Menurut laporan yang disiarkan oleh CarsCoops pada Jumat waktu setempat, produsen tersebut menarik sekitar 5.818 dari model Seri 7, 2.724 model i7, 120 model Seri 5, dan 549 adalah i5. Semuanya berasal dari model tahun 2023 atau 2024.
Kegagalan fitur “Lepas Tangan” atau fitur Auto Pilot ini memiliki kemiripan dengan apa yang dimiliki oleh Tesla, melalui “Mode Elon”. Fitur yang pernah digunakan oleh Tesla ini juga harus ditarik karena tidak bisa memeriksa benar-benar apakah tangan pengemudi sedang memegang kemudi.
Baca juga: BMW merilis sedan Seri 5 baru pertama kalinya di Korea Selatan
BMW pertama kali mengetahui adanya masalah pada 24 Agustus, ketika seorang insinyur dari perusahaan itu sedang melakukan test drive. Mereka sedang menguji kualitas jangka panjang, dan menyadari bahwa mereka tidak diminta untuk tetap memegang kendali.
Produsen mobil tersebut membuka penyelidikan dan menghubungi pemasok roda kemudinya, Autoliv, untuk meminta bantuan. Akhirnya, ditentukan bahwa proses pengeboran yang tidak selaras menyebabkan lubang bor untuk sambungan ke roda kemudi tidak sesuai dengan spesifikasi.
Baca juga: BMW akan pamerkan kendaraan listrik Neue Klasse di IAA
Dengan kejadian itu, sambungan antara kabel dan roda dikatakan dapat kendor. Sehingga, menyebabkan pengukuran kapasitansi pada sistem deteksi tangan memberikan hasil positif yang palsu.
Untungnya, BMW belum menerima laporan kecelakaan atau cedera apa pun akibat kesalahan ini, namun hal ini masih bisa menimbulkan konsekuensi serius. Sebagai permulaan, sistem bantuan pengemudi canggihnya dirancang agar pengemudi manusia mengawasinya.
Baca juga: Samsung bersama BMW untuk edisi khusus ponsel lipat di GIIAS 2023
Baca juga: BMW pamerkan XM hingga Seri 7 di GIIAS 2023
Baca juga: BMW merilis kacamata pintar ConnectedRide untuk pengendara motor