Pangkalan Bun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, melalui Dinas Pertanian setempat meluncurkan Pojok Horti dan penanaman perdana pojok anggur, sebagai upaya menekan sekaligus menanggulangi inflasi.
"Pojok horti dan pojok anggur ini juga menggiatkan ekonomi masyarakat, petani yang bisa berinteraksi langsung dengan konsumen," kata Asisten II Sekretaris Daerah Kabupaten Kobar Kamaludin di Pangkalan Bun, Jumat.
Dikatakan, melalui kegiatan ini tentunya dapat menambah pengetahuan bagi masyarakat, karena banyak orang tahu tumbuhan anggur tersebut hanya dapat tumbuh di daerah subtropis.
"Dengan adanya kegiatan ini, kita bisa memberi pengetahuan kepada masyarakat, bahwa anggur pun dapat dibudidayakan di daerah tropis seperti Indonesia," kata Kamal.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kotawaringin Barat Kris Budi Hastuti mengungkapkan, bahwa peluncuran pojok horti merupakan upaya pihaknya dalam pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas harga.
"Tidak hanya Sayuran dan buah tetapi juga ada dari hasil peternakan seperti telur, daging, olahan bebek, dan lain-lain, kami bekerja sama dengan Bulog menyediakan bahan pokok penting lainnya," ucapnya.
Kris menjelaskan, penanaman perdana rumah anggur merupakan bentuk sosialisasi kepada masyarakat, bahwa anggur yang disebut buah elit, ternyata dapat dibudidayakan dengan memanfaatkan lahan pekarangan saja, tidak perlu lahan yang luas, serta buah anggur sendiri juga mampu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
"Rumah anggur yang ada di halaman Dinas Pertanian ini juga sebagai sarana edukasi dan wisata. Ke depan, kita ingin ada cafe anggur. Ketika masyarakat ingin mengetahui teknik budaya anggur dan pasarnya nanti ada sarana edukasi dan konsultasi kita sediakan di cafe ini," jelasnya.
Baca juga: Pemkab Kobar dan Baznas berkolaborasi mengurangi angka kemiskinan
Dia menyebutkan, bahwa di Kabupaten Kobar sudah ada asosiasi penggiat anggur Indonesia. Selain memiliki demplot juga melayani konsultasi bagi masyarakat yang berminat membudidayakan tanaman anggur, sekaligus menjaga stabilitas harga di pasaran.
"Kalau di pasar rangkaiannya panjang,mulai prosesnya dari petani, grosir, pengecer lalu baru sampai ke konsumen. Sedangkan di pojok anggur ini langsung diterima konsumen dari petani," demikian Kris Budi Hastuti.
Baca juga: Pemkab komit terus optimalkan penanggulangan HIV dan AIDS di Kobar
Baca juga: Penjabat bupati berangkatkan kontingen PWI Kobar ikuti Porwada
Baca juga: Pemkab dukung penuh skema pengelolaan perhutanan sosial di Kobar
Berita Terkait
Pemkab Kotim optimalkan persiapan pembentukan BNNK
Jumat, 3 Mei 2024 20:24 Wib
Dinkes Kotim kerahkan posko keliling bantu korban banjir
Jumat, 3 Mei 2024 20:16 Wib
Wabup Kotim: Status tanggap darurat untuk optimalkan penanganan banjir
Jumat, 3 Mei 2024 17:58 Wib
BPBD Kobar minta masyarakat tingkatkan kewaspadaan hadapi banjir
Jumat, 3 Mei 2024 17:08 Wib
Bupati Kotim temukan drainase yang ditutup warga
Jumat, 3 Mei 2024 16:53 Wib
KPU Kobar resmi umumkan 30 caleg terpilih DPRD
Jumat, 3 Mei 2024 13:10 Wib
TP PKK Sawahan dirikan dapur umum bantu korban banjir
Jumat, 3 Mei 2024 12:59 Wib
DLH Kotim siapkan dua tempat pengolahan sampah mandiri
Jumat, 3 Mei 2024 5:44 Wib