Jakarta (ANTARA) - Menggunakan produk perawatan kulit memang baik untuk menjaga kesehatan dan kecerahan kulit, namun, pengguna juga harus memperhatikan tanggal kedaluwarsa produk yang biasanya tertera di kemasan.
Tanggal kedaluwarsa menandakan potensi dimulainya penurunan kualitas dan khasiat suatu produk.
Disiarkan laman Hindustan Times, Kamis (7/9), ahli kosmetologi dan kulit Dr. Jatin Mittal mengatakan pengguna kosmetik perlu memperhatikan aroma, warna, dan konsistensi suatu produk jika tidak yakin kapan produk akan kedaluwarsa. Pengguna disarankan untuk menghindari penggunaan suatu produk jika mendeteksi bau aneh atau perubahan pada tampilannya dan memakai produk yang baru.
Baca juga: Cegah dampak buruk polusi dengan perawatan kulit antioksidan
Sebelum produk melewati masa tanggal kedaluwarsa, sebuah produk mungkin sudah rusak jika terlihat perubahan kualitas produk atau bau yang aneh.
Secara umum produk seperti sabun cuci muka dan tabir surya, bisa bertahan 1-2 tahun. Sementara pelembab bisa bertahan hingga tiga tahun.
Perawatan kulit seperti toner, serum dan exfoliator, dikatakan Mittal, memiliki ketahanan kualitas yang relatif lebih singkat yakni 6 bulan hingga 1 tahun setelah dibuka dan terkena udara. Produk perawatan kulit yang jangka waktunya lebih singkat lagi seperti retinol, serum vitamin C dan benzoil peroksida hanya bisa bertahan selama 3 bulan setelah produk dibuka.
Bagi pengguna yang rajin menggunakan produk setelah dibuka, Mittal menyoroti beberapa praktik utama yang perlu diingat.
1. Jaga kebersihan
Selalu cuci tangan sebelum menggunakan produk perawatan kulit apa pun untuk mencegah kontaminasi.
2. Penyimpanan produk
3. Aduk rata
Kocok atau aduk perlahan produk sebelum digunakan untuk memastikan konsistensi seragam.
4. Ikuti petunjuk
Setiap produk memiliki petunjuk penggunaan khusus dan jumlah yang disarankan. Ikuti petunjuk ini untuk hasil optimal. Mengikuti frekuensi dan kuantitas pengaplikasian yang disarankan akan mencegah penggunaan berlebihan dan membantu produk bertahan lebih lama.
5. Waspadai reaksi alergi