Palangka Raya (ANTARA) - Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah masuk dalam kategori 10 besar inflasi terendah secara nasional yang menjadi salah satu bentuk komitmen pemerintah kota setempat dalam menjaga stabilitas harga.
"Hasil pemantauan untuk minggu ke-3 bulan Oktober 2023 yang dilakukan oleh Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP), diketahui bahwa Kota Palangka Raya tercatat sebagai kota yang termasuk dalam 10 kota terendah inflasi secara nasional," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Palangka Raya, Aratuni D Djaban di Palangka Raya, Selasa.
Menurut dia, capaian tersebut berhasil diraih karena unsur TPID di Kota Palangka Raya bersama berbagai pihak terkait lain seperti produsen dan agen dapat memastikan rantai pasokan bahan pangan pokok berjalan lancar.
"Demikian juga kerja sama antar daerah pun terus dilakukan guna memastikan ketersediaan antar wilayah dan antar waktu dalam mendukung terjaganya stabilitas harga dan terus dilanjutkan untuk menekan disparitas inflasi," kata Aratuni.
Dia mengatakan ada lima arah kebijakan pengendalian inflasi secara nasional. Pertama memperkuat pasokan pangan melalui TPIP) dan TPID serta melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Kemudian memperkuat kelancaran distribusi pasokan komoditas pangan, memperkuat integrasi data dan informasi, adanya inovasi sisi hulu dan hilir melalui hilirisasi pangan dan penguatan strategi komunikasi dan sinergi koordinasi kebijakan.
Baca juga: Bulog-Pemkot Palangka Raya berkolaborasi stabilkan harga beras
Beberapa waktu lalu wilayah Kota Palangka Raya diselimuti kabut asap hingga berimbas pada terjadinya perubahan jadwal penerbangan. Selain itu juga terjadi kendala transportasi darat di jalan lintas Trans Kalimantan arah Kota Palangka Raya-Banjarmasin (Kalsel).
Perbaikan akses jalan di jalur transportasi utama pemenuhan kebutuhan bahan pangan di Kota Palangka Raya sempat membuat kendaraan yang melintas terjebak macet hingga lima jam.
Namun seiring dengan intensitas komunikasi dan inspeksi TPID ke lapangan, kondisi tersebut dapat dikendalikan hingga tak membuat gejolak harga bahan kebutuhan pokok di Ibu Kota Provinsi Kalteng ini.
Saat ini Pemkot Palangka Raya melalui dinas Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota pada setiap Sabtu dan Minggu menggelar operasi pasar di sejumlah titik pusat aktivitas masyarakat.
Penjabat Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu menambahkan, pasar penyeimbang tersebut mengatakan, bahwa pasar penyeimbang ini bertujuan untuk menekan laju inflasi dan menjaga daya beli masyarakat di daerah setempat.
"Kegiatan pasar penyeimbang sebagai suatu upaya dan responsif Pemkot Palangka Raya dalam melaksanakan program ketersediaan pangan, lebih-lebih saat ini Kota Palangka Raya dalam situasi tanggap darurat bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan," kata Hera.
Baca juga: Polresta Palangka Raya gencarkan edukasi dan patroli, tekan angka laka lantas
Baca juga: BPJS Kesehatan-Kejari Gunung Mas kerja sama peningkatan keaktifan peserta
Baca juga: Disdik Palangka Raya: Proses belajar mengajar dilaksanakan di sekolah
Berita Terkait
UMPR laksanakan asesmen dosen dan pegawai untuk optimalkan kinerja
Rabu, 18 Desember 2024 22:17 Wib
Polda Kalteng beberkan peran tersangka H dalam pembunuhan melibatkan oknum polisi
Rabu, 18 Desember 2024 20:39 Wib
BPBD Palangka Raya tetap siaga meski status tanggap darurat banjir berakhir
Rabu, 18 Desember 2024 20:07 Wib
Dinas Damkar minta warga waspadai pohon tumbang saat hujan
Rabu, 18 Desember 2024 18:29 Wib
Pemkot Palangka Raya diminta terus gelar operasi pasar murah
Rabu, 18 Desember 2024 18:25 Wib
Selama 2024, DPRD Palangka Raya telah bahas 11 raperda
Rabu, 18 Desember 2024 18:17 Wib
Pemerintah diminta maksimalkan persiapan posko mudik
Rabu, 18 Desember 2024 17:37 Wib
Legislator berharap pemerintah pusat kaji ulang kenaikan PPN 12 persen
Rabu, 18 Desember 2024 17:22 Wib