Palangka Raya (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Palangka Raya, Kalimantan Tengah mengimbau pelajar menggunakan masker saat berangkat maupun pulang sekolah seiring dengan memburuknya kondisi udara yang ada di daerah setempat beberapa waktu terakhir.
Anggota DPRD Kota Palangka Raya Sigit Widodo di Palangka Raya, Selasa, mengatakan sejak beberapa hari terakhir, kabut asap mulai menyelimuti Kota Palangka Raya dan beberapa daerah di provinsi setempat.
Kondisi tersebut, dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan masyarakat, khususnya pelajar dan warga dari kelompok sensitif, sebagaimana pernah terjadi beberapa waktu tahun lalu
Sigit mengungkapkan, belajar dari kasus penyakit COVID-19 yang terjadi awal 2020 hingga 2022, maka pemerintah melalui dinas terkait harus mulai memantau ketersediaan masker jangan sampai terjadi kelangkaan.
"Jangan sampai, pada saat masyarakat memerlukan masker, justru terjadi kelangkaan di masker di Kota Palangka Raya," katanya.
Sebagaimana diketahui, beberapa daerah di Kalimantan Tengah, seperti di Kabupaten Kotawaringin Timur mulai diselimuti kabut asap yang cukup pekat, sehingga mulai mengganggu jarak pandang pengguna lalu lintas.
Kondisi tersebut, dikhawatirkan juga akan menjadi penyebab meningkatnya penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Sebelumnya, pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah, telah melakukan berbagai upaya pencegahan, terhadap terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Beberapa tindakan antisipasi antara lain dengan melakukan apel siaga, yang dilakukan oleh pemerintah, aparat keamanan maupun swasta, untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
BPBD Kota Palangka Raya bersama Satgas Pengendali Karhutla juga mengantisipasi dan mengatasi potensi kejadian karhutla dalam berbagai skala, kecil, sedang maupun besar.
Selain itu, juga dilakukan simulasi antisipasi karhutla, dengan harapan para personil yang bertugas di lapangan akan lebih siap mengoperasionalkan peralatan yang ada, serta masyarakat diharapkan paham bagaimana cara menghadapi situasi saat terjadi karhutla, baik menggunakan air, alat pemadam api ringan (apar), maupun tangki air menggunakan selang dan nozel.
Selain itu, masyarakat diharapkan menjadi lebih sigap dan tanggap apabila terjadi karhutla dan dapat memadamkan api secara mandiri sembari menunggu petugas pemadam kebakaran datang.
Berita Terkait
Empat bahasa lokal di Barut dipertimbangkan jadi muatan lokal sekolah
Senin, 20 Mei 2024 16:24 Wib
15 sekolah di Kotim jalani penilaian CSA 2024
Sabtu, 18 Mei 2024 20:58 Wib
Legislator Gumas dukung metode Gasing jadi ekstrakurikuler di sekolah
Selasa, 14 Mei 2024 14:08 Wib
Sekolah di Palangka Raya kenalkan Pancasila melalui karnaval busana adat
Selasa, 14 Mei 2024 6:17 Wib
DLH Kotim programkan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah
Senin, 13 Mei 2024 20:00 Wib
Kegiatan berbasis alam bantu tingkatkan kesehatan mental siswa
Selasa, 7 Mei 2024 8:40 Wib
Pemkot Palangka Raya gandeng UMPR perkuat penerapan sekolah inklusif
Senin, 6 Mei 2024 17:30 Wib
Pemkot Palangka Raya-BNNK perkuat peran sekolah terapkan P4GN
Senin, 6 Mei 2024 15:46 Wib