Sampit (ANTARA) - Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah melaksanakan apel gelar pasukan dalam rangka mengantisipasi perkembangan dan situasi bencana hidrometeorologi, antara lain banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.
“Saat ini sedang tinggi-tingginya intensitas hujan dan cukup lama, karena menurut BMKG puncaknya musim hujan di Kotim itu Januari-Februari dan untuk itu kita bersama FKPD, intinya Kodim dan Polres melaksanakan apel kesiapan siaga banjir dan potensi bencana lainnya pada musim hujan ini,” kata Wakil Bupati Irawati di Sampit, Rabu.
Irawati memimpin apel gelar pasukan yang dilaksanakan di lapangan Makodim 1015/Sampit, Jalan MT Haryono Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Turut hadir dalam apel tersebut Kapolres Kotim AKBP Sarpani dan para Perwira Staf Kodim 1015/Sampit. Sedangkan, peserta apel terdiri dari anggota TNI, Polri, Basarnas, Satpol PP, BPBD, Disdamkarmat, hingga relawan.
Apel tersebut untuk mengecek kesiapan personel maupun peralatan dalam menghadapi situasi bencana, meliputi P3K, perabotan dapur darurat, perahu karet lengkap dengan rompi pelampung, armada, hingga mesin pemotong kayu.
Irawati menuturkan, kegiatan ini sangat penting dalam rangka memonitor dan mengantisipasi potensi rawan bencana di wilayah Kotim, sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan ketahanan dan keamanan wilayah.
“Kesiapansiagaan ini bentuk komitmen kita sama-sama untuk menjaga Kotawaringin Timur, agar pada saat banjir nanti kita sudah siap semua, baik penanganan pada saat banjir dan juga relokasi pada saat rumah-rumah warga terendam banjir,” ujarnya.
Ia menambahkan, sebagai langkah awal dalam pencegahan dan penanganan banjir Pemkab Kotim telah menerbitkan surat keputusan (SK) tentang penetapan status siaga darurat bencana banjir di Kotawaringin Timur yang berlaku mulai 19 Desember 2023 sampai dengan 17 Maret 2024.
Baca juga: Bupati ajak masyarakat jaga kebersihan Pantai Ujung Pandaran
Dengan terbitnya SK tersebut memerintahkan kepada Kepala Pelaksana BPBD Kotim untuk melaksanakan dan mengkoordinasikan dengan perangkat daerah dan instansi vertikal terkait upaya-upaya penanggulangan banjir.
“Saya berharap semoga kegiatan ini dapat mempererat sinergisitas antar pemangku kepentingan untuk mewujudkan langkah nyata mengantisipasi perkembangan situasi bencana banjir dan bencana alam lainnya di wilayah Kotawaringin Timur,” pungkasnya.
Sementara itu, Dandim 1015/Sampit Letkol Inf Muhammad Tandri Subrata melalui sambutannya menyampaikan, apel gelar pasukan ini sekaligus untuk Menindaklanjuti amanat dari Danrem 102/Panju Panjung Iwan Rosandriyanto.
Tujuan dari kegiatan itu untuk meyakinkan kesiapsiagaan personil dan alat perlengkapan serta materiil seluruh satuan TNI, Polri dan badan atau instansi terkait dalam penanggulangan bencana banjir di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2023.
“BMKG sudah memprediksi bahwa tahun ini Provinsi Kalimantan Tengah berpotensi mengalami bencana banjir di berbagai wilayah. Tentunya ini harus menjadi perhatian serius bagi kita semua, agar bencana banjir tidak menimbulkan kerugian yang besar, baik korban jiwa maupun materiil,” tuturnya.
Ia menambahkan, upaya penanggulangan bencana di wilayah Kodim 1015/Sampit harus dilakukan secara terpadu, terkoordinasi dan terencana, baik pemerintah maupun masyarakat sehingga terbangun kebersamaan langkah dalam penanganan penanggulangan bencana.
Dia berharap melalui apel gelar pasukan dapat membangun sinergisitas dan mengkonsolidasikan satuan pelaksana penanggulangan bencana di wilayah Kodim 1015/Sampit dan pemerintah daerah pada umumnya.
Sehingga, baik TNI, Polri maupun pemerintah daerah dan organisasi peduli bencana akan mampu bergerak cepat, tepat, efisien jika sewaktu-waktu terjadi bencana di wilayah tersebut.
Baca juga: Bawaslu Kotim awasi reses anggota DPRD antisipasi kampanye terselubung
Baca juga: Bupati Halikinnor sebut Sampit daerah potensial usaha kuliner
Baca juga: Toleransi umat beragama, Bupati Kotim kunjungi warga yang merayakan Natal