Pemkab Kotim perkenalkan tiga aplikasi baru untuk tingkatkan pelayanan
Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah memperkenalkan tiga aplikasi baru yaitu Si Mandai, Sipet Ulin dan Si Edi yang diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang masing-masing.
"Semoga ini bermanfaat dan menghasilkan sesuatu yang berguna bagi kita dan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur untuk menuju daerah yang semakin mandiri, maju dan masyarakatnya sejahtera," kata Bupati Halikinnor saat peluncuran tiga aplikasi tersebut di aula rumah jabatan bupati, Senin.
Aplikasi Si Mandai merupakan singkatan dari Sistem Informasi Manajemen Data Perizinan dan Non Perizinan. Aplikasi ini diperkenalkan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kotawaringin Timur, Diana Setiawan.
Aplikasi Sipet Ulin merupakan singkatan dari Sistem Informasi Pendataan Terpadu Usulan Keluarga Miskin. Aplikasi ini diperkenalkan oleh Kepala Dinas Sosial Kotawaringin Timur, Wiyono.
Sementara itu aplikasi SI Edi merupakan singkatan dari Sistem Informasi Elektronik Bidang Perdagangan dan Perindustrian. Aplikasi ini diperkenalkan oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kotawaringin Timur, Zulhaidir.
Peluncuran tiga aplikasi tersebut juga merupakan bagian dari tugas ketiga pejabat tersebut yang sedang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat II.
Halikinnor menginginkan, ketiga aplikasi ini harus benar-benar dimanfaatkan dan dikelola dengan baik untuk kemudahan pelayanan kepada masyarakat. Optimalisasi pemanfaatan teknologi digital dalam pelayanan ini sejalan dengan status Kotawaringin Timur yang dipilih menjadi salah satu dari 50 daerah yang ditetapkan sebagai Smart City atau Kota Cerdas.
Baca juga: Pemkab Kotim hibahkan Rp50 miliar untuk penyelenggaraan Pilkada 2024
"Jangan cuma sekadar diluncurkan untuk memenuhi kewajiban tugas Diklatpim. Aplikasi ini harus benar-benar membawa manfaat bagi pelayanan kepada masyarakat. Manfaatkan dengan baik dan konsisten," pesan Halikinnor.
Kepala DPMPTSP Kotawaringin Timur, Diana Setiawan menjelaskan, aplikasi Si Mandai akan memudahkan masyarakat dan pemangku kepentingan dalam mengakses informasi layanan dan perkembangan perizinan di daerah ini.
"Nanti bisa diketahui dengan mudah bagaimana permohonan izin, mana saja yang sudah punya izin dan yang belum. Jadi ini nanti juga bermanfaat bagi instansi lain seperti Satpol PP dan Bapenda untuk mengetahui mana reklame atau perusahaan yang belum memenuhi kewajibannya," ujar Diana.
Kepala Dinas Sosial Kotawaringin Timur Wiyono menjelaskan, aplikasi Sipet Ulin dibuat untuk memudahkan masyarakat untuk mendaftar maupun mendaftarkan keluarga tidak mampu agar masuk dalam data pemerintah.
"Ini untuk memudahkan kita mendapatkan data riil terkait jumlah keluarga tidak mampu. Ini akan menjadi dasar dalam berbagai sosial seperti penyaluran bantuan dan lainnya agar lebih tepat sasaran," jelas Wiyono.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kotawaringin Timur Zulhaidir menjelaskan, aplikasi Si Edi bertujuan untuk mengoptimalkan teknologi digital dalam bidang perdagangan dan perindustrian.
Aplikasi ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, tetapi juga bermanfaat bagi pelaku usaha dalam mengembangkan usaha mereka.
"Selama ini masih banyak mengandalkan cara manual, terlebih di pasar-pasar tradisional. Makanya melalui aplikasi ini akan kita tingkatkan pemanfaatan teknologi digital. Kami didukung perguruan tinggi dalam pengembangannya," demikian Zulhaidir.
