Gempa di Kotim tidak sampai menimbulkan kerusakan parah
Sampit (ANTARA) - Gempa bumi dengan magnitudo 4,5 yang terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada Senin sekitar pukul 01.21 WIB, tidak sampai menimbulkan kerusakan parah.
"Terkait gempa di skala 4,5 dan kedalaman 13 km, tadi kami ke lokasi di Desa Sungai Paring itu ada satu masjid yang ada beberapa keramik yang lepas dari tiang, tetapi secara konstruksi tidak ada masalah," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Senin.
Desa Sungai Paring Kecamatan Cempaga diperkirakan menjadi lokasi yang paling merasakan getaran gempa dini hari tadi. Getaran gempa membuat dinding dan kipas angin di masjid setempat jatuh.
Saat tim BPBD datang memantau ke lokasi, warga menyampaikan bahwa ini pertama kalinya gempa terjadi di wilayah itu. Warga pun kaget sehingga berhamburan ke luar rumah saat merasakan getaran gempa.
Getaran juga dirasakan warga di kecamatan lainnya seperti Kota Besi, Seranau dan wilayah pusat Kota Sampit yang meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang.
Usai meninjau lokasi kejadian di Desa Sungai Paring, tim BPBD bertandang ke BMKG setempat. Komunikasi juga sempat dilakukan dengan tim geofisika BMKG yang berada di Balikpapan terkait gempa yang sebelumnya belum pernah terjadi di Kotawaringin Timur.
Dalam komunikasi itu disampaikan, BMKG akan melakukan pemetaan ulang patahan-patahan atau sesar yang ada di wilayah Kalimantan.
"Untuk berikutnya, mitigasi bencana yang akan kita kedepankan, yakni bagaimana menyikapi apabila terjadi hal tersebut pada periode yang akan datang, terutama untuk keselamatan dan penanganan pertama pada saat kejadian gempa bumi," demikian Multazam.
Baca juga: Gempa guncang Kotim tidak berpotensi menimbulkan tsunami
Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor juga mengaku mendapat laporan terkait gempa tersebut. Dia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak panik dalam menghadapi kejadian ini.
"Ini baru pertama kali terjadi di Kotawaringin Timur. Mudah-mudahan tidak pernah terjadi lagi. Terkait struktur bangunan, memang kekuatannya belum memperkirakan ada gempa karena selama ini memang belum pernah terjadi gempa di sini. Yang jelas, faktor keselamatan tentu harus diutamakan," demikian Halikinnor.
Berdasarkan keterangan resmi BMKG, gempa bumi tektonik dengan magnitudo 4,5 itu terjadi pukul 01.21.44 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter dengan magnitudo M4.5, episenter gempa terletak pada koordinat 2.31 LS ; 113.02 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 25 km Timur Laut Sampit, Kalimantan Tengah pada kedalaman 13 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu aktivitas sesar aktif yang belum terpetakan.
Berdasarkan hasil pemodelan peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini dirasakan di Kecamatan Baamang dan Kecamatan Mentawa Baru, Ketapang dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini Tidak Berpotensi Tsunami.
BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat diminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum warga kembali ke dalam rumah.
Baca juga: Masyarakat pesisir Kotim masih kesulitan air bersih
Baca juga: Pemkab Kotim gelontorkan Rp17 miliar hibah bidang keagamaan
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi kekompakan dalam pelaksanaan MTQ
"Terkait gempa di skala 4,5 dan kedalaman 13 km, tadi kami ke lokasi di Desa Sungai Paring itu ada satu masjid yang ada beberapa keramik yang lepas dari tiang, tetapi secara konstruksi tidak ada masalah," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Senin.
Desa Sungai Paring Kecamatan Cempaga diperkirakan menjadi lokasi yang paling merasakan getaran gempa dini hari tadi. Getaran gempa membuat dinding dan kipas angin di masjid setempat jatuh.
Saat tim BPBD datang memantau ke lokasi, warga menyampaikan bahwa ini pertama kalinya gempa terjadi di wilayah itu. Warga pun kaget sehingga berhamburan ke luar rumah saat merasakan getaran gempa.
Getaran juga dirasakan warga di kecamatan lainnya seperti Kota Besi, Seranau dan wilayah pusat Kota Sampit yang meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang.
Usai meninjau lokasi kejadian di Desa Sungai Paring, tim BPBD bertandang ke BMKG setempat. Komunikasi juga sempat dilakukan dengan tim geofisika BMKG yang berada di Balikpapan terkait gempa yang sebelumnya belum pernah terjadi di Kotawaringin Timur.
Dalam komunikasi itu disampaikan, BMKG akan melakukan pemetaan ulang patahan-patahan atau sesar yang ada di wilayah Kalimantan.
"Untuk berikutnya, mitigasi bencana yang akan kita kedepankan, yakni bagaimana menyikapi apabila terjadi hal tersebut pada periode yang akan datang, terutama untuk keselamatan dan penanganan pertama pada saat kejadian gempa bumi," demikian Multazam.
Baca juga: Gempa guncang Kotim tidak berpotensi menimbulkan tsunami
Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor juga mengaku mendapat laporan terkait gempa tersebut. Dia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak panik dalam menghadapi kejadian ini.
"Ini baru pertama kali terjadi di Kotawaringin Timur. Mudah-mudahan tidak pernah terjadi lagi. Terkait struktur bangunan, memang kekuatannya belum memperkirakan ada gempa karena selama ini memang belum pernah terjadi gempa di sini. Yang jelas, faktor keselamatan tentu harus diutamakan," demikian Halikinnor.
Berdasarkan keterangan resmi BMKG, gempa bumi tektonik dengan magnitudo 4,5 itu terjadi pukul 01.21.44 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter dengan magnitudo M4.5, episenter gempa terletak pada koordinat 2.31 LS ; 113.02 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 25 km Timur Laut Sampit, Kalimantan Tengah pada kedalaman 13 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu aktivitas sesar aktif yang belum terpetakan.
Berdasarkan hasil pemodelan peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini dirasakan di Kecamatan Baamang dan Kecamatan Mentawa Baru, Ketapang dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini Tidak Berpotensi Tsunami.
BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat diminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum warga kembali ke dalam rumah.
Baca juga: Masyarakat pesisir Kotim masih kesulitan air bersih
Baca juga: Pemkab Kotim gelontorkan Rp17 miliar hibah bidang keagamaan
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi kekompakan dalam pelaksanaan MTQ