Disbudpar Kotim lestarikan warisan kebudayaan dengan edukatif kultural

id pemkab kotim, edukatif kultural museum, disbudpar kotim, sampit, kotawaringin timur

Disbudpar Kotim lestarikan warisan kebudayaan dengan edukatif kultural

Staf Ahli Bupati Kotim Rusmiati memimpin pembukaan kegiatan edukatif kultural museum dan workshop 2024, Selasa (16/7/2024). (ANTARA/Devita Maulina)

Sampit (ANTARA) -
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menggelar kegiatan edukatif kultural museum dan workshop atau belajar bersama, sebagai salah satu upaya melestarikan kebudayaan daerah.
 
“Kegiatan ini sarana edukasi yang kami adakan bagi para pelajar, mahasiswa maupun masyarakat umum, khususnya terkait benda-benda maupun keberadaan museum itu sendiri sebagai pusat pembelajaran sejarah dan budaya,” kata Kepala Disbudpar Kotim Bima Ekawardhana di Sampit, Selasa.
 
Edukatif kultural museum dan workshop digelar selama lima hari, yakni 16-20 Juli 2024 dan dipusatkan di Museum Kayu Sampit, Jalan Siswondo Parman Nomor 1.
 
Rangkaian kegiatan yang disiapkan antara lain, pemilihan duta museum, workshop, lomba karya seni limbah kayu, lomba desain batik dan lomba bercerita dengan tema benda koleksi museum.
 
Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan bazar kuliner, live music, lomba karaoke dan lomba cosplay dengan harapan dapat menarik lebih banyak masyarakat untuk datang sekaligus berkunjung ke Museum Kayu Sampit.
 
Bima menjelaskan, memberikan edukasi kepada generasi muda maupun masyarakat pada umumnya terkait keberadaan museum erat kaitannya dengan pelestarian dan pewarisan kebudayaan.
 
Museum sebagai tempat penyimpanan, pengamanan, perawatan dan pelestarian hasil karya, cipta dan karsa manusia yang mengandung kearifan lokal yang dapat dimanfaatkan sebagai simbol identitas kehidupan masyarakat setempat.

Baca juga: Kecamatan Antang Kalang tempati kantor baru untuk optimalkan pelayanan
 
Sudah semestinya museum bersentuhan langsung dengan generasi muda yang menempati posisi terbesar dalam masyarakat saat ini.
 
“Maka dari itu, kegiatan ini sebagai upaya mempromosikan museum bagi dunia pendidikan dan masyarakat umum, dimana museum terbuka untuk kepentingan pengembangan pembelajaran, edukasi sekaligus rekreasi,” ujarnya.
 
Ia menambahkan, melalui kegiatan ini pihaknya juga ingin memasyarakatkan museum sebagai tempat belajar dan penelitian dengan memanfaatkan benda koleksi museum yang dapat memberikan informasi baik berupa data, orang dan wujud tertentu. 
 
Sekaligus, memberikan pemahaman kepada para pelajar, mahasiswa dan masyarakat umumnya terkait sejarah Kotim yang berkaitan dengan benda-benda koleksi Museum Kayu Sampit.
 
Bupati Kotim Halikinnor diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Sekretariat Daerah Kotim Rusmiati menyampaikan apresiasi kepada Disbudpar Kotim atas upaya untuk pelestarian kebudayaan daerah melalui kegiatan edukatif kultural museum dan workshop.
 
“Benda-benda koleksi di Museum Kayu Sampit merupakan tongkat estafet yang menghubungkan masa kini dan masa lampau, maka dari itu kita semua berharap hal ini bisa terus dilestarikan oleh generasi muda,” tuturnya.
 
Ia melanjutkan, benda-benda yang ada di museum tidak hanya dipandang sebagai barang antik dan kuno. Namun, memiliki informasi yang sangat banyak mengenai peristiwa yang terjadi di masa lampau.
 
Sesuai Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 Tahun 2015, museum sebagai lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi dan mengkomunikasikan kepada masyarakat.
 
Dengan menjadi tempat menyimpan kekayaan budaya, museum dapat menjadi sumber informasi juga penelitian dari kondisi di masa lampau yang dapat menggambarkan aspek kehidupan masyarakat di masa itu.
 
“Kita dapat mengetahui peristiwa dan prestasi yang dihasilkan pendahulu kita di masa lampau yang bisa dikaitkan dengan fenomena yang terjadi saat ini. Sebagai masyarakat Kotim kita perlu mengetahui hal tersebut, karena itu bagian dari identitas kita,” demikian Rusmiati.

Baca juga: Rute penerbangan Sampit-Surabaya ditiadakan sementara

Baca juga: SDN 4 Ketapang bersama Satpol PP hadirkan inovasi 'Pacar Genit'

Baca juga: Pemkab Kotim upayakan penambahan kuota LPG 3 kg melalui konversi mandiri