Pemkab Pulang Pisau sebar pasar penyeimbang kendalikan harga jelang Nataru
Pulang Pisau (ANTARA) - Penjabat Bupati Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Nunu Andriani menyatakan bahwa pihaknya akan melaksanakan dan menyebar pasar penyeimbang di empat kecamatan, sebagai upaya dan langkah mengendalikan inflasi maupun kenaikan harga-harga menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Pasar penyeimbang ini diharapkan bisa menjadi langkah untuk mengantisipasi terjadinya inflasi terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok saat ini,” kata Nunu Andriani di Pulang Pisau, Senin.
Berdasarkan informasi yang diterima dirinya, kenaikan harga sejumlah kebutuhan bahan pokok telah mulai terjadi bulan Oktober, September, hingga Desember. Untuk itulah perlu dilaksanakan pasar penyeimbang di empat Kecamatan, yakni Kahayan Hilir, Jabiren Raya, Kahayan Tengah dan Banama Tingang.
Nunu Andriani mengatakan, selain menekan inflasi di kabupaten setempat, pasar penyeimbang ini juga untuk menjaga ketersediaan stok pangan dan keterjangkauan harga terutama beras dan holtikultura seperti bawang merah, bawang putih, telur, dan ikan. Termasuk memastikan ketersediaan kebutuhan atas gas elpiji sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
Ia berharap, masyarakat di kabupaten setempat khususnya para keluarga bisa terbantu melalui pasar penyeimbang ini. Hasilnya bisa benar-benar memberikan manfaat serta dirinya mengingatkan kepada para pedagang agar tidak membeli dengan tujuan untuk kembali diperjualbelikan.
"Pada 2024 mendatang pemerintah setempat akan lebih intens lagi mengadakan pasar penyeimbang dan pasar murah setiap perayaan hari besar keagamaan dan merata kepada daerah-daerah yang menjadi lokus," paparnya.
Kepala Disperindakop dan UMKM Kabupaten Pulang Pisau Elieser Jaya mengungkapkan bahwa pasar penyeimbang ini dilaksanakan bekerjasama dengan para distributor serta berbagai pihak lain. Komoditas yang dijual berdasarkan kebutuhan masyarakat dengan mempertimbangkan komoditas barang kebutuhan yang bisa memicu inflasi, diantaranya beras, gula, minyak goreng dan lainnya.
"Harga jual lebih murah 10-20 persen dari harga jual di pasar karena beberapa komoditas disubsidi oleh pemerintah setempat," ucapnya.
Baca juga: Dinas Perkimtan Pulang Pisau tata kawasan kumuh melalui Program Lewu Bahalap
Dijelaskan Elieser Jaya, kecamatan pertama yang dilaksanakan pasar penyeimbang adalah Kecamatan Kahayan Hilir dengan lokasi GPU Handep Hapakat atau Kelurahan Kahayan Hilir, Kelurahan Bereng, Desa Buntoi dan Desa Anjir Pulang Pisau. Selanjutnya dilaksanakan di Kecamatan Jabiren Raya, Kahayan Tengah dan Banama Tingan sesuai jadual yang ditetapkan oleh Disperindagkop dan UMKM setempat.
Kepala Desa Anjir Pulang Pisau Budung memberikan apresiasi kepada pemerintah setempat melalui Disperindagkop dan UMKM yang melaksanakan pasar penyeimbang di halaman kantor desa setempat. Bukan saja masyarakat diringankan dengan harga kebutuhan pokok, tetapi juga meringankan jarak tempuh hingga mengurangi antrian.
"Kebanyakan para ibu rumah tangga yang berusia lanjut sangat terbantu meringankan jarak dan antrian," paparnya.
Budung mengaku masyarakat tetap antusias dengan pasar penyeimbang ini dengan beberapa komoditas yang dijual seperti beras, minyak goreng, bawang putih, bawang merah, telur, dan gas elpiji. Meski jumlahnya belum bisa mengakomodir seluruh masyarakat di desa setempat, namun dipastikan masyarakat bisa mendapatkan barang kebutuhan pokok yang jauh lebih murah khususnya menjelang perayaan hari besar keagamaan Natal dan tahun baru.
