Pemkab Kotim gelar gerakan pangan murah ringankan beban masyarakat

id Pemkab Kotim gelar gerakan pangan murah ringankan bebanmasyarakat, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, pemkab kotim, wabup, Irawati

Pemkab Kotim gelar gerakan pangan murah ringankan beban masyarakat

Wakil Bupati Kotim Irawati meninjau kegiatan gerakan pangan murah yang digelar menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, Senin (1/4/2024). ANTARA/Devita Maulina. 

Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menggelar gerakan pangan murah menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah dengan harapan dapat meringankan beban ekonomi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan.

“Kegiatan ini digelar agar masyarakat bisa mendapatkan pangan dengan harga yang lebih terjangkau, sehingga bisa meringankan beban ekonomi masyarakat,” kata Wakil Bupati Kotim Irawati di Sampit, Senin. 

Gerakan pangan murah ini digelar melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kotim, berlokasi di Taman Kota Sampit, Jalan Yos Sudarso.

Irawati menyampaikan kegiatan ini untuk menindaklanjuti arahan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang dilaksanakan serentak di 30 provinsi dan 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia. 

Sama dengan operasi pasar murah, gerakan pangan murah menyediakan berbagai kebutuhan pangan pokok dengan harga terjangkau.

Gerakan ini merupakan wujud komitmen dan kepedulian pemerintah terhadap masyarakat guna menstabilkan harga dan memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, sekaligus memangkas rantai distribusi pangan. 

Terlebih pada momentum Ramadhan menjelang Hari Raya Idul Fitri biasanya harga kebutuhan pokok di pasaran akan naik seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat untuk persiapan menyambut hari besar keagamaan. 

“Oleh sebab itu, kami harap gerakan pangan murah ini dapat dimanfaatkan betul-betul untuk berbelanja kebutuhan pokok,” demikian Irawati.

Baca juga: DPRD ingatkan Pemkab Kotim terus tingkatkan kinerja

Kegiatan ini juga bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat serta mengendalikan inflasi daerah. Selain gerakan pangan murah ini DPKP Kotim juga rutin melaksanakan pasar murah di kelurahan dan kecamatan. 

DPKP Kotim juga telah menyusun peta keamanan dan kerentanan pangan yang dapat digunakan sebagai bahan kebijakan daerah untuk penanganan daerah rawan pangan. 

Pemkab Kotim pun selalu memperhatikan para petani melalui kelompok tani untuk mendukung pengembangan dan peningkatan produksi melalui bantuan sarana dan prasarana dalam rangka penyediaan pangan mengutamakan hasil produksi pertanian lokal. 

Kegiatan pasar murah dengan komoditas merupakan bentuk dukungan pemerintah daerah dalam hilirisasi atau pemasaran hasil pertanian, karena komoditas yang dijual langsung disediakan oleh petani.

“Dengan begitu manfaat dari gerakan pangan murah ini dapat dirasakan oleh banyak pihak, bukan hanya masyarakat tapi juga para petani,” demikian Irawati. 

Sementara itu, Kepala DPKP Kotim Sepnita menyampaikan ada 9 komoditas pangan yang disediakan di gerakan pangan murah kali ini. 

Komoditas tersebut antara lain beras sebanyak 5000 ton dengan harga jual Rp11.000 per kg, minyak goreng 360 liter harga jual Rp15.000 per liter, gula pasir 300 kg harga jual Rp17.000 per kg, telur ayam ras 500 tray harga jual Rp50.000 per tray. 

Baca juga: Tinjau lokasi sengketa lahan, Bupati Kotim ajak warga jaga kamtibmas

Selanjutnya, bawang Merah 100 kg harga jual Rp30.000 per kg, bawang putih 60 kg harga jual 36.000 per kg, cabai rawit 30 kg harga jual Rp50.000 per kg, telur bebek dijual Rp45.000 per 1/2 tray, lalu aneka sayur dan buah. 

“Komoditas yang dipilih ini merupakan komoditas yang penyumbang inflasi di Kotim,” ucapnya. 

Agar dapat memberikan harga yang lebih murah dibanding harga pasaran, Pemkab Kotim memotong tahapan distribusi dengan menggandeng langsung para petani, distributor, dan Bulog sebagai pemasok beras. 

Meski selisihnya tidak banyak, diharapkan melalui gerakan pangan murah ini dapat sedikit meringankan beban ekonomi masyarakat. 

Gerakan pangan murah ini disambut antusias masyarakat, terutama pada ibu rumah tangga. Salah satunya, Nina yang berharap pemerintah daerah lebih sering menggelar kegiatan serupa.

Ia pun merasa cukup terbantu dengan gerakan pangan murah, karena dapat memenuhi kebutuhan pokok keluarganya. Contohnya, telur ayam di pasar harganya Rp65 ribu - Rp70 ribu per tray, sedangkan di gerakan pangan murah Rp50 ribu per tray. 

“Kalau bisa jangan cuma sekali, tapi lebih sering ada kegiatan seperti ini. Kami akan merasa sangat terbantu,” demikian Nina. 

Baca juga: KSOP Sampit sediakan pusat informasi angkutan Lebaran

Baca juga: Bupati Kotim apresiasi hibah tanah untuk pembangunan puskesmas

Baca juga: Bupati Kotim instruksikan penanganan ruas Jalan Tanjung Jariangau