Bupati Kotim bangga kepedulian masyarakat terhadap PAUD
Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor mengaku bangga dan salut atas kepedulian masyarakat terhadap pendidikan anak usia dini (PAUD), khususnya melalui satuan pendidikan yang dikelola oleh yayasan-yayasan.
"Saya sangat berterima kasih dan terbantu oleh yayasan dan dikelola secara swadaya oleh masyarakat. Kalau tidak dibantu, pemerintah daerah bisa kewalahan," kata Halikinnor di Sampit, Jumat.
Apresiasi itu disampaikan Halikinnor saat meresmikan gedung baru Raudhatul Athfal (RA) Melati yang berlokasi di Jalan Iskandar Gang Melati Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Dia hadir bersama Bunda PAUD Kotawaringin Timur Khairiah Halikinnor, camat, serta lurah setempat.
Menurut Halikinnor, jumlah penduduk Kotawaringin Timur merupakan yang terbesar di Kalimantan Tengah. Kebutuhan terhadap lembaga pendidikan juga sangat tinggi dan terus bertambah.
Pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan. Namun diakui, keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah, membuat upaya ini belum optimal.
Untuk itulah pemerintah daerah sangat terbantu oleh kepedulian masyarakat yang mendirikan satuan pendidikan secara swadaya melalui yayasan. Seperti halnya RA Melati yang dikelola oleh yayasan yang sudah berdiri sejak 42 tahun silam.
Apresiasi juga disampaikannya kepada pihak yayasan dan para tenaga pendidik yang dengan penuh dedikasi. Dia yakin semua tergerak karena jiwa pengabdian kepada masyarakat, meski pendapatan yang diperoleh belum memadai.
Baca juga: BMKG ingatkan warga Kotim waspadai cuaca buruk
Halikinnor mengapresiasi komitmen seluruh jajaran RA Melati dalam mengembangkan pendidikan. Untuk itu pemerintah daerah pun tidak ragu memberikan bantuan kepada PAUD berbasis agama Islam ini.
"Selain bantuan pemerintah daerah, saya juga siap membantu menjembatani agar pihak swasta seperti perbankan turut membantu RA Melati dan satuan pendidikan lainnya. Pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama, yakni pemerintah, swasta dan masyarakat," ujar Halikinnor.
Sementara itu Kepala RA Melati Mariyamah berterima kasih atas bantuan pemerintah daerah dan semua pihak sehingga RA Melati bisa terus eksis membantu pendidikan anak-anak di daerah itu.
"Kalau tidak ada bantuan hibah, mungkin beberapa puluh tahun kami baru bisa mendirikan bangunan karena dananya tidak ada. Kami sangat berterima kasih," ujarnya.
Menurutnya, peserta didik yang masuk ke RA Melati melebihi kapasitas. Saat ini jumlah ruangan yang tersedia hanya tiga ruang kelas, sedangkan muridnya sebanyak 115 orang.
RA Melati juga masih kekurangan meja dan kursi untuk belajar, serta peralatan permainan untuk anak. Halaman sekolah juga masih becek ketika hujan, sehingga rencana bupati membantu pemasangan paving block akan sangat bermanfaat.
"Meski di tengah keterbatasan ini, kami masih bisa menggratiskan anak yatim piatu, anak dari keluarga tidak mampu dan dua bersaudara yang masuk sekaligus. Kami mohon dukungan semua pihak agar kami bisa terus berkembang dan berkontribusi kepada masyarakat," demikian Mariyamah.
Baca juga: Bulog Sampit suplai beras ke pasar tradisional tekan kenaikan harga
Baca juga: Peresmian pabrik pakan ikan di Kotim menunggu pemasangan listrik
Baca juga: BNNP bentuk unit IBM di Kotim tanggulangi narkotika
"Saya sangat berterima kasih dan terbantu oleh yayasan dan dikelola secara swadaya oleh masyarakat. Kalau tidak dibantu, pemerintah daerah bisa kewalahan," kata Halikinnor di Sampit, Jumat.
Apresiasi itu disampaikan Halikinnor saat meresmikan gedung baru Raudhatul Athfal (RA) Melati yang berlokasi di Jalan Iskandar Gang Melati Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Dia hadir bersama Bunda PAUD Kotawaringin Timur Khairiah Halikinnor, camat, serta lurah setempat.
Menurut Halikinnor, jumlah penduduk Kotawaringin Timur merupakan yang terbesar di Kalimantan Tengah. Kebutuhan terhadap lembaga pendidikan juga sangat tinggi dan terus bertambah.
Pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan. Namun diakui, keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah, membuat upaya ini belum optimal.
Untuk itulah pemerintah daerah sangat terbantu oleh kepedulian masyarakat yang mendirikan satuan pendidikan secara swadaya melalui yayasan. Seperti halnya RA Melati yang dikelola oleh yayasan yang sudah berdiri sejak 42 tahun silam.
Apresiasi juga disampaikannya kepada pihak yayasan dan para tenaga pendidik yang dengan penuh dedikasi. Dia yakin semua tergerak karena jiwa pengabdian kepada masyarakat, meski pendapatan yang diperoleh belum memadai.
Baca juga: BMKG ingatkan warga Kotim waspadai cuaca buruk
Halikinnor mengapresiasi komitmen seluruh jajaran RA Melati dalam mengembangkan pendidikan. Untuk itu pemerintah daerah pun tidak ragu memberikan bantuan kepada PAUD berbasis agama Islam ini.
"Selain bantuan pemerintah daerah, saya juga siap membantu menjembatani agar pihak swasta seperti perbankan turut membantu RA Melati dan satuan pendidikan lainnya. Pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama, yakni pemerintah, swasta dan masyarakat," ujar Halikinnor.
Sementara itu Kepala RA Melati Mariyamah berterima kasih atas bantuan pemerintah daerah dan semua pihak sehingga RA Melati bisa terus eksis membantu pendidikan anak-anak di daerah itu.
"Kalau tidak ada bantuan hibah, mungkin beberapa puluh tahun kami baru bisa mendirikan bangunan karena dananya tidak ada. Kami sangat berterima kasih," ujarnya.
Menurutnya, peserta didik yang masuk ke RA Melati melebihi kapasitas. Saat ini jumlah ruangan yang tersedia hanya tiga ruang kelas, sedangkan muridnya sebanyak 115 orang.
RA Melati juga masih kekurangan meja dan kursi untuk belajar, serta peralatan permainan untuk anak. Halaman sekolah juga masih becek ketika hujan, sehingga rencana bupati membantu pemasangan paving block akan sangat bermanfaat.
"Meski di tengah keterbatasan ini, kami masih bisa menggratiskan anak yatim piatu, anak dari keluarga tidak mampu dan dua bersaudara yang masuk sekaligus. Kami mohon dukungan semua pihak agar kami bisa terus berkembang dan berkontribusi kepada masyarakat," demikian Mariyamah.
Baca juga: Bulog Sampit suplai beras ke pasar tradisional tekan kenaikan harga
Baca juga: Peresmian pabrik pakan ikan di Kotim menunggu pemasangan listrik
Baca juga: BNNP bentuk unit IBM di Kotim tanggulangi narkotika