Palangka Raya (ANTARA) -
Bulog Wilayah Kalimantan Tengah berkolaborasi bersama Pemerintah Kota Palangka Raya melakukan ragam upaya dalam menstabilkan harga beras di daerah setempat.
"Kita sama-sama ketahui ada kecenderungan harga beras berpotensi mengalami kenaikan. Maka kolaborasi bersama Pemkot Palangka Raya ini menjadi salah satu upaya dalam mengantisipasi hal tersebut," kata Kepala Kantor Bulog Wilayah Kalimantan Tengah, Budi Cahyanto di Palangka Raya, Selasa.
Hal itu dia sampaikan saat meninjau pendistribusian beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) bersama Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Perindustrian (DPKUKMP) dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Palangka Raya di kompleks pertokoan Bulog di kawasan Pasar Besar.
Dalam kegiatan tersebut mereka bersama-sama juga meninjau beberapa lokasi pada sejumlah pasar di kota setempat, terkait rencana penyediaan tambahan gerai untuk penyaluran beras SPHP dan lainnya kepada masyarakat.
Beras SPHP menjadi salah satu beras alternatif dari pemerintah bagi masyarakat, dengan kualitas yang baik, memiliki harga eceran tertinggi (HET) Rp11.500 per kilogram, namun untuk daerah setempat hanya dijual dengan harga Rp10.500 per kilogram.
"Pada 2023 ini untuk Kalimantan Tengah sudah tersalurkan kepada masyarakat sekitar 10.100 ton beras SPHP. Terbanyak adalah di Palangka Raya sekitar 4.500 ton, disusul Sampit," ujarnya.
Saat ini penyaluran beras SPHP dan komoditas lainnya oleh Bulog Kalimantan Tengah, yakni melalui 248 mitra yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota mencakup sekitar 16 titik pasar.
Kepala Bidang Perdagangan DPKUKMP Palangka Raya, Fajar Bhakti mengatakan, saat ini pihaknya bersama Bulog terus meningkatkan sinergi termasuk dalam mengoptimalkan pengendalian inflasi.
"Kami juga menjajaki gerai-gerai lainnya sehingga semakin banyak tersedia alternatif bagi masyarakat," jelasnya.
Adapun saat ini Kalimantan Tengah menjadi salah satu daerah yang termasuk dalam 10 provinsi di Indonesia dengan tingkat inflasi terendah.
Adapun 10 provinsi yang mengalami inflasi terendah, yakni Gorontalo 1,16 persen, Sulawesi Utara 1,16 persen, Sulawesi Barat 1,19 persen, Papua 1,28 persen, Jambi 1,70 persen, Aceh 1,83 persen, Kalimantan Tengah 1,88 persen, DKI Jakarta 1,89 persen, Sumatera Barat 1,94 persen, Riau 1,96 persen, serta Banten 2,04 persen.
Baca juga: Wapres beri respons positif terhadap usulan pemekaran Kalimantan Tengah
Baca juga: Tarian budaya asal Barsel raih runner up International Folk Dance Festival di India
Baca juga: Dispora apresiasi perkembangan KORMI Kotim