Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Provinsi Kalimantan Tengah menyatakan, dalam beberapa hari terakhir pada periode Natal ini harga cabai cenderung mengalami penurunan.
"Penurunan tersebut berdasarkan perkembangan harga cabai selama tiga hari terakhir yakni 24-26 Desember 2023," terang Kepala Dishanpang Kalimantan Tengah Riza Rahmadi dihubungi di Palangka Raya, Selasa.
Dia menjabarkan harga cabai di dua kota sampel inflasi Kalimantan Tengah yakni Palangka Raya dan Sampit, pada 24 Desember harga cabai rawit Rp80.000-85.000, 25 Desember Rp80.000, serta 26 Desember menjadi RpRp75.000-80.000 per kilogram.
"Kondisi harga cabai di daerah kita ini, sekarang sudah berada di bawah harga nasional untuk cabai rawit merah yakni Rp84.154 per kilogram," jelasnya.
Baca juga: Wagub Kalteng harapkan damai Natal membawa semangat baru
Baca juga: Wagub Kalteng harapkan damai Natal membawa semangat baru
Riza menyampaikan, kondisi ini dipengaruhi mulai stabilnya pasokan maupun ketersediaan komoditas cabai sehingga mempengaruhi harga jual di pasaran yang cenderung mengalami penurunan.
"Berdasarkan rekap data neraca pangan strategis kami, ketersediaan ragam cabai masih dalam kondisi surplus jika dibandingkan tingkat kebutuhan masyarakat," tuturnya.
Untuk cabai rawit memiliki ketersediaan sekitar 77 ton dengan kebutuhan sebanyak 54 ton, sedangkan cabai besar ketersediaan sekitar 58 ton dengan kebutuhan sebanyak 32 ton.
Baca juga: Gubernur Kalteng berharap Natal bawa kedamaian dan kebahagiaan
Baca juga: Gubernur Kalteng berharap Natal bawa kedamaian dan kebahagiaan
Lebih lanjut Riza memaparkan upaya pengendalian dan stabilisasi harga juga dilakukan terhadap berbagai komoditas pangan strategis lainnya di Kalimantan Tengah.
"Seperti halnya beras, minyak goreng, gula, bawang merah, bawang putih dan lainnya. Berbagai upaya kami lakukan melalui pasar penyeimbang berupa Gerakan Pangan Murah menyasar berbagai daerah di Kalimantan Tengah," katanya.