Pulang Pisau awali Gerakan Tanam Padi bagian penanganan inflasi di Kalteng
Pulang Pisau (ANTARA) - Penjabat Bupati Pulang Pisau Kalimantan Tengah Nunu Andriani mengungkapkan bahwa Gerakan Tanam Padi di Desa Pantik Kecamatan Pandih Batu menjadi bagian salah satu agenda pusat melalui Kementerian Pertanian untuk penanganan inflasi di Kalimantan Tengah.
"Gerakan tanam padi ini bertujuan untuk meningkatkan memacu kegiatan pembangunan pertanian di kabupaten setempat. Pengembangan tanaman pangan seperti padi adalah salah satu strategi untuk menyediakan pangan bagi masyarakat baik di daerah maupun nasional serta memperbaiki pendapatan dan taraf hidup para petani kita," kata Nunu Andriani di Pulang Pisau, Senin.
Dikatakan Nunu Andriani, kedatangan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang diwakili Dirjen Tanaman Pangan Suwandi merupakan bentuk nyata dalam menaruh harapan besar pada Kabupaten Pulang Pisau untuk peningkatan pembangunan pertanian di daerah yang berpotensi.
Pembangunan pertanian, terang dia, merupakan bagian dari strategi pembangunan nasional sebagai salah satu bagian dari nawacita yang dicanangkan oleh pemerintah. Sebuah upaya yang diharapkan menjadi satu kesatuan yang utuh dalam pembangunan wilayah sebagai rancangan kegiatan untuk pembangunan pertanian berkelanjutan.
"Saya tetap mengharapkan kepada petani, kelompok tani, Gapoktan, para penyuluh pertanian, petugas teknis pertanian, pengambil kebijakan di bidang pertanian untuk tetap saling bahu membahu untuk mensukseskan pembangunan pertanian di kabupaten setempat," terangnya.
Nunu Andriani juga memberikan apresiasi kepada Kementerian Pertanian dan Pemerintah Kalimantan Tengah atas dukungan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dialokasikan di Kabupaten Pulang Pisau, untuk memenuhi kedaulatan pangan terutama beras secara regional dan mampu menyumbang peningkatan produksi beras nasional.
Dijelaskannya, Kabupaten Pulang Pisau merupakan lumbung pangan kedua di Provinsi Kalimantan Tengah sehingga pemerintah setempat ikut andil dalam penanganan Inflasi khususnya beras, inflasi terutama di beras lokal dan beras pera dengan melaksanakan penanaman padi siam cantik yang merupakan salah satu upaya penanganan inflasi komoditas beras di Provinsi Kalimantan Tengah.
Baca juga: Kementan akselerasi keberlanjutan food estate di Pulang Pisau
Secara umum, papar Nunu Andriani, pertanian di Kabupaten Pulang Pisau memiliki luas baku lahan 15.000 hektare dengan luas tanam Okmar 2023 seluas 1.715 hektare, sedangkan luas panen tahun 2023 mencapai 19.755 hektare.
Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan bahwa kunjungan ke kabupaten setempat menjadi bagian gerakan dalam mengatasi inflasi yang menjadi salah satu masalah perekonomian kita sekarang ini.
"Ini menjadi bagian program Serasi 9.000 hektare yang berkelanjutan dibangun Kementerian Pertanian sebelumnya, bahkan Menteri Pertanian langsung berpesan di atas 15.000 hektar pun bisa dilaksanakan dengan dibuat kalkulasi dan desain yang matang," ucap Suwandi.
Dijelaskan Suwandi, Kementerian Pertanian dalam 2023-2024 memfokuskan untuk mengejar target peningkatan produksi padi. Ia juga memberikan apresiasi dan dukungan berdasarkan penuturan Kepala Dinas Pertanian setempat yang memiliki target untuk mengalahkan produksi padi di Kabupaten Kapuas yang saat ini menjadi peringkat pertama di Kalimantan Tengah.
Ia mengungkapkan upaya untuk meningkatkan hasil produksi padi itu bisa dilakukan melalui intensifikasi lahan yang ada, meningkatkan indeks tanam dari satu kali menjadi dua kali tanam dengan varietas padi sesuai dengan kondisi dan keinginan para petani di kabupaten setempat.
"Selain itu memperhatikan aspek hilir hingga pasar. Beberapa masukan dari petani diantaranya dukungan alsintan, saluran irigasi yang lebih baik, dan pintu-pintu air," demikian Suwandi.