Baca juga: Gempa di Kotim tidak sampai menimbulkan kerusakan parah
Baca juga: Gempa guncang Kotim tidak berpotensi menimbulkan tsunami
Baca juga: Masyarakat pesisir Kotim masih kesulitan air bersih
"Semoga ini bermanfaat dan menghasilkan sesuatu yang berguna bagi kita dan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur untuk menuju daerah yang semakin mandiri, maju dan masyarakatnya sejahtera," kata Bupati Halikinnor saat peluncuran tiga aplikasi tersebut di aula rumah jabatan bupati, Senin.
Aplikasi Si Mandai merupakan singkatan dari Sistem Informasi Manajemen Data Perizinan dan Non Perizinan. Aplikasi ini diperkenalkan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kotawaringin Timur, Diana Setiawan.
Aplikasi Sipet Ulin merupakan singkatan dari Sistem Informasi Pendataan Terpadu Usulan Keluarga Miskin. Aplikasi ini diperkenalkan oleh Kepala Dinas Sosial Kotawaringin Timur, Wiyono.
Sementara itu aplikasi SI Edi merupakan singkatan dari Sistem Informasi Elektronik Bidang Perdagangan dan Perindustrian. Aplikasi ini diperkenalkan oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kotawaringin Timur, Zulhaidir.
Peluncuran tiga aplikasi tersebut juga merupakan bagian dari tugas ketiga pejabat tersebut yang sedang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat II.
Halikinnor menginginkan, ketiga aplikasi ini harus benar-benar dimanfaatkan dan dikelola dengan baik untuk kemudahan pelayanan kepada masyarakat. Optimalisasi pemanfaatan teknologi digital dalam pelayanan ini sejalan dengan status Kotawaringin Timur yang dipilih menjadi salah satu dari 50 daerah yang ditetapkan sebagai Smart City atau Kota Cerdas.
Baca juga: Pemkab Kotim hibahkan Rp50 miliar untuk penyelenggaraan Pilkada 2024
"Jangan cuma sekadar diluncurkan untuk memenuhi kewajiban tugas Diklatpim. Aplikasi ini harus benar-benar membawa manfaat bagi pelayanan kepada masyarakat. Manfaatkan dengan baik dan konsisten," pesan Halikinnor.
Kepala DPMPTSP Kotawaringin Timur, Diana Setiawan menjelaskan, aplikasi Si Mandai akan memudahkan masyarakat dan pemangku kepentingan dalam mengakses informasi layanan dan perkembangan perizinan di daerah ini.
"Nanti bisa diketahui dengan mudah bagaimana permohonan izin, mana saja yang sudah punya izin dan yang belum. Jadi ini nanti juga bermanfaat bagi instansi lain seperti Satpol PP dan Bapenda untuk mengetahui mana reklame atau perusahaan yang belum memenuhi kewajibannya," ujar Diana.
Kepala Dinas Sosial Kotawaringin Timur Wiyono menjelaskan, aplikasi Sipet Ulin dibuat untuk memudahkan masyarakat untuk mendaftar maupun mendaftarkan keluarga tidak mampu agar masuk dalam data pemerintah.
"Ini untuk memudahkan kita mendapatkan data riil terkait jumlah keluarga tidak mampu. Ini akan menjadi dasar dalam berbagai sosial seperti penyaluran bantuan dan lainnya agar lebih tepat sasaran," jelas Wiyono.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kotawaringin Timur Zulhaidir menjelaskan, aplikasi Si Edi bertujuan untuk mengoptimalkan teknologi digital dalam bidang perdagangan dan perindustrian.
Aplikasi ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, tetapi juga bermanfaat bagi pelaku usaha dalam mengembangkan usaha mereka.
"Selama ini masih banyak mengandalkan cara manual, terlebih di pasar-pasar tradisional. Makanya melalui aplikasi ini akan kita tingkatkan pemanfaatan teknologi digital. Kami didukung perguruan tinggi dalam pengembangannya," demikian Zulhaidir.
Baca juga: Gempa di Kotim tidak sampai menimbulkan kerusakan parah
Baca juga: Gempa guncang Kotim tidak berpotensi menimbulkan tsunami
Baca juga: Masyarakat pesisir Kotim masih kesulitan air bersih