pipa yang bocor. Kondisi itu juga membuat distribusi air PDAM kepada pelanggan di kawasan itu juga menjadi terganggu.
Gangguan distribusi itu juga disampaikan oleh manajemen PDAM Tirta Mentaya Sampit. Melalui akun media sosial mereka, Bagian Produksi PDAM Tirta Mentaya mengumumkan informasi gangguan instalasi produksi Baamang pada Jumat (21/7) mulai pukul 08.00 WIB. Pihak manajemen memohon maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
Dalam pengumuman itu disampaikan bahwa sehubungan dengan adanya kebocoran pipa JPU ACP DN 200 mm di Jalan S Parman akibat terkena truk ambles mengakibatkan terjadi kebocoran besar pada pipa tersebut.
Distribusi air dari instalasi produksi PDAM Baamang terganggu atau berkurang debit air sampai perbaikan pipa selesai dikerjakan.
Baca juga: Perusahaan di Kotim diminta turut semarakkan Porprov Kalteng
Wilayah yang terdampak atas kejadian ini adalah distribusi air kepada pelanggan di Jalan S Parman, Perca, Seribu Dahan, Achmad Yani, MT Haryono atau Patih Rumbih, sebagian Jalan Rahadi Usman, serta DI Pandjaitan dan sekitarnya.
Sabtu siang, Bagian Produksi PDAM Tirta Mentaya kembali menyampaikan pengumuman bahwa pompa distribusi nomor 1 debit rata-rata sekitar 229 Lps dengan pressure atau tekanan sekitar 2,3 bar.
Disebutkan, dampak dari kebocoran pada pipa JDU ACP DN 200 mm di Jalan S Parman mengakibatkan mulai ada wilayah yang tidak lancar atau mengalir, terutama di wilayah Kecamatan Baamang yaitu Kelurahan Baamang Hulu, Jalan Tjilik Riwut, Samekto, Muchran Ali, Walter Condrat dan sekitarnya.
Gangguan distribusi juga terjadi di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang di Jalan S Parman, Achmad Yani, MT Haryono, Patih Rumbih, sebagian HM Arsyad, Kapten Moelyono dan sekitarnya.
Informasi kemudian disampaikan bahwa ada penurunan tekanan air untuk wilayah Baamang akibat kebocoran pipa JDU ACP DN 200 mm di Jalan S Parman. Manajemen PDAM Tirta Mentaya Sampit masih menangani masalah ini dan berharap perbaikan dapat berjalan lancar dan segera selesai.
Menanggapi kejadian ini, Bupati Halikinnor menekankan ini menjadi perhatian bersama agar tidak terulang. Apalagi, kejadian truk fuso ambles di Jalan S Parman sudah sering terjadi akibat truk membawa muatan melebihi kemampuan jalan saat menuju pelabuhan.
"Saya minta Dinas Perhubungan untuk menangani masalah ini. Masyarakat terkena dampaknya akibat kejadian ini. Tolong ini jadi perhatian," demikian Halikinnor.
Baca juga: Bupati Kotim berharap lembaga adat berperan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat
Baca juga: Band Repvblik siap meriahkan pembukaan Porprov Kalteng di Sampit
Baca juga: Pemkab Kotim bertekad berikan pelayanan terbaik dalam Porprov Kalteng