Baca juga: Kesbangpol Pulang Pisau berharap jangan ada gesekan SARA di tahun politik
Baca juga: Pendidikan politik usia dini di Pulang Pisau belum capai seluruh sasaran
Baca juga: 40 desa di Pulang Pisau menjadi lokus stunting 2024
Pasar penyeimbang ini diharapkan bisa menjadi langkah untuk mengantisipasi terjadinya inflasi terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok saat ini,” kata Nunu Andriani di Pulang Pisau, Senin.
Berdasarkan informasi yang diterima dirinya, kenaikan harga sejumlah kebutuhan bahan pokok telah mulai terjadi bulan Oktober, September, hingga Desember. Untuk itulah perlu dilaksanakan pasar penyeimbang di empat Kecamatan, yakni Kahayan Hilir, Jabiren Raya, Kahayan Tengah dan Banama Tingang.
Nunu Andriani mengatakan, selain menekan inflasi di kabupaten setempat, pasar penyeimbang ini juga untuk menjaga ketersediaan stok pangan dan keterjangkauan harga terutama beras dan holtikultura seperti bawang merah, bawang putih, telur, dan ikan. Termasuk memastikan ketersediaan kebutuhan atas gas elpiji sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
Ia berharap, masyarakat di kabupaten setempat khususnya para keluarga bisa terbantu melalui pasar penyeimbang ini. Hasilnya bisa benar-benar memberikan manfaat serta dirinya mengingatkan kepada para pedagang agar tidak membeli dengan tujuan untuk kembali diperjualbelikan.
"Pada 2024 mendatang pemerintah setempat akan lebih intens lagi mengadakan pasar penyeimbang dan pasar murah setiap perayaan hari besar keagamaan dan merata kepada daerah-daerah yang menjadi lokus," paparnya.
Kepala Disperindakop dan UMKM Kabupaten Pulang Pisau Elieser Jaya mengungkapkan bahwa pasar penyeimbang ini dilaksanakan bekerjasama dengan para distributor serta berbagai pihak lain. Komoditas yang dijual berdasarkan kebutuhan masyarakat dengan mempertimbangkan komoditas barang kebutuhan yang bisa memicu inflasi, diantaranya beras, gula, minyak goreng dan lainnya.
"Harga jual lebih murah 10-20 persen dari harga jual di pasar karena beberapa komoditas disubsidi oleh pemerintah setempat," ucapnya.
Baca juga: Dinas Perkimtan Pulang Pisau tata kawasan kumuh melalui Program Lewu Bahalap
Dijelaskan Elieser Jaya, kecamatan pertama yang dilaksanakan pasar penyeimbang adalah Kecamatan Kahayan Hilir dengan lokasi GPU Handep Hapakat atau Kelurahan Kahayan Hilir, Kelurahan Bereng, Desa Buntoi dan Desa Anjir Pulang Pisau. Selanjutnya dilaksanakan di Kecamatan Jabiren Raya, Kahayan Tengah dan Banama Tingan sesuai jadual yang ditetapkan oleh Disperindagkop dan UMKM setempat.
Kepala Desa Anjir Pulang Pisau Budung memberikan apresiasi kepada pemerintah setempat melalui Disperindagkop dan UMKM yang melaksanakan pasar penyeimbang di halaman kantor desa setempat. Bukan saja masyarakat diringankan dengan harga kebutuhan pokok, tetapi juga meringankan jarak tempuh hingga mengurangi antrian.
"Kebanyakan para ibu rumah tangga yang berusia lanjut sangat terbantu meringankan jarak dan antrian," paparnya.
Budung mengaku masyarakat tetap antusias dengan pasar penyeimbang ini dengan beberapa komoditas yang dijual seperti beras, minyak goreng, bawang putih, bawang merah, telur, dan gas elpiji. Meski jumlahnya belum bisa mengakomodir seluruh masyarakat di desa setempat, namun dipastikan masyarakat bisa mendapatkan barang kebutuhan pokok yang jauh lebih murah khususnya menjelang perayaan hari besar keagamaan Natal dan tahun baru.
Baca juga: Kesbangpol Pulang Pisau berharap jangan ada gesekan SARA di tahun politik
Baca juga: Pendidikan politik usia dini di Pulang Pisau belum capai seluruh sasaran
Baca juga: 40 desa di Pulang Pisau menjadi lokus stunting 2024