Warga Sampit tagih janji perbaikan jalan dalam kota

id Warga Sampit tagih janji perbaikan jalan dalam kota, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, DPRD kotim, Dadang Siswanto, Bupati kotim, Halikinnor

Warga Sampit tagih janji perbaikan jalan dalam kota

Seorang warga melintasi jalan menuju Kampung Bangkirai yang kondisinya rusak dan cukup mengganggu kenyamanan warga saat melintas. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Janji Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah untuk mempercepat perbaikan jalan, termasuk di Sampit, kini ditagih warga karena masih banyak ditemukan jalan rusak di kota ini. 

"Kita tentu berterima kasih karena di beberapa lokasi sudah diperbaiki, tapi kita juga menagih dan mendorong percepatannya karena masih banyak jalan permukiman yang rusak. Janjinya dulu kan mau dituntaskan seluruhnya," kata Rahmadi, warga Sampit, Rabu. 

Pantauan di lapangan, masih terdapat jalan rusak di Sampit yang meliputi Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang, seperti di Jalan Bangkirai, Perca, Putir Busu, Nyai Balau, SPG dan lainnya. 

Warga berharap kerusakan jalan yang masih terjadi segera diperbaiki. Perbaikan jalan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat agar aktivitas sehari-hari semakin lancar. 

Warga memahami saat ini pemerintah daerah sedang dihadapkan pada kesulitan keuangan. Namun pemerintah daerah diharapkan tetap memprioritaskan perbaikan infrastruktur, terlebih jika kondisinya sudah memprihatinkan. 

"Kami yakin Pak Bupati mampu mencarikan solusi karena ini benar-benar dibutuhkan masyarakat. Saya percaya beliau punya solusi untuk mewujudkan itu," kata Budi, warga lainnya.

Aspirasi serupa juga disuarakan Ketua Fraksi PAN DPRD Kotawaringin Timur, Dadang Siswanto. Menurutnya, masih ada sejumlah jalan rusak di Sampit yang perlu penanganan segera karena kondisinya cukup memprihatinkan. 

Dadang menyebut, salah satu jalan yang perlu segera diperbaiki adalah jalan di Kampung Bangkirai Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang agar aktivitas masyarakat menjadi lancar. 

Baca juga: Bupati Kotim: Sangat penting menyamakan persepsi pengadaan barang dan jasa

"Khususnya, ada sebuah jalan penghubung di ujung Bandara Haji Asan Sampit itu yang menghubungkan ke permukiman di Bangkirai tersebut. Selama ini hampir tidak pernah disentuh oleh pemerintah dan statusnya sudah dipastikan itu adalah jalan milik kabupaten," kata Dadang. 

Bangkirai merupakan sebuah kampung atau permukiman di pinggir Sungai Mentaya yang disebut-sebut sudah ada sebelum kehadiran Bandara Haji Asan Sampit di kawasan itu. 

Kampung ini masuk dalam Kelurahan Baamang Hulu, hanya sekitar 200 meter dari kantor kelurahan setempat. Hanya, lokasi kampung yang terdiri dari dua Rukun Tetangga ini berada di ujung jalan, sedikit terpisah dari permukiman lainnya di kelurahan itu. 

Selain jalan di permukiman penduduk setempat yang perlu perbaikan, juga ada jalan yang menghubungkan Bangkirai dengan jalan utama di Kelurahan Baamang Hulu. 

Posisi jalan penghubung itu berada di ujung landasan pacu Bandara Haji Asan Sampit yang tidak jauh dari bibir Sungai Mentaya. Lokasi ini juga sering dimanfaatkan warga untuk bersantai saat sore hari, sambil menikmati momen pesawat mendarat maupun lepas landas. 

Saat ini kondisi jalan di Kampung Bangkirai memprihatinkan. Pengendara harus mengurangi laju kendaraan karena jalan bergelombang sehingga ini cukup mengganggu perjalanan. 

Dadang getol menyuarakan ini karena banyak warga yang menyampaikan aspirasi tersebut kepadanya. Tidak berlebihan jika dia memperjuangkan ini lantaran Kecamatan Baamang merupakan salah satu kecamatan yang diwakilinya. 

"Jangan sampai terkesan dengan tidak jarang disentuh itu ada perbedaan perlakuan antara Kampung Bangkirai dengan permukiman lain di kawasan Baamang Hulu," demikian Dadang Siswanto. 

Baca juga: DPRD Kotim sarankan pemkab evaluasi pendekatan atasi pengangguran

Baca juga: Giliran pengelola parkir PPM ditahan Kejari Kotim

Baca juga: Pemkab Kotim usulkan legalitas ratusan bidang tanah masyarakat