Pemkot Palangka Raya minta peserta didik tak terlibat balapan liar

id Pemkot Palangka Raya,Balap Liar,Jayani,Disidk Palangka Raya

Pemkot Palangka Raya minta peserta didik tak terlibat balapan liar

Ilustrasi - Balapan liar (ANTARA/HO)

Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah memintah para peserta didik yang ada di daerah itu, untuk tidak terlibat langsung dalam aksi balapan liar yang lagi marak 

"Sangat rugi apabila peserta didik yang terlibat dalam aksi balapan liar di jalan raya, salah satunya bisa membahayakan diri sendiri, kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Jayani di Palangka Raya, Minggu.

Ia mengungkapkan, misalnya apabila jatuh dari atas motor, kemudian dapat membahayakan orang lain bahkan dapat berurusan dengan pihak kepolisian apabila kedapatan dalam penertiban kendaraan akan ditahan oleh aparat keamanan," katanya.

Jayani menuturkan, memang sampai saat ini tidak ada laporan adanya peserta didik di tingkat Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) di lingkup Kota Palangka Raya yang terlibat dalam aksi balapan liar.

Pihaknya juga sudah gencar mengimbau kepada peserta didik yang duduk di bangku SMP, melalui para guru ketika berada di sekolah. Apalagi saat libur sekolah seperti ini potensi tersebut bisa terjadi.

"Imbauan terus seperti ini akan kami gencarkan kepada peserta didik, tujuannya tidak lain agar mereka melakukan hal yang positif saat libur sekolah di rumahnya masing-masing," ungkap mantan Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya tersebut.

Selain Dinas Pendidikan dan tenaga pengajar, sambung Jayani, para orang tua di rumah juga harus meningkatkan pengawasan kepada anak-anaknya. Jangan sampai anak-anak diberikan fasilitas kendaraan roda dua karena nantinya bisa disalahgunakan untuk aksi balapan liar di jalan raya.

"Makanya peran orang tua juga sangatlah penting dalam pengawasan terhadap anak-anaknya  yang masih berada di umur 12-15 tahun. Apabila pengawasan sudah dilakukan, tentunya persoalan yang sama-sama kita khawatirkan itu tidak bakal terjadi," demikian Jayani.