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau perkuat kinerja Pokjanal Posyandu
Baca juga: Kajati Kalteng: Tata kelola pemerintah yang baik ciptakan kesejahteraan masyarakat
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau sebar pasar penyeimbang kendalikan harga jelang Nataru
"Gerakan tanam padi ini bertujuan untuk meningkatkan memacu kegiatan pembangunan pertanian di kabupaten setempat. Pengembangan tanaman pangan seperti padi adalah salah satu strategi untuk menyediakan pangan bagi masyarakat baik di daerah maupun nasional serta memperbaiki pendapatan dan taraf hidup para petani kita," kata Nunu Andriani di Pulang Pisau, Senin.
Dikatakan Nunu Andriani, kedatangan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang diwakili Dirjen Tanaman Pangan Suwandi merupakan bentuk nyata dalam menaruh harapan besar pada Kabupaten Pulang Pisau untuk peningkatan pembangunan pertanian di daerah yang berpotensi.
Pembangunan pertanian, terang dia, merupakan bagian dari strategi pembangunan nasional sebagai salah satu bagian dari nawacita yang dicanangkan oleh pemerintah. Sebuah upaya yang diharapkan menjadi satu kesatuan yang utuh dalam pembangunan wilayah sebagai rancangan kegiatan untuk pembangunan pertanian berkelanjutan.
"Saya tetap mengharapkan kepada petani, kelompok tani, Gapoktan, para penyuluh pertanian, petugas teknis pertanian, pengambil kebijakan di bidang pertanian untuk tetap saling bahu membahu untuk mensukseskan pembangunan pertanian di kabupaten setempat," terangnya.
Nunu Andriani juga memberikan apresiasi kepada Kementerian Pertanian dan Pemerintah Kalimantan Tengah atas dukungan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dialokasikan di Kabupaten Pulang Pisau, untuk memenuhi kedaulatan pangan terutama beras secara regional dan mampu menyumbang peningkatan produksi beras nasional.
Dijelaskannya, Kabupaten Pulang Pisau merupakan lumbung pangan kedua di Provinsi Kalimantan Tengah sehingga pemerintah setempat ikut andil dalam penanganan Inflasi khususnya beras, inflasi terutama di beras lokal dan beras pera dengan melaksanakan penanaman padi siam cantik yang merupakan salah satu upaya penanganan inflasi komoditas beras di Provinsi Kalimantan Tengah.
Baca juga: Kementan akselerasi keberlanjutan food estate di Pulang Pisau
Secara umum, papar Nunu Andriani, pertanian di Kabupaten Pulang Pisau memiliki luas baku lahan 15.000 hektare dengan luas tanam Okmar 2023 seluas 1.715 hektare, sedangkan luas panen tahun 2023 mencapai 19.755 hektare.
Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan bahwa kunjungan ke kabupaten setempat menjadi bagian gerakan dalam mengatasi inflasi yang menjadi salah satu masalah perekonomian kita sekarang ini.
"Ini menjadi bagian program Serasi 9.000 hektare yang berkelanjutan dibangun Kementerian Pertanian sebelumnya, bahkan Menteri Pertanian langsung berpesan di atas 15.000 hektar pun bisa dilaksanakan dengan dibuat kalkulasi dan desain yang matang," ucap Suwandi.
Dijelaskan Suwandi, Kementerian Pertanian dalam 2023-2024 memfokuskan untuk mengejar target peningkatan produksi padi. Ia juga memberikan apresiasi dan dukungan berdasarkan penuturan Kepala Dinas Pertanian setempat yang memiliki target untuk mengalahkan produksi padi di Kabupaten Kapuas yang saat ini menjadi peringkat pertama di Kalimantan Tengah.
Ia mengungkapkan upaya untuk meningkatkan hasil produksi padi itu bisa dilakukan melalui intensifikasi lahan yang ada, meningkatkan indeks tanam dari satu kali menjadi dua kali tanam dengan varietas padi sesuai dengan kondisi dan keinginan para petani di kabupaten setempat.
"Selain itu memperhatikan aspek hilir hingga pasar. Beberapa masukan dari petani diantaranya dukungan alsintan, saluran irigasi yang lebih baik, dan pintu-pintu air," demikian Suwandi.
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau perkuat kinerja Pokjanal Posyandu
Baca juga: Kajati Kalteng: Tata kelola pemerintah yang baik ciptakan kesejahteraan masyarakat
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau sebar pasar penyeimbang kendalikan harga jelang Nataru